Satgas Terus Pantau Mutasi Covid-19

Reporter : Eko Huda S
Jumat, 12 Februari 2021 18:41
Satgas Terus Pantau Mutasi Covid-19
Lembaga Eijkman belum menemukan mutasi varian virus baru Covid-19 B117 di Indonesia, tapi varian D614G sudah ada.

Dream - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman belum menemukan mutasi varian virus baru Covid-19 B117 di Indonesia. Namun, lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Riset dan Teknologi itu sudah menemukan varian mutasi D614G.

Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, penemuan ini didasarkan pada penelitian dengan menjalankan Whole Genome Sequencing untuk varian potensial mutasi virus Covid-19. Dan jumlah genom yang berhasil dikumpulkan menjadi GISAID atau bank data influenza di dunia sebanyak 244.

" Pada prinsipnya virus terus-menerus mengalami perubahan kecil saat menyebar antar manusia. Bisa saja virus bermutasi dan membuat vaksin kurang efektif. Namun, ini hanya terjadi bila perubahannya sangat ekstrem," jelas Wiku, dikutip dari laman covid19.go.id, Jumat 12 Februari 2021.

1 dari 4 halaman

Pemerintah, kata dia, terus mengantisipasi berbagai kemungkinan. Sebab, perkembangan pandemi Covid-19 sangat dinamis. Salah satu upaya mengantisipasi varian baru, pemerintah akan terus melakukan pengawasan genom.

" Sehingga pemerintah terus berupaya mengantisipasi kemungkinan masa depan yang paling buruk," tambah Wiku.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 4 halaman

Lebih 1 Juta Tenaga Kesehatan Telah Divaksin Covid-19

Dream - Lebih dari satu juta peekerja kesehatan di Indonesia telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Pemerintah terus mendorong tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksinasi untuk mengikuti program tersebut.

Imbauan itu bukan tanpa alasan. Sebab, selama ini para tenaga kesehatanlah yang paling rentan tertular virus corona. Sebab, mereka harus berhadapan atau kontak dengan pasien Covid-19, sehingga rentan tertular Covid-19.

" Vaksinasi akan menjaga dan mencegah penularan antara pasien dengan tenaga kesehatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, dikutip dari laman covid19.go.id, Jumat 12 Februari 2021.

3 dari 4 halaman

Pemerintah, tegas Wiku, berkomitmen penuh untuk mendukung petugas kesehatan dengan cara apapun untuk meringankan beban yang mereka hadapi sehari-hari. Di samping itu, pemerintah terus melakukan langkah terbaik untuk mendapatkan vaksin untuk masyarakat.

Indonesia saat ini telah mendatangkan vaksin Sinovac bikinan China, yang sebelumnya memiliki batasan usia bagi penggunanya. Namun, melihat tingginya angka kematian akibat pandemi, lansia menjadi prioritas program vaksinasi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berdiskusi dengan berbagai pemangku kepentingan pada 5 Februari 2021. BPOM mengeluarkan Emergency Use of Authorization (EUA) untuk vaksin Sinovac bagi penduduk usia 60 tahun ke atas.

4 dari 4 halaman

Lansia akan menerima dua dosis suntikan yang diberikan dalam interval 28 hari. Untuk tahap ini, prioritas akan diberikan kepada tenaga kesehatan lanjut usia yang telah berusia 60 tahun ke atas.

Selain vaksinasi lansia, pemerintah juga menyiapkan vaksinasi tahap ke dua bagi pejabat publik. Untuk tahap ini, PT Biofarma akan memulai produksi vaksin Sinovac.

" Mudah-mudahan Indonesia memiliki suplai yang cukup secara mandiri dan siap menjalankan vaksin tahap selanjutnya, setelah program vaksinasi untuk tenaga kesehatan berakhir," jelas Wiku.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar