Hijabers Yang Gayanya Bermain Keyboard Membuat Perbincangan Di Media Sosial (Foto: Instagram)
Dream - Aksi gadis yang memainkan keyboard dengan gaya unik memicu perbincangan dan menjadi viral di dunia maya. Hijaber keyboardist ini viral setelah unggahan yang dibuat akun @maztit.
Perempuan itu dilirik dua disk jockey (DJ) kenamaan, DJ Dipha Barus, asal Indonesia, dan DJ Yellowclaw, dari Amsterdam, Belanda.
Melalui Twitter resminya, duo DJ asal Belanda, @yellowclaw, telah mengajukan ketertarikan mengajak perempuan berhijab ini berkolaborasi.
" Aku ingin gadis ini ada di studio secepatnya," tulis Yellowclaw.


Komentar Dipha Barus
Tak ingin tertinggal, Dipha Barus telah mengontak perempuan ini. Di unggahan Insta Story-nya, Dipha menyapa gadis tersebut.
" Maap uda duluan gw kontak (anak negeri harus cepat)," tulis Dipha mengomentari unggahan @ussfeed.
Siapakah perempuan berjilbab dengan kemampuan bermain keyboard unik ini?
Perempuan itu bernama Arindi Putri. Perempuan itu asal Wawotobi, Konawe, Sulawesi Tenggara.
Dari akun Youtubenya, Arindi merupakan musisi organ tunggal yang memainkan musik bergaya house. Dia kerap tampil di sejumlah hajatan.
Keunikan terletak pada gayanya yang atraktif ketika memainkan tuts keyboard. Teknik itu terlihat saat dia memainkan lagu Kun Anta dengan gaya house remix.
Arindi mengatakan siap untuk berkolaborasi dengan Dipha Barus di studio rekaman.
" Ayo kak, dengan senang hati," tulis dia.
Bagaimana Arindi? Simak videonya.
Dream – Mengemudi tanpa iringan lagu acapkali terasa hambar. Beragam jenis musik diputar, termasuk music rock. Ternyata, musik beraliran cadas ini malah berbahaya.
Dikutip dari Auto Evolution, Sabtu 28 September 2019, penelitian yang dilakukan oleh South China University Technology dan Guandong University of Technology menyebut, lagu rock bisa membuat pengemudi makin tancap gas dan ugal-ugalan.
Kajian yang diterbitkan di International Journal of Environmental Research and Public Health ini menyarankan, pengemudi untuk memperhatikan musik yang diputar saat berkendara.
Kajian ini melibatkan para pengemudi sukarela dari beragam kepribadian. Mereka mendengarkan musik dan berkendara di simulator.
Mereka yang mendengarkan musik tempo cepat cenderung lebih gegabah daripada yang memilih musik lambat. Mereka yang mendengarkan musik rock, kecepatannya naik 10 mil per jam dan membuat manuver 140 kali dalam 1 jam.
Sebaliknya, yang mendengarkan musik bertempo pelan, hanya bermanuver 70 kali dalam 1 jam.
Pengemudi yang toleran juga akan menyetir lebih cepat dan sering bermanuver jika mendengarkan musik yang sama.
Kalau tetap mau dengar musik, pengemudi dan peserta sekolah mengemudi disarankan untuk memilih musik yang kurang dari 120 beat per menit.
“ Temuan ini berguna untuk pengembangan strategi pendidikan pengemudi yang efektif,” tulis para peneliti. (ism)
Advertisement
Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Bye Kering & Kaku, 7 Tips Agar Rambut Pria Terasa Lembut

Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Carstensz Mall Serpong Suguhkan “Festive Wonderland”, Hadirkan Dunia Fantasi Liburan Bersama NAMITO