Dream - Ketika sedang sendiri, wajar jika kita tiba-tiba merasa takut dengan kehadiran sosok tak kasat mata.
Apalagi jika perasaan itu datang sebagai bentuk trauma pasca orang terdekat yang meninggal.
Seperti yang dialami wanita asal Tiongkok ini.
Selepas suaminya meninggal, dia kerap mendengar pintu rumahnya diketuk berkali-kali saat malam hari.
Menurut Eva.vn, Li adalah seorang wanita yang tinggal sendirian selepas suaminya meninggal.
Setiap malam, Li tidak pernah bisa tidur. Dia selalu mendengar ketukan misterius dari balik pintu beserta suara anak-anak bermain.
Setelah kematian suaminya, Li terus teringat memori mendiang suaminya.
Ia dihadapkan dengan ruangan kosong yang menyimpan memori kuat tentang suaminya.
Dia merasa gila jika tetap berada di sana.
Li memutuskan untuk pindah ke sebuah apartemen tua yang bertahun-tahun lalu tidak digunakan keluarganya.
Bukannya mengobati rasa trauma selepas ditinggal sang suami, ia malah dihadapkan teror ketukan pintu di tempat tinggal barunya.
Setiap malam, antara jam 1 dan 2 pagi, dia selalu mendengar suara-suara aneh, ketukan pintu, beserta suara kereta bayi anak-anak.
Suara-suara ini terus membuatnya bergidik ketakutan.
Sebelumnya, setelah mengatur pemakaman sang suami, putranya menawarkan untuk tinggal bersamanya.
Namun, dia takut mengusik kehidupan anaknya, terutama menantu perempuannya, akhirnya dia menolak.
Li terheran baut yang dipasang di dinding semuanya telah lepas.
Dia bertanya-tanya tetapi berusaha berfikir positif untuk tidak terlalu memperhatikan.
Pada malam berikutnya, Li mendengar suara yang sama. Jantungnya berdetak kencang, dan tangannya tremor gemetaran.
Meski takut dia tetap berusaha bangkit mendekati pintu. Dia kembali memikirkan kejadian baut rumah yang robek sebelumnya.
Meskipun dia pikir itu ulah anak-anak, dalam beberapa hari dia tinggal di sini, dia tidak melihat satu anak pun.
Pada pagi harinya, Li turun untuk mencari udara segar.
Tanpa sengaja, ia juga bertemu tetangganya.
Tiba-tiba Li mendapat teguran karena tetangga juga mendengar ketukan tersebut.
Li berpikir sejenak pasti ada sesuatu yang tersembunyi di sini atau seseorang mencoba menggodanya.
Akhirnya Li diam-diam menempatkan kamera CCTV di tempat ketukan berbunyi.
Malam itu, suara-suara familiar terdengar lagi, tetapi dia mengabaikannya dan tidak melihat ke arah pintu.
Keesokan paginya, dia melihat rekaman semalam.
Dia terkejut, sosok yang selama ini menggodanya tidak lain adalah tetangga di lantai bawah.
Tetangga yang berpapasan dengan Li tempo hari di lantai bawah inilah " hantu" yang menerornya.
Li protes kepadanya sambil membawa bukti di tangan.
Tetangganya tak terima dan berkata Li telah menuduhnya.
Perdebatan ini pun berakhir dan tetangga mengatakan, tempat tinggal Li begitu berisik, jadi dia mengisenginya.
Li merasa aneh sebab dia tinggal sendirian, tanpa kerabat, dan ia juga tidak membuat suara yang berlebihan.
Karena Marah dan tetangga enggan mengakui perbuatannya, dia memutuskan untuk melaporkan tindakan tetangganya ke polisi.
Setelah ditelusuri, tetangga Li ternyata mengidap penderita ketakutan akan kebisingan.
Bahkan suara sekecil apa pun, tetangganya tidak akan bisa tidur.
Jadi ketika Li pindah ke sini, tetangganya berencana menakut-nakuti dia agar segera pindah.
Setelah mendapat teguran dari polisi, tetangganya mengaku salah dan meminta maaf kepada Li.
Dia juga berjanji tidak akan pernah melakukannya lagi.
Advertisement