Sedih Anak Wafat, Istri Menangis Peluk Bantal Dikira Anak

Reporter : Ratih Wulan
Rabu, 31 Mei 2017 09:27
Sedih Anak Wafat, Istri Menangis Peluk Bantal Dikira Anak
Kehilangan anak pasti sangat menyedihkan, namun ridha orang tua akan berbuah istana di surga.

Dream - Kehilangan anak adalah pengalaman paling memilukan bagi orang tua. Anak menjadi satu-satunya harapan buat orang tua untuk masa depan mereka.

Alangkah sedihnya hati ketika kehilangan seorang anak. Namun kita harus ingat segala terjadi pasti ada hikmah dari Allah SWT.

Seperti kisah yang dibagikan Muhammad Ahmad ini, yang menceritakan pengalaman kehilangan anaknya. Namun, momen itu menjadi penguat bagi mereka sekeluarga yang membuatnya asadr kenapa para suami harus lebih menghargai istri.

Berikut cerita yang dituturkan Muhammad Ahmad.

1 dari 2 halaman

Berjuang di Menit Terakhir

Berjuang di Menit Terakhir © Dream

Petang tadi saya ajak istri dan anak ziarah penghuni surga. Tiga tahun telah berlalu. Masih segar dalam ingatan kami. Saya bilang kepada anak kami, " Ini kakakmu. Dia sekarang penghuni surga." Kami sebut almarhum penghuni surga.

Kami kemudian mencabut rumput dan membetulkan tanah makam penghuni surga.

Saya selalu berterima kasih kepada istri karena menjaga almarhum siang malam tanpa sedikit pun mengeluh. Selama 1 tahun 4 bulan, istri 'tidur-tidur ayam'.

Hari dan minggu pertama berpantang terpaksa bolak balik ke rumah sakit. Masih ingat menit terakhir kami berjuang menyelamatkan penghuni surga.

Masih segar dalam ingatan saya kondisi istri pada malam pertama kematiannya, istri peluk bantal menyangka itu anak kami. Istri menangis siang dan malam merindukan anak kami.

Setiap hari saya selalu dampingi istri dan mengatakan, " Ridha atas kematian anak, Allah akan bangun istana di surga."

 

2 dari 2 halaman

Pesan Menyentuh

Pesan Menyentuh © Dream

Karena itu hargai istri, sayangi mereka. Betulkan kesalahan mereka dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang. Beri perhatian penuh saat mereka mengeluh atau mengadu. Mereka telah menjaga anak kita siang dan malam. Berusaha agar anak kita cukup makan, minum, dan pakaian.

Jangan selalu melihat kekurangan mereka. Lihatlah betapa banyak jasa seorang istri kepada suami.

Setelah melahirkan, mereka menyusukan anak kita. Peluklah mereka saat mereka berduka. Bimbing istri saat jauh dari Allah.

Sebaliknya, untuk para istri, taatlah pada suami. Jaga aib suami. Doakan siang dan malam. Jangan banding-bandingkan suami kita dengan suami orang lain.

Jangan sedikit pun cerita kelemahan atau kekurangan suami, meski itu di Facebook.

Percayalah, kita akan bahagia jika sama-sama mengenal Allah dan Rasul-Nya. Waktu, tubuh, harta dan keluarga bukan milik kita. Semuanya milik Allah.

Serahkan segalanya kepada Allah. Semoga Allah menerima doa kita.

(Sumber: Ohbulan)

Beri Komentar