Laporan Terbaru, Covid-19 Juga Sebabkan Gangguan Saraf

Reporter : Arini Saadah
Selasa, 28 April 2020 18:01
Laporan Terbaru, Covid-19 Juga Sebabkan Gangguan Saraf
Beberapa penelitian terbaru telah mengidentifikasi adanya gejala neurologis pada kasus Covid-19. Laporan menggambarkan pasien Covid-19 yang menderita sindrom Guillain-Barre.

Dream – Jumlah kasus Covid-19 terus meningkat di seluruh dunia. Laporan terbaru ditemukan semakin banyak gejala neurologis dari banyak pasien.

Beberapa penelitian melaporkan lebih dari sepertiga pasien menunjukkan gejala neurologis, dilansir dari Science Alert.

Dalam sebagian besar kasus Covid-19 adalah infeksi pernapasan dengan gejala demam, sakit tenggorokan, kelelahan, serta batuk. Dalam kasus yang lebih parah, pasien mengalami sesak napas dan gangguan pernapasan.

Sekarang kita perlu memahami, Covid-19 ternyata juga dapat menginfeksi sel-sel di luar saluran pernapasan.

Bahkan juga menyebabkan berbagai gejala dari penyakit pencernaan (diare dan mual) hingga kerusakan jantung dan gangguan pembekuan darah. Dan yang paling baru adalah gejala neurologis.

1 dari 3 halaman

Gangguan Neurologis Covid-19

Beberapa penelitian terbaru telah mengidentifikasi adanya gejala neurologis pada kasus Covid-19. Laporan menggambarkan pasien Covid-19 yang menderita sindrom Guillain-Barre.

Sindrom ini adalah gangguan neurologis di mana sistem kekebalan tubuh merespons infeksi yang akhirnya menyerang sel-sel saraf. Akibatnya bisa melemahkan otot dan menyebabkan kelumpuhan total.

Penelitian dalam kasus lain menggambarkan ensefalitis Covid-19 yang parah (peradangan dan pembengkakan otak) dan stroke pada orang muda yang sehat dengan gejala Covid-19 yang ringan.

Penelitian di China dan Prancis menyelidiki prevalensi gangguan neurologis pada pasien Covid-19. Penelitian ini menunjukkan 36 persen pasien memiliki gejala neurologis.

Banyak dari gejala ringan seperti sakit kepala dan pusing dapat disebabkan oleh respon imun tubu yang kuat. Gejala lain yang lebih spesifik dan parah juga terlihat, termasuk hilangnya indra penciuman, melemahnya otot, stroke, kejang dan halusinasi.

Gejala semacam ini akan terlihat pada kasus yang lebih parah dengan perkiraan mulai dari 46 hingga 84 persen menunjukkan gejala neurologis.

Perubahan dalam kesadaran seperti disorientasi, kurang perhatian dan gangguan pergerakan, juga terlihat pada kasus yang parah pasien masih bisa bertahan dan bisa juga sembuh.

2 dari 3 halaman

Virus Covid-19 Menginfeksi Otak

Virus corona Covid-19 ini dapat menyebabkan gangguan neurologis dengan cara menginfeksi otak sehingga menurunkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian terbaru menunjukkan virus Covid-19 menyerang otak dengan kasus fatal.

Infkesi neuron pada indra penciuman di hidung dapat memungkinkan virus untuk menyebar dari saluran pernapasan ke saraf otak.

Sel-sel di otak manusia memproduksi protein ACE2 di permukaannya. Protein ini terlibat dalam regulasi tekanan darah dan merupakan reseptor yang digunakan oleh virus untuk masuk dan menginfeksi sel otak. Protein ini juga ditemukan pada sel endotel yang melapisi pembuluh darah.

Infeksi sel endotel ini memungkinkan virus untuk berpindah dari saluran pernapasan ke darah. Kemudian menuju ke otak, yang akhirnya virus mereplikasi diri dan menyebabkan gangguan neurologis.

Infeksi virus corona Covid-19 juga menghasilkan respons yang sangat kuat oleh sistem imunitas. Respons imun ini secara langsung menyebabkan gangguan neurologis dalam bentuk sindrom Guillain-Barre.

Radang di otak juga bisa saja secara langsung menyebabkan kerusakan neurologis, seperti melalui pembengkakan otak. Yang mana ini menjadi kemungkinan menyebabkan penyakit Alzheimer dan Parkinson.

3 dari 3 halaman

Meski Jarang, Kasus ini Mengkhawatirkan

Virus corona Covid-19 bukan satu-satunya virus yang dapat menginfeksi otak. Influenza, campak, dan virus pernapasan lain juga dapat menginfeksi otak atau sistem saraf pusat yang menyebabkan penyakit neurologis.

Syukurlah, virus pernapasan yang masuk ke otak memang jarnag terjadi. Tetapi dengan jutaan infeksi, risiko penyakit neurologis akan meningkat signifikan terutama pada kasus yang parah.

Penting untuk diwaspadai kemungkinan manifestasi neurologis Covid-19, baik selama penyakit akut maupun kemungkinan efek jangka Panjang. Sehingga pentingnya mencegah penularan virus dan mengidentifikasi mereka yang, dan, telah terinfeksi.

 

Beri Komentar