Ilustrasi (Merdeka.com)
Dream - Pembelajaran Jarak Jauh telah menimbulkan berbagai dampak cukup memprihatinkan. Salah satunya, lupa cara membaca.
Fenomena ini dialami para pelajar Sekolah Dasar. Salah satunya, Sekolah Dasar Negeri Ibu Dewi 1 Cianjur.
Fakta ini membuat kaget Bupati Cianjur, Herman Suherman. Dia pun membuktikan sendiri fakta ini ketika melakukan sidak di SDN Ibu Dewi 1 dan mengetes beberapa siswa kelas IV.
" Iya, saya sampai kaget saat dilakukan inspeksi mendadak (sidak) ada siswa pelajar kelas IV SD Negeri Ibu Dewi 1 Cianjur lupa membaca," ujar Herman.
Tetapi, Herman dapat memaklumi hal tersebut. Dia menilai ini merupakan salah satu dampak Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sudah berjalan 1,5 tahun lamanya.
Menurut Herman, faktor ekonomi juga menjadi penyebab anak jadi lupa cara membaca. Ketiadaan ponsel dan kuota internet menghambat anak dari keluarga kurang mampu dalam belajar.
" Salah satu contohnya siswa di SD Negeri Ibu Dewi 1, ternyata orangtuanya saat dikunjungi gurunya, secara ekonomi masuk ke dalam kategori pendapatan rendah, katanya nggak punya handphone, apalagi harus membeli pulsa," kata dia.
Selanjutnya, Herman mengatakan lupa membaca menjadi salah satu indikator menurunnya kualitas pendidikan. Kondisi ini terjadi di hampir semua daerah, termasuk Cianjur.
" Hampir semua daerah yang ada di seluruh Indonesia mengalami hal yang sama, terutama di dunia pendidikan, indikatornya pun sama," ucap dia.
Herman pun menginstruksikan para guru untuk segera menangani persoalan ini. Dia meminta agar para guru memberikan pelajaran tambahan agar para siswa bisa kembali membaca.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Himan Haris, mengatakan banyak siswa lupa cara membaca ketika Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas mulai digelar. Para guru pun berembuk dan segera mengatasi masalah ini.
" Memang ada salah seorang murid SDN kelas 4 di wilayah Cianjur Kota yang lupa cara membaca karena kelamaan di rumah," kata Himan.
Pihaknya juga melakukan pengecekan untuk mencari tahu penyebab siswa tersebut sampai lupa membaca. Ternyata, selama di rumah si anak tidak mendapat pendampingan dari orangtua.
" Setelah kami telusuri ternyata ibunya bekerja dan ayahnya sudah meninggal, jadi tidak ada yang memperhatikannya saat belajar di rumahnya," kata dia, dikutip dari Pakuan Raya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN