Dream - Teriknya cuaca beberapa bulan belakangan membuat masyarakat Indonesia merasa sangat gerah.
Di sejumlah daerah di Indonesia mengalami cuaca panas yang sangat menyengat.
Cuaca panas di musim kemarau ini sudah pasti sangat mengganggu aktivitas.
Bahkan membuat sebagian orang malas untuk beraktivitas atau bepergian ke luar rumah.
Tetapi di balik cuaca yang sangat panas tersebut, ada beberapa keuntungannya.
Salah satu keuntungan cuaca panas ini adalah jemuran baju menjadi lebih cepat kering.
Seperti yang dirasakan oleh seorang pria di Semarang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Dalam videonya, TikToker Rizky Swan membagikan momen menjemur baju dari basah kuyup jadi kering.
Pemilik akun TikTok @rizkyswann itu melakukan eksperimen sosial tentang cuaca panas menyengat di Semarang.
Tampak dalam video Rizky awalnya memperlihatkan tumpukan cucian yang ditaruh dalam ember.
Hari itu jam menunjukkan pukul 10.30 tapi cuaca di Semarang sudah sangat panas, menurut Rizky.
Tapi dia ingin menguji tingkat panas di Semarang dengan cara menjemur beberapa bajunya.
Terlihat cucian yang dijemur oleh Rizky masih basah kuyup. Air terlihat jatuh menetes dari cucian dengan derasnya.
Bahkan jika dilihat dari dalam rumah, cahaya dari luar terlihat begitu menyilaukan mata.
Setengah jam kemudian, Rizky bermaksud memeriksa cucian apakah sudah kering atau belum.
Betapa terkejutnya Rizky ketika melihat semua cuciannya sudah kering hanya dalam waktu 30 menit saja.
" Wuiih sudah kering, guys. Pantas saja Semarang kok sangat panas!" kata Rizky keheranan.
Ada warga luar kota yang menyebut Semarang memang sangat panas akhir-akhir ini.
Bahkan suhu panas di Semarang disebut-sebut melebihi Jakarta dan Karawang.
" yg jualan es teh jumbo kaya raya nih klo di Semarang."
" usaha laundry di Semarang full senyum."
" gue dari jkt, lagi ada kerjaan di semarang....???? ampuuun semarang panasnya lebih lebih dari jkt.... bahkan lebih panasss dari cikarang."
Sementara itu, menurut Instagram BMKG, Semarang berada di urutan ke-10 kota terpanas di Indonesia.
Melalui pengukuran yang dilakukan di wilayah Jateng, suhu maksimum musim kemarau kali ini berkisar 37-38 derajat Celcius.
Kendati tembus 38 derajat Celcius, suhu yang tinggi terbilang lebih rendah daripada tahun 2015 lalu.
Waktu itu, suhu tertinggi di seluruh wilayah Jateng pernah mencapai 39.5 derajat Celcius.
Faktor lain yang membuat cuaca di Semarang sangat panas adalah tidak adanya awan yang menutupi permukaan Bumi.
Sehingga panas Matahari seolah-olah langsung menuju permukaan tanpa ada penyaring sehingga suhu terasa panas.