Siapakah Penghuni Surga Terbanyak? Laki-Laki atau Perempuan?

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Kamis, 6 April 2023 03:03
Siapakah Penghuni Surga Terbanyak? Laki-Laki atau Perempuan?
Dalam hal ini ada dua pendapat yang berbeda terkait jumlah laki-laki atau perempuan yang lebih banyak menghuni surga.

Dream - Surga menjadi tempat yang paling diinginkan oleh setiap orang ketika sudah meninggal kelak. Hal ini karena surga digambarkan sebagai tempat yang sangat nyaman dengan orang-orang baik yang berkumpul di dalamnya. Namun, pernahkah terlintas di pikiran sahabat Dream tentang siapakah yang nantinya lebih banyak menjadi penghuni surga? Apakah perempuan atau laki-laki?

Dalam sebuah hadis melalui pertanyaan dari tabi'in kepada Abu Hurairah ra terkait apakah lebih banyak perempuan di surga daripada laki-laki. Hal tersebut pun dijawab oleh Rasulullah saw:

" Bahwa setiap laki-laki yang masuk ke dalam surga, maka mereka mempunyai dua istri." (HR. Muslim)

Melalui hadis tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa jumlah perempuan lebih banyak karena seorang laki-laki bisa memiliki dua istri. Meski begitu, hal tersebut terjadi perdebatan di antara ulama dengan berdasar pada landasan masing-masing. Untuk mengetahui secara lebih jelas siapakah penghuni surga yang lebih banyak, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 2 halaman

Kisah Perdebatan Laki-Laki dan Perempuan tentang Kelompok Terbanyak di Surga

Dikutip dari islam.nu.or.id, dalam sebuah hadis Ibnu Sirin mengutip hadis tersebut dari Abu Hurairah ra tentang perdebatan laki-laki dan perempuan mengenai jumlah kedua laki-laki dan perempuan di surga.

Abu Hurairah menjadi penengah dalam perdebatan itu. Kemudian beliau pun menggambarkannya melalui sebuah hadis berikut:

Dari Muhammad bin Sirin, suatu hari lak-laki dan perempuan saling membanggakan dan menyebut-nyebut diri, apakah laki-laki atau perempuan yang lebih banyak di surga. Sahabat Abu Hurairah ra berkomentar, ‘Bukankah Nabi Muhammad saw telah bersabda, ‘Rombongan pertama masuk ke surga dengan bercahaya laksana bulan purnama. Rombongan berikutnya juga bercahaya laksana bintang yang berkilau di langit. Setiap laki-laki memiliki dua istri yang sumsum betis keduanya tembus terlihat dari balik daging. Di surga tidak ada jomblo,” (HR Bukhari dan Muslim).

Kemudian dalam riwayat yang berbeda dikisahkan tentang perdebatan tersebut lalu ditanyakan kepada Abu Hurairah ra tentang perbandingan laki-laki dan perempuan di surga:

Dari Ibnu Sirin, ia bercerita bahwa laki-laki dan perempuan bertikai perihal jenis mana di antara mereka yang paling banyak menghuni surga. Mereka lalu bertanya sahabat Abu Hurairah ra, ia berkata, Nabi Muhammad saw bersabda seperti hadits riwayat Ibnu Ulayyah sebelumnya dari Abu Hurairah ra,” (HR Muslim).

Melalui hadis di atas, pala ulama seperti halnya Imam An-Nawawi memahami bahwa nantinya sebagian besar penghuni surga adalah perempuan. Dalam hal ini perempuan itu adalah manusia dan bukan bidadari surga.

2 dari 2 halaman

Perbedaan Pendapat Ulama

Dalam hadis yang disampaikan oleh Abu Hurairah menjelaskan bahwa nantinya perempuan lah yang lebih banyak menghuni surga. Tetapi, dalam hadis lainnya ada yang mengatakan bahwa laki-laki lah yang lebih banyak menjadi penghuni surga. Hal itu berdasar pada hadis yang diriwayatkan oleh Muslim:

" Bahwasanya mereka adalah penghuni neraka yang paling banyak." (HR. Muslim)

Melalui dua pendapat yang berbeda itulah, kemudian dijelaskan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani bahwa tidak mengharuskan semua penghuni neraka adalah perempuan dan mereka akan menjadi penghuni sedikit di surga. Mengingat perempuan lah yang banyak diciptakan oleh Allah SWT.

Selain itu, Imam Al-Qurthubi menjelaskan dari perbedaan pendapat itu dengan mengombinasikan dua dalil. Menurutnya, perempuan yang jumlahnya lebih banyak masuk neraka sebelum terjadi syafaat dan sebelum keluarnya ahli-ahli tauhid dari neraka. Ketika mereka keluar dari syafaat dan dengan berdasar pada rahmat Allah SWT, maka perempuan lah yang menjadi penghuni terbanyak di surga kelak.

Beri Komentar