Muhammad Sahl Amin Sulthoni. (Foto: Radar Timika)
Dream - Takdir manusia sepenuhnya menjadi urusan Allah SWT. Tak ada yang tahu akan seperti apa masa depan kita kelak. Bisa jadi ada di antara Sahabat Dream yang nantinya bakal memegang amanat berupa jabatan tertentu yang tidak pernah Anda duga sebelumnya.
Ini pula yang dialami oleh seorang pemuda bernama Muhammad Sahl Amin Sulthoni atau yang akrab disapa Sahl. Ia sama sekali tak pernah menyangka pada akhirnya menjadi imam Masjid Agung Babussalam, Timika, Papua, pada usia masih belia, 18 tahun.
Sahl lahir di Kota Boyolali, Jawa Tengah, 7 Agustus 1998. Dia mengaku menjadi imam karena tidak sengaja. Pemuda yang memiliki hobi futsal ini mengatakan, awalnya hanya melihat poster pencarian seorang imam masjid. Ketika itu dirinya langsung tertarik untuk mengikuti. Tetapi gagal.
" Awalnya sih saya cuma iseng saja. Pada waktu itu saya melihat sebuah poster pencarian seorang imam masjid, saya pun mendaftar. Tetapi dari 200 pendaftar, nama saya tidak muncul," ungkap Sahl, sebagaimana dikutip Dream dari www.jpnn.com, Selasa 30 Mei 2017.
Namun dia tidak menyerah. Meskipun sebelumnya ia menyebut bahwa pertama kali ia mendaftar adalah sebuah keisengan. Dia kemudian bergabung ke dalam salah satu forum di media sosial, yang berisi ustaz dan ulama-ulama ahli. Dia mengirimkan suaranya saat membaca Alquran untuk melihat tanggapan dari ulama di forum tersebut.
Dari forum itulah dirinya mendapatkan sebuah pesan singkat, dan tawaran sebagai imam di Masjid Agung Babussalam. " Niat sebenarnya sih untuk meminta pendapat soal apakah bacaan saya ada yang salah atau tidak. Tetapi respons mereka malah lebih, dan memuji jika suara saya bagus. Dari situ saya dapat tawaran jadi imam di Masjid Babussalam," katanya.
Sahl mengatakan, awalnya dirinya tidak percaya dengan tawaran menjadi imam di Timika, setelah berhasil terpilih dari delapan peserta yang juga mengirimkan suaranya. Dia mengaku sangat takut, dan khawatir jika ini adalah sebuah modus penipuan.
" Sebenarnya sih saya tidak percaya, saya kira ini modus penipuan, dan kemungkinan saya akan dibunuh. Tetapi ternyata tidak," ucapnya.
Laki-laki yang mengidolakan Lionel Messi ini juga bercerita, keluarganya sempat keberatan dengan keputusannya itu. " Tetapi akhirnya mereka merestui keberangkatan saya ke sini (Timika, red), dengan alasan untuk menambah pengalaman," katanya.
Sahl mengisahkan, pada awalnya dirinya tidak sengaja bisa masuk di pondok pesantren hingga menjadi imam sebuah masjid agung. Sejak kecil hingga SD, dia mengenyam pendidikan di sekolah negeri di Jakarta, hingga akhirnya ikut keluarga pindah ke Boyolali.
Dan inilah yang menurut Sahl sebagai takdir Allah. Karena nilai UAN yang jelek, akhirnya masuk ke Pondok Pesantren Islamic Center Binbas Yogyakarta. Di sana dia bertemu guru bernama Ustaz Abdullah Banan yang membimbingnya dari kelas satu SMP sampai lulus SMA. " Saya sangat berterima kasih sekali padanya," tutur Sahl.
Remaja yang memang bercita-cita sebagai Imam Masjid Besar ini mengatakan, ingin melanjutkan kuliah di Madinah. Bila tidak diterima, ingin berkuliah di salah satu universitas yang terletak di Jember.
Lalu, apa yang memotivasi Sahl menjadi seorang imam? Ternyata karena di keluarganya dia tidak pernah ditunjuk sebagai imam sholat. Sehingga membuat dia ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu dan bisa menjadi imam.
" Motivasi saya, adalah saya ingin menunjukkan kepada seluruh keluarga saya, jika saya bisa menjadi imam sholat yang baik. Karena selama tujuh tahun ini saya menjadi santri, saya tidak pernah menjadi imam saat salat berjamaah di rumah. Itulah yang memotivasi saya," kenangnya.
Untuk prestasi, dia mengaku pernah menjuarai lomba menghafal alquran antar-MAN di Yogyakarta. " Saya pernah meraih juara satu, lomba menghafal Alquran se-Kabupaten Bantul dan Yogyakarta," ungkap Sahl.
Putra dari Muhammad Subagyo dan Sri Wahyudati ini, ketika ditanya kesan pertama saat tiba di Timika, mengaku sempat takut. Tetapi setelah tinggal beberapa hari, dia sudah merasa nyaman.
(Sumber: www.jpnn.com)
Advertisement
Ratu Ratu Queens The Series, Cerita Seru 4 Perempuan Diaspora di New York
5 Komunitas Khusus Perempuan di Indonesia, Gabung Yuk!
5 Tanda Komunikasi Orang Tua dan Remaja Sudah Berjalan Sehat
3 Komunitas Kesehatan Mental di Indonesia, Kini Kamu Tak Perlu Merasa Sendiri Lagi
Saat Anak Mulai Ngebet Punya Akun Sosmed: Umur Berapa Sebenarnya Boleh?
Film Sukma: Cermin Tua, Misteri Membayang, dan Ketakutan yang Dekat
XL Weekend Rush Semarang: Fun Bike, Festival Digital, dan Jaringan Lebih Kuat dari XLSMART
Ratu Ratu Queens The Series, Cerita Seru 4 Perempuan Diaspora di New York
XL Weekend Rush Semarang: Fun Bike, Festival Digital, dan Jaringan Lebih Kuat dari XLSMART