Petugas Rapid Test Corona Datang, 70% Warga di Kampung Ini Kabur

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Senin, 22 Juni 2020 09:01
Petugas Rapid Test Corona Datang, 70% Warga di Kampung Ini Kabur
Warga tidak mau di-rapid test karena mereka mengira setelah mengikuti rapid test akan dibawa ke rumah sakit, sehingga warga panik dan meninggalkan rumahnya.

Dream - Ratusan warga lingkungan Masigit, Kelurahan Masjid Priyai, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, meninggalkan rumah setelah mendapatkan informasi tentang adanya rapid test massal oleh tim kesehatan.

Sekitar pukul 02.30 WIB, Minggu 14 Juni 2020, ratusan warga yang didominasi ibu-ibu dan anak-anak berhamburan meninggalkan rumah mereka. Tindakan itu dilakukan setelah mereka mendengar kabar akan dilakukan rapid test masal di wilayahnya.

Warga menolak mengikuti tes cepat Covid-19 itu karena mereka mengira akan langsung dibawa ke rumah sakit setelah rapid test. Di tengah kepanikan, mereka akhirnya memilih kabur dari rumahnya.

Hingga pukul 03.00 WIB warga masih ada yang meninggalkan rumahnya. Hingga kondisi di Lingkungan Masigit hanya tinggal para pemuda, kurang lebih hingga 70 persen warga di Lingkungan Masigit sudah mengungsi.

 

1 dari 4 halaman

Tak Ada Sosialisasi

Camat Kasemen, Gholib Abdul Mutholib, mengatakan hal itu terjadi karena masyarakat masih belum tersosialisasi dan belum memahami bahwa rapid test merupakan upaya dari pemerintah untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.

Bahkan bukan hanya Kampung Masigit, namun di beberapa kampung di Kelurahan Masjid Priyai pun terjadi kepanikan.

" Yah kalau dari kecamatan atau kelurahan itu enggak ada (sosialisasi). Soalnya itu kan masalah kesehatan, jadi harus orang yang benar-benar dari Dinkes yang melakukan sosialisasi. Kalau dari kami kan khawatir tidak benar sosialisasinya. Tapi kalau sosialisasi pengumuman dari pemerintah, itu pasti kami teruskan hingga RT," ujarnya.

2 dari 4 halaman

Gholib mengaku terkait dilakukannya rapid test massal, pihaknya akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas tingkat kota, agar dapat memberikan pengertian kepada masyarakat.

" Nanti kami juga akan pertemuan dengan Puskesmas untuk membicarakan ini. Karena kan kita juga harus memahami di masyarakat, supaya jangan memaksakan kepada masyarakat. Pengertiannya saja supaya masyarakat mendapatkan pemahaman dulu," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Penekanan Pada Gugus Tugas

Terpisah, juru bicara gugus tugas Covid-19 Kota Serang, W Hari Pamungkas mengaku mendengar informasi ada warga yang kabur saat mau di-rapid test. Namun, pihaknya belum menerima laporan resmi dari tim gugus tugas tingkat Kecamatan.

Jika benar warga takut di-rapid test, Hari menegaskan akan menekankan tim gugus tugas tingkat Kecamatan untuk turun mengedukasi masyarakat tentang pentingnya rapid test guna memetakan penyebaran virus Corona.

" Kalau memang betul ada demikian, tim Kecamatan akan turun untuk mengedukasi ke masyarakat tentang pentingnya rapid untuk memilah data. Kami tekankan dari level tim gugus tugas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat setempat," katanya.

(Sah, Sumber: Merdeka.com)

 

4 dari 4 halaman

Beri Komentar