Ilustrasi Vaksin (Shutterstock.com)
Dream - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan negaranya telah mendaftarkan vaksin virus corona pertama di dunia. Vaksin yang dikembangkan Pusat Penelitian Nasional Gamaleya itu resmi diregistrasi oleh Kementerian Kesehatan Rusia pada Selasa, 11 Agustus 2020.
Putin mengumumkan hal tersebut saat menggelar pertemuan dengan para pejabat pemerintahan di Moskow. Dia mengatakan uji coba vaksin menunjukkan hasil positif dan daya tahan tubuh semua relawan kebal terhadap virus corona.
Dikutip dari Anadolu Agency, Putin juga mengatakan satu dari dua putrinya menjadi penerima pertama vaksin tersebut. Setelah inokulasi, suhu tubuh anak Putin meninggi selama dua hari kemudian membangun imunitas.
" Hasil tes terakhir menunjukkan tingginya level antibodi terhadap virus," ujar Putin.
Dia menekankan vaksinasi akan dijalankan dengan sukarela dan gratis. Tahap pertama vaksinasi rencananya digelar awal Oktober tahun ini.
Kepala Pusat Penelitian Gamaleya, Alexander Gintzburg, menjelaskan vaksin ini didasarkan pada adenovirus manusia dan mengandung partikel Covid-19 mati yang tidak bisa berkembang lagi. Sehingga virus ini dinilai cenderung aman digunakan.
" Bagaimanapun, itu bisa memicu respon imun seperti suhu tubuh tinggi karena masuknya zat asing," kata Gintzburg.
Vaksin tersebut dinamai dengan GamCovidVac. Nama ini merupakan singkatan dari Gamaleya Covid Vaccine.
Vaksin ini dirancang memberikan kekebalan melalui dua kali penyuntikan. Ke depan, vaksin tersebut akan diproduksi oleh Gamaleya Center dan Binnofarm, perusahaan farmasi berbasis di Moskow.
Pada tahap pertama, dokter, lansia, dan para guru akan mendapatkan vaksinasi terlebih dulu. Sedangkan vaksinasi massal baru dimulai Oktober nanti.
Sebelumnya, Assosiasi Organisasi Uji Coba Klinis (ACTO) Rusia meminta Kementerian Kesehatan untuk menunda registrasi vaksin tersebut. Alasannya, uji coba yang dilakukan belum memadai.
Tetapi, Kementerian menolak hal itu lantaran klaim ACTO ternyata tidak terbukti. Uji coba vaksin ini ternyata terbukti efektif menangkal Covid-19.
Sejak muncul di Wuhan, China pada Desember lalu, virus korona baru telah menyebar ke setidaknya 188 negara dan wilayah.
Amerika Serikat saat ini menjadi negara dengan kasus positif Covid-19 terbesar di dunia dengan infeksi terkonfirmasi sebanyak 5,09 juta, diikuti oleh Brasil dengan lebih dari 3 juta kasus dan India dengan 2,27 juta, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins AS.
Rusia juga menjadi negara yang mencatatkan kasus positif cukup tinggi. Jumlahnya mencapai 900 ribu orang.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang