Seorang Pria Memegang Ring Piston Mobil. (Foto: Shutterstock)
Dream – Ring piston menjadi salah satu komponen mesin mobil yang tidak akan cepat rusak atau aus. Tapi, kalau sudah aus, performa kendaraan bisa turun dan menimbulkan polusi udara.
Dikutip dari Suzuki, Kamis 12 September 2019, keausan ring piston terjadi karena bagian sampingnya terkikis. Pengikisan ini memperkecil diameter total ring sehingga celah pada silinder semakin melebar.
Ada tiga tanda ring piston bermasalah. Pertama, oli mesin cepat habis. Seharusnya, ring piston mampu merapatkan celah antara piston dan blok silinder supaya tidak ada aliran oli dari penampung oli ke ruang bakar.
Kalau ring piston aus, oli akan lebih mudah masuk ke ruang bakar ketika piston bergerak naik turun. Pergerakan naik turun piston bisa menyebabkan oli di bak oli bergejolak.
Gejolak ini akan membuat oli naik ke ruang bakar karena celah ring yang membesar, sehingga oli akan ikut terbakar dan volume oli mesin akan semakin berkurang.
Ke dua, asap putih keluar dari knalpot. Asap putih adalah hasil dari oli yang terbakar didalam ruang bakar. Ini artinya, tanda yang satu ini masih ada hubungannya dengan tanda yang pertama.
Kalau kamu melihat asap putih tipis (agak kebiruan) muncul dari dalam knalpot saat mesin hidup, coba cek volume oli mesin. Jika olinya berkurang, dipastikan sudah terjadi keausan ring piston.
Ke tiga, suara mesin lebih kasar. Suara mesin yang normal itu halus, namun jika ada kebocoran kompresi maka suara mesin menjadi lebih kasar. Suaranya akan terasa tidak nyaman untuk didengar.
Dream – Di jalanan Indonesia, klakson masih sering dipakai untuk memberi tahu pengendara lain atau pejalan kaki. Meski membantu, suara keras dari klakson juga bisa membuat kesal saat pengendara menggunakan tidak pada tempatnya.
Dikutip dari Daihatsu, Rabu 11 September 2019, klakson di Tanah Air mungkin lebih sering digunakan untuk mengingatkan kendaraan lain yang berhenti mendadak atau saat lampu hijau yang telah menyala.
Seiring perkembangan teknologi, suara klakson juga berkembang dengan berbagai variasi. Bahkan ada klakson mobil yang terhubung ke sistem alarm keamanan.
© Dream
Tahukah Sahabat Dream jika klakson yang digunakan untuk kendaraan besar, seperti bus dan truk, berbeda dengan mobil pribadi?
Berdasarkan sumber bunyi, klakson juga dibedakan menjadi dua yaitu electric horn dan air horn. Electric Horn ini sering digunakan oleh mobil pribadi, dan untuk Air Horn digunakan oleh kendaraan-kendaraan besar.
Nah, yuk cari tahu jenis klakson dan bagaimana cara kerjanya.
Berdasarkan tipe dan spesifikasi, klakson dibedakan menjadi tiga jenis. Klakson yang paling umum digunakan adalah tipe disc horn yang berbentuk ramping dan cenderung kedap air.
Klakson piringan menghasilkan bunyi dengan memanfaatkan resonansi plat/piringan.
Klakson tipe kedua adalah Fanfare atau Klakson Keong. Tipe ini banyak digunakan oleh kendaraan-kendaraan keluaran Eropa yang menginginkan bunyi seperti nyaringnya terompet.
© MEN
Fanfare mempunyai corong yang panjang sehingga mudah kemasukan air. Akan tetapi, suara yang dihasilkan oleh fanfare memiliki harmonisasi karena dilengkapi oleh nada bas.
Jenis klakson fanfare sering digunakan oleh kendaraan-kendaraan besar yang berbasis Air Horn.
Tipe yang ketiga adalah Nautilus. Tanpa memakan arus listrik yang besar, klakson ini dapat menghasilkan suara yang lantang karena memiliki tabung angin. Sebenarnya, klakson ini termasuk ke dalam jenis klakson kapal. Namun, sudah banyak mobil yang menggunakan klakson ini.
Tentu saja jika ingin menerapkannya pada mobil, Sahabat sebaiknya memerhatikan kestabilan listrik mobil. Kekurangan dari Nautilus adalah bentuknya yang sangat besar. Sahabat harus memikirkan pula posisi yang pas untuk klakson Nautilus.
Pada Electric Horn, klakson akan berbunyi ketika ada arus listrik yang mengalir yang pastinya berasal dari baterai atau aki.
Arus listrik akan mempengaruhi kutub-kutub magnet sampai terjadinya arus bolak-balik (AC). Kemudian, arus ini akan mengakibatkan getaran pada membran yang berujung pada penghasilan suara.
© MEN
Ada juga klakson elektrik yang tidak menerapkan arus bolak-balik, melainkan arus searah (DC). Oleh karena itu, klakson arus searah membutuhkan kontak pemutus. Gaya buka-tutup dari kontak pemutus yang terjadi secara terus-menerus akan menghasilkan getaran dan bunyi.
Di sisi lain, Air Horn akan berfungsi ketika memperoleh energi dalam tekanan angin. Hampir serupa dengan terompet, panjang dan pendek corong dapat mempengaruhi karakter bunyi yang dihasilkan.
80 Kata-Kata Bulan Ramadhan, Bangkitkan Semangat Ibadah di Bulan Penuh Berkah
Panggil Nyi Roro Kidul di Pinggir Laut, yang Datang di Luar Dugaan
Bacaan Doa Sholat Subuh Lengkap dengan Dzikir yang Mendatangkan Banyak Kebaikan
Doa Ketika Memberi dan Menerima Zakat Fitrah yang Wajib Diketahui
Pernah Viral karena Wajahnya Mirip Nagita, Begin Nasib Seleb Tiktok Nadia Zerlinda Sekarang