Siap Uji Klinis, Vaksin Merah Putih Bakal Dihibahkan Untuk Afrika

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 10 Februari 2022 10:00
Siap Uji Klinis, Vaksin Merah Putih Bakal Dihibahkan Untuk Afrika
Vaksin Merah Putih ditargetkan siap pakai pertengahan tahun.

Dream - Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia siap uji klinis tahap 1 dan 2. Saat sukses nanti, vaksin ini bakal diproduksi secara massal.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengungkapkan Vaksin Merah Putih di dalam negeri akan digunakan untuk booster. Sementara untuk luar negeri, ada rencana hibah untuk negara-negara Afrika.

" Vaksin Merah Putih ini nantinya juga akan dihibahkan kepada negara-negara tetangga khususnya di benua Afrika yang memiliki kendala dalam vaksinasinya," ujar Muhadjir.

Vaksin Merah Putih telah sukses melewati uji pra klinik tahap 1. Demikian pula, lulus uji pra klinik tahap 2 di BPOM.

Untuk uji klinis tahap 1 akan melibatkan 90 relawan dengan rentang usia 18-60 tahun. Jika sukses, proses dilanjutkan ke tahap 2.

 

 

1 dari 3 halaman

Pada tahap 2 nanti melibatkan 400 relawan sedangkan uji klinis tahap 3 melibatkan 5.000 relawan. Jika berhasil, maka vaksin siap digunakan pertengahan tahun.

" Vaksin Merah Putih juga sudah mengantongi sertifikat halal 7 Februari 2022 sampai 6 Februari 2026," kata Muhadjir.

Lebih lanjut, Muhadjir menyatakan Vaksin Merah Putih menjadi bukti maju dan mandirinya Bangsa Indonesia dalam penanganan Covid-19. Ini karena Vaksin Merah Putih adalah produk unggulan karya anak Bangsa.

" Sebagai upaya untuk mendorong tercapainya ketahanan nasional," kata Muhadjir, dikutip dari Merdeka.com.

2 dari 3 halaman

BPOM Berikan Persetujuan, Vaksin Merah Putih Menuju Uji Klinik dan EUA Ditarget Juli 2022

Dream - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan Persetujuan Protokol Uji Klinik (PPUK) untuk Vaksin Merah Putih hasil pengembangan Universitas Airlangga dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Dokumen ini dikeluarkan setelah BPOM menjalankan inspeksi dan pemantauan terhadap fasilitas uji yang terdapat pada RSDS dr Soetomo yang akan menjadi lokasi uji klinik untuk tahap 1 dan 2.

" Berdasarkan itu semua, BPOM menerbitkan PPUK Vaksin Merah Putih yang dikembangkan peneliti Unair dan Biotis," ujar Kepala BPOM, Penny K Lukito, dalam konferensi pers disiarkan kanal Badan POM.

Penny mengatakan hasil studi praklinik dan non-klinik membuktikan keamanan vaksin dan dapat ditoleransi. Tidak terjadi kematian maupun kelainan di hewan objek uji praklinik.

Dari sisi imunogenesitas, muncul respon imun dengan pembentukan antibodi pada tubuh hewan usai pemberian vaksin. Seluruh proses ini, kata Penny, mendapat pendampingan dari BPOM.

" Mulai dari seed vaksin, pengembangan pada laboratorium pra klinik, hewan uji, scalling up dari skala lab, jadi upstream sampai downstream, kemudian formulasi dan fill and finish mulai bahan baku sampai produk jadi," kata Penny.

 

3 dari 3 halaman

Tahapan Uji Klinis

Saat uji klinik, vaksin akan diberikan kepada tiga kelompok dengan dosis berbeda. Uji klinis tahap 1 digelar pertengahan Februari 2022, dilanjutkan dengan uji klinis tahap 2.

Untuk uji klinis tahap 3 dijadwalkan April 2022. Diperkirakan uji klinis tahap 3 ini selesai Juni 2022, kemudian didapat hasil interim penelitian.

" Setelah diproses hasil interim itu dapat berproses ke BPOM dan mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization kira-kira pertengahan Juli 2022," kata Penny.

Penny menjelaskan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair dan Biotis menggunakan platform inactivated virus.

Beri Komentar