Selain Burung Merpati, Hewan Apa Lagi Yang Dijadikan Mata-mata?
Dream – Menjalankan tugas mata-mata tentu sangat beresiko. Apalagi jika sampai terbongkar, nyawa seorang agen mata-mata bisa melayang.
Menghindari risiko itu, kini tugas mata-mata mulai digantikan oleh hewan. Jika dilatih serius, hewan perliharaan bisa menjadi agen mata-mata profesional.
Dikutip dari CNBC, penggunaan hewan untuk tugas intelegen sudah ada selama lebih dari 100 tahun terakhir. Satwa yang digunakan tidak hanya reptil, melainkan juga kucing, anjing, burung, bahkan binatang laut.
Misalnya, merpati pos. Pada masa lampau, burung ini digunakan untuk mengantarkan pesan. Kini, fungsinya sudah berubah seiring perkembangan teknologi.
Pada tubuh masing-masing hewan akan ditanamkan mikrocip. Alat ini berfungsi menyadap pembicaraan target.
Berikut ini hewan yang kerap digunakan untuk tugas memata-matai.
Tupai
Media Iran melaporkan ada 14 tupai “ mata-mata” yang ditangkap pada tahun 2007. Surat kabar Desalat mengatakan belasan tupai ini merupakan mata-mata Barat. Tupai itu dibekali dengan peralatan spionase seperti navigasi, peralatan bugging, dan kamera.
Kadal
Pimpinan militer Iran, Hazan Firuzabadi, memberi tahu Ayatullah Ali Khamenei tentang kadal dan salamander yang bisa digunakan pihak Barat menjadi mata-mata. Ada kemungkinan dua hewan ini digunakan untuk mencari tambang uranium dan lokasi nuklir.
“ Kulit kadal bisa menarik gelombang nuklir,” kata Firuzabadi.
Lumba-lumba
Pada 2015, petugas keamanan Hamas di perbatasan Gaza menangkap seekor lumba-lumba yang dilengkapi dengan kamera di pantai, seperti dilaporkan surat kabar Palestina, Al Quds. Hewan ini juga dilengkapi dengan panah yang bisa ditembakkan ke manusia. Lumba-lumba ini diduga dikirim dari Israel.
Penggunaan lumba-lumba sebagai mata-mata juga dilakukan oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Amerika Serikat. Selain lumba-lumba, DARPA juga melatih hiu, paus beluga, dan anjing laut menjadi mata-mata.
Kucing
Agen Inteligen Amerika Serikat menggunakan kucing sebagai mata-mata ketika Perang Dingin berlangsung. Pada tahun 1960, Central Intelligence Agency (CIA) membuat proyek Accoustic Kitty.
Di program ini, si Meong bertugas memantau pergerakan Kremlin dan kedutaan besar Rusia, termasuk di Amerika Serikat.
Accoustic Kitty menanamkan transmitor kecil ke rangka kucing dan menempatkan mikrofon di saluran telinga kucing. Program ini dikabarkan tidak bekerja dengan baik karena kesalahan teknis dan perilaku hewan.
Lalat
Wah, kalau yang ini, bukan lalat sungguhan, melainkan robot buatan Army Research Laboratory. Lembaga riset menjadikan lalat sebagai mata-mata dan melengkapi serangga ini dengan kaki robot yang mungil. Bisa jadi, alat ini digunakan agar tidak terdeteksi oleh sistem keamanan.
Advertisement
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia