Curhat Terakhir Bripda Ignatius ke Pacar Sebelum Tewas Tertembak Senior di Asrama Polri, Sering Ketakutan dan Minta Doa

Reporter : Nabila Hanum
Senin, 31 Juli 2023 12:00
Curhat Terakhir Bripda Ignatius ke Pacar Sebelum Tewas Tertembak Senior di Asrama Polri, Sering Ketakutan dan Minta Doa
Selain dicekoki miras, Bripda Ignatius juga kerap diajak bekerja sama melakukan bisnis ilegal senjata api. Namun ajakan senior itu lagi-lagi ditolak.

Dream - Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (20), anggota Densus 88 yang tewas tertembak di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, disebut kerap dicekoki minuman beralkohol oleh seniornya.

Hal ini diungkap oleh kuasa hukum keluarga Bripda Ignatius, Jajang. Sebelum tewas tertembak rekannya, kata Jajang, Bribda Ignatius bahkan curhat kepada kekasihnya sudah tidak kuat dengan perlakuan seniornya.

" Sebelum almarhum IDF meninggal, almarhum IDF sering curhat ke pacarnya bahwa sudah enggak kuat lagi, dan ketakutan dengan perilaku seniornya. Oleh sebab itu, almarhum sering berpesan minta doa kalau ada kegiatan pertemuan dengan seniornya," kata Jajang, dikutip dari Merdeka.com, Senin 31 Juli 2023.

1 dari 7 halaman

Jajang menjelaskan, Bripda Ignatius juga mengaku kepada keluarganya kerap dicekoki atau dipaksa meminum minuman keras oleh seniornya.

Menurut keterangan keluarga dan pacar, kata Jajang, kliennya menolak perintah senior menenggak miras tersebut.

" Dari keterangan keluarga dan pacar almarhum Bripda Ignatius, seniornya itu sering memaksa almarhum Bripda Ignatius untuk minum-minuman keras dan sering cekokin minuman keras kepada almarhum, padahal almarhum tidak suka dan tidak minum-minuman keras atau beralkohol," ujarnya.

2 dari 7 halaman

Jajang menduga, karena kliennya sering menolak, seniornya pun jengkel dan marah. Jajang menduga senior yang dimaksud keluarga dan pacar Bripda IDF adalah tersangka IG.

" Yang kami dapatkan keterangan hanya dari seniornya, kami duga tersangka IG," ujar Jajang.

Selain dicekoki miras, Bripda Ignatius juga kerap diajak bekerja sama melakukan bisnis ilegal senjata api. Namun ajakan senior itu lagi-lagi ditolak.

" Karena adanya peredaran dan transaksi senpi ilegal tersebut, kami duga almarhum Bripda Ignatius tidak mau bekerjasama dengan para tersangka IMS dan IG untuk bisnis gelap senpi tersebut. Karena almarhum adalah anak yang dikenal oleh keluarga adalah anak berprilaku jujur dan baik," kata dia.

3 dari 7 halaman

Misteri Anggota Densus 88 Tembak Sesama Polisi, Ayah Bripda Igantius Ungkap Kejanggalan

Dream - Kasus polisi tembak polisi terjadi di Rusun Polri Cikeas Gunung Putri Bogor, Minggu 23 Juli 2023 sekitar pukul 01.40 WIB. Peristiwa penembakan sesama korp kepolisian inimenyebabkan Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri mengatakan Bipda Igantius tewas tertembak oleh rekannya Bripda IMS dan Bripka IG.

" Mereka anggota Densus," kata Kabag Ops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, Kamis 27 Juli 2023.

Aswin menjelaskan peristiwa tertembaknya Bripda Ignatius terjadi akibat kelalain dua rekannya.

4 dari 7 halaman

Bripda IMS, lanjut Aswin, diketahui hendak mengeluarkan senjata namun tiba-tiba meletus dan mengenai Bripda Ignatius.

" Yang terjadi adalah kelalaian anggota pada saat mengeluarkan senjata dari tas. Kemudian meletus dan mengenai rekan nya yang berada di depannya," tuturnya.

Aswin menegaskan tidak ada pertengkaran sebelum insiden seperti santer dikabarkan terkait penyebab tertembaknya Bripda Ignatius.

" Tidak ada (pertengkaran) Permasalahannya sedang ditangani bersama oleh Densus dan Polres Bogor. Nanti penyidik Polres dan Densus akan mengupdate perkembangannya," ujarnya.

5 dari 7 halaman

Keluarga Nilai Ada Kejanggalan

Sementara itu Ayah Bripda Igantius, Y Pandi, mengaku sedih dan terpukul atas kepergian sang putra yang tewas tertembak rekannya.

" Kami sangat berduka karena kami sangat mencintai anak kami yang saat ini sudah tidak bersama kami lagi, Tuhan bersamamu ya nak," kata Y Pandi dikutip dari video yang diunggah akun Instagram @melawi.spezial.

Pandi mendapat kabar kepergian sang anak dari Mabes Polri. Namun ia merasa ada sejumlah kejanggalan atas peristiwa yang merenggut nyawa anaknya itu. Dia menilai penjelasan yang diberikan ulit diterima secara akal sehat manusia.

6 dari 7 halaman

Ia mendesak Polri untuk transparan dan terbuka mengungkap kasus polisi tembak polisi di Rusun Polri, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat itu

" Bagaimana mungkin ada senjata api tiba-tiba meletus dan tepat sekali mengena bagian leher anak kami, kami tetap ingin agar ada keterbukaan, ada kejujuran dan sikap profesional dari pihak Mabes Polri," tutur Y Pandi.

Sebelumnya, proses otopsi jenazah Bripda Ignatius Dwi Frisco di RS Polri Sukanto Jakarta telah selesai. Kini jenazah dipulangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan.

7 dari 7 halaman

Hasil Otopsi

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto mengatakan, dari hasil otopsi ditemukan Bripda Ignatius tewas dengan satu luka tembak yang tembus dari kuping kanan ke kiri.

Hal itu mengkonfirmasi video beredar di media sosial terkait perban yang melilit di kepalanya.

" Oh itu bukan konsumsi wartawan (hasil otopsi). Yang penting ada luka tembak 1 aja. Kamu kan sudah tau, di video itu kan bener. Di bagian belakang telinga kanan sampai belakang telinga kiri," ungkapnya.

Hariyanto menegaskan, tidak ada luka lain yang bersarang di tubuh Bripda Ignatius, selain dari satu luka tembak yang terdapat di bagian kuping.

" Nggak ada (luka lain) sudah itu sudah benar itu, dari videonya sudah. Dilaksanakan di sini udah bener, kemudian kenanya hanya luka tembak satu aja," bebernya.

Sumber: liputan6.com

Beri Komentar