Remaja yang Hidup Sebatang Kara di Kandang Kambing Itu Ingin Menghafal Qur'an

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 17 September 2021 18:35
Remaja yang Hidup Sebatang Kara di Kandang Kambing Itu Ingin Menghafal Qur'an
Exel tak mampu membayar kontrakan dan terpaksa tinggal di gubuk bekas kandang kambing di kawasan Burangkeng, Setu, Bekasi, Jawa Barat.

Dream - Belakangan kisah hidup seorang remaja bernama Mohammad Exel, 15 tahun, membuat publik merasa prihatin. Exel harus menjalani hidupnya dengan penuh perjuangan.

Setelah ibunya meninggal, Exel tak mampu membayar kontrakan dan terpaksa tinggal di gubuk bekas kandang kambing di kawasan Burangkeng, Setu, Bekasi, Jawa Barat. Mirisnya, dia pun hanya tinggal sebatang kara.

" Ibunya berjualan mie ayam. Setelah enam bulan sang ibu dirawat intensif oleh Exel, Januari 2021 ibunda Exel pun meninggal dan sang ayah entah di mana," demikian dari keterangan video.

1 dari 6 halaman

Bercita-cita jadi Hafidz Quran

Orangtuanya sudah bercerai sejak Exel masih kecil. Exel kemudian tinggal bersama ibunya sambil berjualan mie ayam. Namun, setelah sang ibu meninggal dunia pada Januari 2021, lapak jualan miliknya dijarah hingga dirinya pun tak punya uang sama sekali.

Penderitannya belum berhenti, Exel terpaksa putus sekolah lantaran dirinya tak memiliki biaya. Padahal ia bercita-cita menjadi seorang dai atau hafiz Quran.

" Cita-cita Exel menjadi seorang hafizh dan dai," dikutip dari keterangan video.

3 dari 6 halaman

Momen Polisi Ganteng Beri Bantuan Janda Tunanetra Tinggal di Rumah Tak Layak

Dream - Gaji besar dengan pangkat mentereng, tiada arti bila kita tak berbagi. Hal ini tampaknya yang berusaha ditunjukkan seorang anggota polisi berpara tampan bernama Romi.

Secara sukarela, ia melakukan blusukan ke kediaman seorang janda tunanetra bernama Endang di Lampung. Momen ini dibagikannya melalui unggahan video pendek melalui akun Instagram @gue_romi.

"  Halo guys, perkenalkan ini Ibu Endang, beliau janda tunanetra, kehilangan penglihatan sejak umur 4 tahun," tulisnya.

4 dari 6 halaman

Miliki Dua Anak

Dalam unggahannya, Romi berkisah bahwa ibu Endang hidup dengan seorang anak dan anak satunya tengah diasuh oleh saudaranya di Pulau Jawa.

" Memiliki dua orang anak, satu orang diasuh oleh kakak beliau di Jawa dan yang satu lagi ikut dengan Bu Endang di Lampung," sambungnya.

Demi menyambung hidup, setiap hari Endang berjualan kerupuk keliling dan ditemani sang anak. Penghasilannya pun tak seberapa.

" Mencari uang dengan berjualan kerupuk ditemani anaknya untuk berkeliling. Keuntungannya Rp1 ribu per bungkus apabila ada yang laku," tulisnya.

Tak hanya perlu berjuang dengan kondisi fisik yang tak sempurna, Endang juga harus turun tangan jika kediamannya dilanda banjir.

" Tinggal di kamar sempit dengan kondisi yang sangat sederhana, lantainya kebanjiran apabila turun hujan lebat luapan dari sawah di samping kamarnya," ceritanya.

5 dari 6 halaman

Beri Bantuan

Mengetahui beban hidup yang dipikul ibu Endang begitu berat, Romi akhirnya memberi kejutan untuk keluarganya dengan membelikan sebuah kasur beserta lemari.

" Bu Endang mau ganti kasur yang sudah rusak karena sering terendam banjir, yuk kita langsung gas," ungkapnya.

" Sambil menunggu tukang, akan kita cari solusi untuk benahi kamar beliau supaya enggak banjir lagi dan tambah ventilasi untuk udara dan cahaya ke kamar. Sehat selalu Ibu Endang yang enggak pernah menyerah dengan keadaan," terangnya.

Barang telah sampai. Endang langsung menyambut dengan senyuman serta ucapan terima kasih yang mendalam.

" Pak, kasurnya empuk, ujar Bu Endang dengan senyum manisnya. Aku belikan juga lemari plastik biar tahan air kalau sampai banjir lagi kamarnya," lanjutnya.

Beri Komentar