Sekjen PBB: Bukan Lagi Pemanasan Global, Kini Era Bumi Mendidih (Shutterstock)
Dream - Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut Juli 2023 sebagai bulan terpanas dalam sejarah, kemungkinan besar belum pernah terjadi sebelumnya selama ribuan tahun.
Suhu panas tinggi yang diintensifkan oleh pemanasan global telah membakar sebagian Eropa Selatan dan Afrika Utara, Asia dan Amerika Utara, dan dikombinasikan dengan kebakaran hutan yang menghanguskan Kanada serta sebagian Eropa selatan.
" Era pemanasan global telah berakhir, era pendidihan global telah tiba. Luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Antonio Guterres, dilansir UN News, Jumat 28 Juli 2023.
Guterres meminta pemimpin dunia untuk mulai meningkatkan aksi peduli bumi terutama mereka yang berasal dari negara industri terkemuka G20 yang bertanggung jawab atas 80 persen emisi global.
Guterres menyoroti perlunya target emisi nasional baru dari anggota G20 dan mendesak semua negara untuk mendorong pencapaian nol emisi.
Dia mengatakan semua pemimpin negara harus bersatu untuk mempercepat transisi yang adil dan merata dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan, sambil menghentikan ekspansi minyak dan gas dan menghapus batu bara secara bertahap pada tahun 2040.
Hal yang sama disampaikan para ilmuwan dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) dan Layanan Perubahan Iklim Komisi Eropa Copernicus mengatakan bulan Juli telah mencatat periode tiga minggu terpanas yang pernah tercatat dan rekor tiga hari terpanas.
“ Kami dapat mengatakan bahwa tiga minggu pertama bulan Juli adalah minggu terhangat yang pernah diamati dalam catatan kami,” kata Carlo Buentempo, Direktur Layanan Perubahan Iklim Copernicus.
Catatan Suhu Laut
Yang turut mengkhawatirkan adalah fakta bahwa suhu lautan berada pada level tertinggi yang pernah tercatat sepanjang tahun ini. Tren ini sudah terlihat sejak akhir April.
Direktur Layanan Iklim WMO, Chris Hewitt, mengatakan bahwa tahun 2015 hingga 2022 mencatat rekor delapan tahun terpanas, berdasarkan kumpulan data 173 tahun.
Hewitt menyebut fakta ini terlepas dari fenomena pendinginan laut La Ninaa yang terjadi menjelang akhir periode tersebut di kawasan Pasifik yang sedikit menahan suhu rata-rata global.
“ Tapi sekarang La Nina telah berakhir, digantikan oleh efek El Nino yang menghangat di laut, perairan mulai memanas di Pasifik tropis," ujarnya.
" Lebih mungkin suhu rata-rata global untuk sementara akan melampaui ambang batas 1,5°C di atas tingkat pra-industri," sambungnya.
Dream - Gurun Sahara yang terletak di Afrika dikenal sebagai gurun terluas di dunia. Suhu di Sahara bisa mencapai 38 derajat Celcius pada siang hari di musim panas.
Meski sudah sangat panas di siang hari, ternyata Sahara bukan gurun terpanas di dunia. Ternyata, Gurun Lut di Iran memegang predikat sebagai gurun terpanas di dunia.
Gurun Lut dikenal dengan salinitas tertinggi di Iran bagian tenggara. Gurun tersebut memiliki luas 51.800 kilometer persegi dan panjang sekitar 480 kilometer serta lebar 320 kilometer.
Hal inilah yang membuatnya sebagai gurun terbesar ke-25 di dunia. Terletak di dua benua, yakni Asia dan Afrika, gurun ini juga dikenal sebagai Gurun Afrika-Asia.
Dikutip dari britannica.com, di atas awan gurun ini diselimuti oleh lava yang berwarna gelap. Menurut legenda yang beredar, lava gelap itu berasal dari gandum yang pernah terbakar.
Tingginya suhu membuat makhluk hidup pun enggan untuk tinggal, bahkan bakteri sekali pun.
Kaktus yang dikenal dapat bertahan di suhu panas pun tak mampu bertahan di Gurun Lut.
Suhu di Gurun Lut disebabkan oleh udara panas yang terperangkap di atas bukit pasir. Menurut Science Alert pada tahun 2005 suhu di Gurun Lut mencapai titik tertingginya, yaitu 70,7 derajat Celcius.
Panas matahari ini kemudian tersimpan di permukaan Gurun Lut. Hal tersebut didukung oleh warna tanah daerah tersebut.
Perubahan suhu ekstrem juga sering terjadi di Gurun Lut, misalnya ketika malam datang suhu di sekitar gurun berubah drastis.
Pada saat musim kemarau, suhu permukaan gurun yang panas di siang hari bisa menjadi dingin di malam hari.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media