Sebelum Ditelan Piton, Akbar Mimpi Bertemu Almarhumah Ibu

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 30 Maret 2017 14:34
Sebelum Ditelan Piton, Akbar Mimpi Bertemu Almarhumah Ibu
Saat itu Nurjaya, adik kandung Akbar tidak terlalu menggubris mimpi itu.

Dream - Tiga hari sebelum ditemukan tewas ditelan ular piton raksasa, Akbar, 25 tahun, mimpi bertemu almarhumah ibunya. Hal itu diungkapkan Nurjaya, adik kandung almarhum Akbar.

Nur mengatakan dalam mimpi itu ibunya memanggil Akbar. Almarhumah merindukan anaknya itu dan juga cucunya.

Saat itu Nur tidak terlalu menggubris mimpi kakaknya. Dia mengatakan kepada Akbar kalau itu hanyalah mimpi biasa.

Akbar ditemukan tewas ditelan ular piton pada hari Senin, 27 Maret malam, di kebun kelapa sawit Dusun Pangeran, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

1 dari 4 halaman

Bikin Geger Dunia

Bikin Geger Dunia © Dream

Kematian Akbar yang ditelan ular piton sepanjang 7 meter menggemparkan dunia. Karena kasus yang menimpa Akbar ini kemungkinan adalah yang pertama kalinya terjadi di dunia.

Akbar meninggalkan istrinya Muna yang pergi ke kampung halamannya untuk melahirkan anak kedua mereka awal bulan ini.

Seorang teman Akbar bernama Junaedi berkata, sebelum meninggal dunia, Akbar sempat bercerita akan mengunjungi istri dan bayi mereka yang baru lahir akhir pekan ini.

Sementara itu, menurut warga setempat, keberadaan ular piton raksasa di kebun sawit itu memang sudah diketahui sejak dulu. Akan tetapi selama ini tidak pernah mengganggu atau bahkan menelan orang.

2 dari 4 halaman

Piton Raksasa itu Sudah Ada Sejak Dulu

Piton Raksasa itu Sudah Ada Sejak Dulu © Dream

Pada tahun 90an, seorang warga yang dikenal sebagai Mursalim pernah menemukan ular piton yang sama di kebun tersebut ketika lahan baru dibuka.

Dia juga mengungkapkan pada 2001, mereka pernah menangkap ular piton sepanjang sembilan meter di kebun tersebut.

" Namun baru kali ini terjadi kejadian ular menelan manusia," katanya.

Sebelumnya diinformasikan Akbar Salubiro dilaporkan hilang pada 26 Maret setelah pamit keluar untuk bekerja di ladang sawitnya pada jam 9 pagi.

Akbar kemudian dilaporkan tidak pulang ke rumah pada hari berikutnya dan pencarian pun dilakukan oleh warga kampungnya.

Hasil pencarian itu berhasil menemukan seekor ular piton yang terlihat kekenyangan di halaman belakang rumah Akbar dengan perut yang membuncit.

3 dari 4 halaman

Penjelasan Ahli Ular

Penjelasan Ahli Ular © Dream

Ular piton yang memangsa petani itu termasuk jenis piton retikulasi. Artinya ular tersebut menggunakan belitan untuk melemahkan mangsanya sebelum menelannya.

Ular jenis ini biasanya sangat panjang dan kuat. Menurut laporan, ular tersebut panjangnya sampai 7 meter.

Dengan tubuh yang panjang dan besar, ular itu mampu membelit dan menghancurkan bagian dalam tubuh mangsanya hingga mati karena lemas atau serangan jantung.

Namun cara makan ular piton yang membuat mangsanya bisa utuh saat berada di dalam perutnya.

Ular tidak mengunyah makanannya, tapi harus menelannya secara utuh. Rahang ular dihubungkan oleh ligamen yang sangat fleksibel yang dapat meregang saat menelan mangsa yang berukuran lebih besar. Meski begitu, ada batasnya.

" Faktor yang membatasi itu adalah tulang belikat manusia yang tidak bisa dilipat," kata Mary-Ruth Low, petugas konservasi dan riset untuk Wildlife Reserves Singapura dan pakar ular piton kepada BBC, dikutip Dream, Kamis 30 Maret 2017.

4 dari 4 halaman

Fakta Mengejutkan

Fakta Mengejutkan © Dream

Jadi, meskipun serangan ular piton retikulasi terhadap manusia jarang terjadi di masa lalu, para pakar telah lama mempertanyakan apakah ular piton jenis ini bisa menelan seorang pria dewasa.

" Ular piton sebenarnya hanya berburu hewan mamalia. Mereka makan reptil lainnya atau buaya. Tapi kadang juga makan tikus dan binatang kecil lainnya," tambah Low.

Tetapi ketika ular piton jenis ini menjadi dewasa, makanan seperti tikus sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan kalorinya.

" Intinya, mereka bisa menyesuaikan ukuran tubuhnya saat menelan mangsa yang lebih besar," kata Low.

Beri Komentar