Siswa Ke Sekolah Pagi-pagi (pixabay.com)
Dream - Hari pertama masuk sekolah menjadi perhatian wali murid. Sejumlah orang tua menyiapkan perlengkapan sekolah hingga posisi tempat duduk.
Kondisi itu juga terjadi di Sekolah Dasar di Bojongleles, Cibadak, Lebak, Banten. Menurut akun Instagram @info.banten, sejumlah orang tua datang bersama anaknya untuk mendapat bangku yang diharapkan.
Uniknya, perebutan bangku itu terjadi saat warga masih tidur. Orang tua dan murid itu datang ke sekolah sejak Senin, 15 Juli 2019, pukul 02.00 dinihari.
Siswa SD ke sekolah pagi-pagi (Foto: Instagram @info.banten)
Cara ini dilakukan orang tua murid agar anaknya mendapatkan bangku terdepan. Bangku terdepan dipilih agar bisa menangkap pelajaran dengan baik.
“ Eh…buset, kasian anaknya lah, jam segitu lagi enak tidur disuruh ke sekolah demi bangku,” kata seorang warganet.
" Duh ingat waktu SD dalam hati gua sih sebenarnya gamau wkwwk tapi apa daya, emak tetap keukeuh bae," ujar warganet yang lain.
" Hari gini masih berebut bangku. Nanti juga diatur sama gurunya. Emak-emaknya emang geh yang suka rempong," kata warganet lain.
Dream - Selain peringatan Hari Ibu, beberapa negara di dunia juga memperingati Hari Ayah, Father's Day.
Hari khusus untuk mengingat perjuangan sosok ayah dalam keluarga itu biasanya dirayakan setiap minggu ketiga bulan Juni setiap tahunnya.
Nah, pada hari spesial itu banyak netizen yang menceritakan tentang perjuangan maupun bentuk kebaikan hati sang ayah.
Salah satu kisah tentang kasih sayang seorang ayah pada anaknya pun viral di Facebook.
Kisah itu berasal dari seorang warga Kamboja yang menceritakan seorang ayah yang membuat sendiri tas sekolah untuk anak laki-lakinya.
Melansir worldofbuzz.com, foto-foto seorang anak laki-laki menggendong tas biru unik viral setelah diunggah akun Facebook bernama Sophous Suon.
Menurut unggahan tersebut, tas yang dipakai anak itu sebenarnya buatan ayahnya.
Sang ayah membuatnya sendiri karena ia tidak punya cukup uang untuk membelikan tas sekolah untuk anaknya.
Ayah anak itu menganyam sendiri tali rafia biru hingga berbentuk seperti tas.
Aksi sang ayah tersebut membuat banyak netizen terenyuh. Postingan yang diunggah 17 Juni lalu itu kini telah mendapat ratusan komentar dan dibagikan lebih dari 6000 kali.
Sebagian besar netizen memuji kreativitas ayah bocah itu.
Bahkan ada pula dermawan yang mendonasikan uangnya untuk membantu perekonomian serta biaya sekolah anak tersebut.(Sah)
Dream - Tidak semua orang beruntung dilahirkan dalam keluarga yang mampu. Beberapa terpaksa harus merasakan kerja keras sejak usia anak-anak.
Seperti lima bersaudara di Malaysia ini. Mereka harus menjaga ayah mereka yang lumpuh karena terkena strok.
Tugas kepala keluarga diemban oleh anak yang masih bersekolah di Tingkatan 3 (setara SMA).
Meski tanpa ibu dan hidup serba kekurangan, mereka mampu mengatur semua urusan 'rumah tangga' sendiri.
Keluarga ini benar-benar harus mengencangkan ikat pinggang dan juga perut demi mencukupi kebutuhan.
Semua anak-anak dalam keluarga tersebut matang sebelum usia mereka menginjak dewasa.
Bayangkan saja, salah satu dari mereka yang berusia 7 tahun sudah mengerti arti tanggung jawab.
Meski masih kelas 1 sekolah dasar, dia berjalan 2 km untuk membeli makanan untuk ayahnya tanpa mengeluh.
Hebatnya lagi, dia pulang pergi melakukan hal yang sama setiap hari tanpa pernah merasa berat.
Kisah keluarga ini menyentuh seorang guru bernama Mohd Fadli Salleh. Dia pun berniat membantu anak tersebut.
Fadli begitu sedih dan terenyuh melihat kehidupan keluarga tersebut.
Apalagi setelah mendengar salah satu anak harus berjalan jauh demi membeli makanan untuk sang ayah.
Ketika mengunjungi keluarga itu, Fadli membawa sebuah sepeda untuk diberikan kepada anak itu.
" Kamu mau sepeda?" tanya Fadli kepada anak tersebut. Anak itu tak bisa berkata apa-apa.
Mulutnya kelu mungkin karena sangat bahagia. Air matanya bercucuran, membasahi pipinya.
Bukan hanya anak itu saja yang menangis. Guru-guru lain yang menyertai Fadli juga ikut terbawa nuansa haru itu.
Bergantian, anak-anak itu menjaga ayah mereka yang lumpuh karena strok setiap hari.
Untuk urusan makanan, mereka memasak nasi sendiri. Namun lauk pauk mereka tidak bisa membuatnya.
Mereka harus berjalan jauh untuk membeli lauk pauk sekaligus makanan untuk ayah mereka.
Saat Fadli berkunjung, adik mereka yang baru duduk di taman kanak-kanak sedang keluar untuk membeli lauk.
Saudara tertua mereka biasanya akan pergi untuk mencari pekerjaan ala kadarnya untuk sekadar bisa membeli makan.
Selama bertahun-tahun, anak-anak baik itu yang mengurus segala urusan rumah tangga.
Mereka juga bergantian menjaga dan merawat ayah mereka yang lumpuh akibat kena stroke.
Sang ibu meninggalkan mereka sudah lama. Anak-anak itu ditinggal sendirian menjaga ayah yang sakit.
Entah ke mana perginya sang ibu yang tega meninggalkan anak-anak yang penuh tanggung jawab dan berbakti pada orang tua itu.
Fadli merasa kagum kepada anak-anak itu. Tidak terbayangkan betapa tabahnya mereka selama ini menghadapi liku-liku hidup yang keras.
(Sumber: Siakapkeli.my)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik