RSDC Wisma Atlet/ Foto: Shutterstock
Dream - Rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta kini angka keterisiannya mencapai 74 persen. Jauh dari standar WHO (Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization) yang hanya 50 persen, artinya tingkat kasus masih sangat tinggi.
Fakta tersebut diungkapkan oleh Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S, Koordinator RS Darurat COVID-19 dalam acara bincang-bincang yang digelar di YouTube channel BNPB pada 30 Desember 2020 kemari.
" Saat ini memang angkanya 70 persen di Wisma Atlet, melebihi angka WHO 50 persen. Sejak dibuka 23 maret 2020, begitu banyak problematika di rumah sakit darurat. Harus banyak kita evaluasi dan kita siapkan untuk 2021," ujar dr Tugas.
Saat ini menurut dr. Tugas, tower lebih banyak diisi oleh pasien bergejala yang totalnya pada 29 Desember 2020 mencapai 3.300 pasien. Sementara pasien yang isolasi mandiri tanpa gejala di RSDC ada 555 orang.
" Diatur masing-masing tower. Ada cukup untuk bed isolasi dan saat ini grafik di RSDC keterpakaian tempat tidur masih terus meningkat. Masih harus kita antisipasi terus, betul-betul kita siapkan jangan sampai melonjak lagi," kata dr. Tugas.
Evaluasi dan antisipasi terus dilakukan oleh tim RSDC Wisma Atlet, temasuk dalam hal penyediaan tenaga kesehatan. Hal ini mengingat, para dokter, perawat, dan tim lainnya tak bisa bekerja terus-menerus.
" Kita evaluasi terus nakes, mengatur shift bekerja. Mereka bekerja 8 jam, istirahat 32 jam untuk masuk shift berikutnya. Kami memperhitungkan betul proporsi, pengatuhan dan skill mereka. Termasuk bagaimana relaksasi, hiburan, diklat, pelatihan, memberikan susana kondusif," ungkap dr Tugas.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Kondisi rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia saat ini sudah sangat penuh. Pasien terus bertambah, dan pada Desember 2020 angkanya malah meningkat. Belum lagi antisipasi kasus Covid-19 yang cenderung naik, efek dari liburan Natal dan Tahun Baru.
Saat ini RS lebih diperuntukkan bagi pasien yang memiliki gejala sedang dan berat. Sementara, bagi mereka yang positif Covid-19 tanpa gejala atau yang memiliki gejala ringan, isolasi mandiri harus dilakukan. Bisa dilakukan di rumah jika memungkinkan atau menggunakan fasilitas isolasi yang disediakan pemerintah seperti RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
" Pemda menyediakan tempat penampungan untuk yang tak bisa isolasi mandiri di rumah. Melihat kondisi peningkatan kasus, kita harus betul-betul melakukan seleksi pasien, sehingga pasien yang ke RS betul-betul mendapat perawatan," kata Rita Rogayah Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Kemenkes dalam acara diskusi yang disiarkan langsung di YouTube chanel BNPB, 30 Desember 2020.
Mereka yang melakukan isolasi mandiri di rumah, bisa memanfaatkan telemedicine melalui aplikasi kesehatan. Bisa juga mengontak Satgas Covid-19 dan Puskesmas setempat untuk mendapat pendampingan. Hal yang juga sangat penting adalah mengenali kondisi tubuh
" Kalau ringan bisa self assesment, bila kondisinya sedang atau berat ke rumah sakit. Manfaatkan telemedicine, masyarakat bisa berkonsultasi, juga mendapat edukasi, dan menentukan apakah butuh pemeriksaan lanjutan atau tidak," kata dr. Alexander K. Ginting, Sp.P, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid 19 Nasional di kesempatan yang sama.
Jangan sampai terlambat datang ke rumah sakit, terutama jika sudah mengalami gejala sesak. Keterlambatan penanganan bisa berujung fatal. Perlu diingat juga saat ini kondisi RS rujukan Covid-19 sudah sangat kewalahan.
" Kita harus menaruh prihatin pada perawat dokter yang sudah bekerja sehari-hari. Caranya menjaga diri kita. Satu-satunya yang bisa memutus rantai penularan adalah, masyarakat tak saling menularkan," pesan dr. Alex.
Akan jauh lebih baik melakukan pencegahan jangan sampai tertular. Tetaplah di rumah demi menjadi diri sendiri dan keluarga dari risiko penularan Covid-19.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Jawa Barat tidak lagi memberlakukan perawatan di rumah sakit untuk pasien Covid-19 tanpa gejala. Kebijakan itu diambil karena tingginya tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit seluruh Jabar.
" Keputusan Jabar, mereka yang (terkonfirmasi Covid-19) dengan komorbid ringan, tidak usah lagi dirawat di RS, tapi digeser ke gedung-gedung non rumah sakit dan sudah ada enam fasilitas, mayoritas fasilitas TNI AD dengan 1.000 bed yang disiapkan," ujar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dikutip dari Merdeka.com.
Ridwan menginstruksikan pemerintah daerah menyiapkan tempat isolasi di luar rumah sakit. Juga menambah tenaga kesehatan sesuai aturan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
" Perekrutan SDM sehingga bisa menambah kebutuhan Jabar," ucap dia.
Berdasarkan hasil evaluasi pekan ini, Jabar memiliki empat daerah yang ditetapkan dalam zona merah Covid-19. Keempatnya yaitu Depok, Karawang, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Tasikmalaya.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menyoroti penambahan kasus di Jabar. Menurut dia, terjadi penurunan tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.
Doni mengatakan okupansi rumah sakit di Jabar sudah di atas 78 persen. Ini perlu menjadi perhatian semua pemerintah daerah.
" Presiden dalam arahannya mengingatkan daerah dan (pemerintah pusat) memberikan dukungan, jangan ada daerah yang kesulitan menyiapkan fasilitas kesehatan," ucap dia.
Kodam III/Siliwangi telah meminjamkan fasilitasnya untuk perawatan pasien Covid-19 tanpa gejala. Sehingga beban rumah sakit dalam menangani pasien positif dapat berkurang dan bisa fokus merawat mereka yang bergejala sedang maupun berat.
Sumber: Merdeka.com/Aksara Bebey
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN