Foto: Brilio
Dream - Raihan delapan emas dari cabang olahraga pencak silat di Asian Games 2018 ternyata melahirkan Komentar-komentar sumbang dari pengguna media sosial Malaysia.
Mereka tak percaya bahwa Indonesia bisa mendapatkan banyak kemenangan di cabang pencak silat. Bahkan para netizen negeir jiran itu menuding adanya penipuan.
Akibatnya, " Perang Komentar" di cuitan Menpora Malaysia @Syedsaddiq, antar netizen Indonesia dan Netizen Malaysia tak bisa terelakan.
Salah satunya seperti twit berbalas dari dua warganet beda negara ini.
" Berat sebelah pada pihak tuan rumah memang selalu berlaku. Takpelah, saudara Jufferi tu saya memang lihat dia sangat berbakat, cuma mungkin bukan rezeki dia pada masa ini." tulis seorang netizen Malaysia.
Komentar itu langsung ditanggapi oleh seorang netizen Indonesia.
" Kesel aku tuh. Sorry not sorry yah Malaysian, mental kami memang mental juara. kalau memang kami mau curang mah nama negara kami sudah di urutan pertama! Nggak, kalian nggak sespesial itu kok sampai kami curi medali dari kalian yang memang kurang medali."
Namun sayangnya, akibat cuitan tersebut satu per satu aib mereka malah terbongkar sendiri.
Seperti saat Atlet silat Malaysia Al-Jufferi Jamari yang merusak fasilitas pemanasan Pendopo Pencak Silat TMII karena merasa dicurangi oleh wasit.
Belum lagi rupanya Malaysia diberitakan pernah mengadakan ajang olahraga terburuk sepanjang sejarah SEA Games.
Netizen Indonesia ada yang memberikan pembelaan dengan membagikan berita terkait perlombaan SEA Games ke-29 di Kuala Lumpur. Dalam event itu, Malaysia menjadi sorotan media luar negeri karena banyak kecurangan.
Beberapa daftar kecurangan, keganjilan dan kekurangan saat SEA Games 2017 di Malaysia:
1. Itu kemenangan kedua SEA Games Malaysia setelah mereka meraih kemenangan pertama mereka pada tahun 2001 dengan event yang juga berlangsung di Kuala Lumpur.
2. Indonesia menuduh Malaysia melakukan kecurangan dalam turnamen Pencak Silat setelah nilai Malaysia diberikan terlalu tinggi.
3. Seorang pejuang Malaysia dinyatakan sebagai pemenang setelah dia secara tidak sengaja terluka di final melawan seorang atlet Thailand.
4. Seorang atlet Malaysia memenangkan medali emas setelah dia tampaknya berlari di peregangan akhir ke garis finish.
5. Penyelenggara mengubah tempat-tempat kompetisi dengan pemberitahuan singkat beberapa kali.
6. Para pemain bola voli perempuan Thailand mengatakan bahwa penyelenggara tidak mengatur transportasi ketika mereka tiba di bandara.
7. Para pemain juga mengatakan sarapan yang disiapkan tidak cukup untuk mereka semua.
Media Thailand bahkan pernah sangat kecewa saat itu dengan Malaysia. Media Malaysia sendiri juga pernah kecewa dengan malaysia dalam ajang olahraga.
Malaysia yang dinobatkan sebagai juara umum SEA Games ke-29 di kandang sendiri rupanya dianggap penuh " setingan" .
Meski orang-orang Malaysia bangga dengan keberhasilan mereka. Namun bagi negara lain , termasuk Thailand, dari pejabat, atlet, wartawan, hingga penggemar, KL 2017 dikatakan turnamen terburuk dalam sejarah SEA Games.
Emosi sangat tinggi di kalangan penggemar dan jurnalis Thailand yang telah melampiaskan kemarahan dan frustasi mereka dengan menamai SEA Games Kuala Lumpur menjadi " SEA Kong" (SEA Cheating) atau " SEA Curang" .
Bagaimana menurut kalian?
(Planetmerdeka.com)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media