Sutopo BNPB Berobat ke China: Mohon Dimaafkan Kesalahan dan Dosa Saya

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 17 Juni 2019 14:00
Sutopo BNPB Berobat ke China: Mohon Dimaafkan Kesalahan dan Dosa Saya
Kanker paru yang menyebar terasa sangat menyakitkan.

Dream - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, pamit ke warganet. Melalui Instagram pribadinya, Sutopo mengatakan ingin menjalani pengobatan di Guangzhou, China.

" Hari ini saya ke Guangzhou untuk berobat kanker paru yang telah menyebar di banyak tulang dan organ tubuh," tulis Sutopo, Sabtu 15 Juni 2019.

Sutopo mengatakan, kanker paru-paru yang telah menyebar itu terasa sangat menyakitkan. Pada unggahan itu, dia juga meminta doa restu kepada warganet.

" Jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Sekaligus saya dimaafkan atas kesalahan dan dosa," ucap dia.

Sutopo akan menjalani pengobatan di Ghuangzhou selama satu bulan. Dia juga meminta maaf seandainya tidak bisa menyampaikan info bencana dengan cepat.

Warganet pun mendoakan agar pengobatan Sutopo berlangsung lancar dan segera sembuh. " Semangat pak. Tante saya sembuh 99% pulang dari sana. Yakin dan percaya itu adalah salah satu kuncinya," tulis akun @yohannestobing.

Akun @riniwulandarijatmiko berpesan, " Hati² ya mas.... Smg perjalanan lancar selamat sampai tujuan dan sgr mendaparkan kesembuhan."

" Semoga Allah memberi kemudahan dan mengangkat penyakit Bapak Aamiin Yaa Allah, selalu semangaat ya pak," doa akun @ifa3k_hidi.

Sementara, akun @wayan_ami berharap, " Semoga lekas sembuh pak. Dan tetap bersemangat."

Semoga cepat sembuh Pak Topo.

1 dari 3 halaman

Sutopo Alami Keanehan Usai Jalani Kemoterapi

Dream - Sutopo Purwo Nugroho kini harus menjalani kemoterapi secara rutin. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat, di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu tengah berjuang melawan kanker paru-paru stadium 4.

Prosedur kemoterapi dilakukan secara intensif demi bisa membunuh sel kanker jahat yang menggerogoti paru-parunya. Biasanya, para pasien kanker yang menjalani kemoterapi akan mengalami kerontokan rambut yang parah.

Sebab, obat kemoterapi sangat keras. Bukan hanya mematikan sel kanker yang jahat tapi juga sel tubuh yang masih sehat, seperti sel rambut. Namun, yang terjadi pada Sutopo justru sebaliknya.

Selama ini pria yang akrab disapa Pak Topo ini mengalami kebotakan. Rambutnya tak tumbuh di kepala bagian depan dan tengah. Tapi setelah menjalani kemoterapi, rambut-rambut baru justru tumbuh di area itu.

2 dari 3 halaman

Lihat Perbandingan Sebelum dan Sesah Kemoterapi

Sutopo pun mengunggah foto perbandingan kondisi rambutnya sebelum dan sesudah kemoterapi.

" Pasca kemoterapi rambut saya malah tumbuh. Biasanya orang dikemo rambut rontok dan botak. Saya malah tumbuh rambutnya. Tak mengalami rontok," tulisnya.

    View this post on Instagram

A post shared by Sutopo Purwo Nugroho (@sutopopurwo) on 

Menurut Sutopo, dokter yang menanganinya pun merasa aneh dengan kondisi rambut tersebut. Sutopo berkelakar dengan menyarankan orang yang ingin menumbuhkan rambut, bisa melakukan kemoterapi.

" Silakan ikut kemoterapi jika ingin tumbuh rambut. Hubungi rumah sakit terdekat. Ada kemo yang ditanggung BPJS lho," ungkap Sutopo.

3 dari 3 halaman

Jokowi: Pak Sutopo Bukan Orang Biasa

Dream - Presiden Joko Widodo punya kesan khusus usai bertemu Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

" Sutopo Purwo Nugroho bukan orang biasa," tulis Jokowi, di Instagramnya @jokowi Jumat, 5 Oktober 2018.

Jokowi menyebut, sosok Sutopo bukan orang biasa. Dia beralasan, suara Sutopo selalu ditunggu ketika bencana tiba.

" Ia mengabarkan dengan cepat kejadian bencana alam gempa bumi, longsor, tsunami, atau kebakaran yang terjadi di pelosok negeri agar kita waspada dan tidak kebingungan," ujar dia.

      View this post on Instagram

Sutopo Purwo Nugroho bukan orang biasa. Suaranya pada hari-hari bencana melanda negeri ini, begitu didengar dan ditunggu-tunggu orang banyak. Sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ia mengabarkan dengan cepat kejadian bencana alam gempa bumi, longsor, tsunami, atau kebakaran yang terjadi di pelosok negeri agar kita waspada dan tidak kebingungan. Siang ini, saya senang sekali menerima kedatangannya di Istana Bogor. Kami berbincang-bincang santai di ruang kerja saya di Istana Bogor. Alhamdulillah, Pak Sutopo tetap terlihat ceria. Ia tetap bersemangat meski sudah cukup lama ia mengidap kanker paru-paru stadium empat. Saya ingin mengutip kalimat Pak Sutopo yang dalam dan bijak, bahwa, “ hidup itu bukan soal panjang pendeknya usia, tapi seberapa besar kita dapat membantu orang lain.” Dan ia mengamalkan kalimat itu dengan baik. Terima kasih Pak Sutopo.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on 

Jokowi mengatakan, pertemuannya dengan Sutopo di Istana Bogor menyisakan kesan menyenangkan. Meski sedang menderita kanker paru-paru stadium 4, kata Jokowi, Sutopo tetap ceria.

Jokowi mengaku mengutip kalimat bijak Sutopo mengenai kehidupan yang dijalani.

" Saya ingin mengutip kalimat Pak Sutopo yang dalam dan bijak, bahwa, “ hidup itu bukan soal panjang pendeknya usia, tapi seberapa besar kita dapat membantu orang lain.” Dan ia mengamalkan kalimat itu dengan baik," kata dia. (ism)

Beri Komentar