Pesawat R-80, Cita-Cita Terakhir BJ Habibie

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 12 September 2019 14:36
Pesawat R-80, Cita-Cita Terakhir BJ Habibie
"Kalau R80 tidak mengudara, maka dengan itu kita boleh anggap sejarah pembuatan pesawat berakhir," kata Habibie.

Dream – Masih ingat dengan pesawat R-80? Ya, pesawat turboprop ini merupakan cita-cita Presiden ke-3 Indonesia, B. J. Habibie.

Pria yang akrab dipanggil Rudy ini tidak main-main dengan proyek besar tersebut. Dia menegaskan pesawat itu harus terbang.

" Kalau R80 tidak mengudara, maka dengan itu kita boleh anggap sejarah pembuatan pesawat berakhir," kata Habibie di Jakarta pada 2017.

Pernyatannya cukup beralasan. Salah satunya adalah tak ada regenerasi di industri pembuatan pesawat terbang nasional.

Proyek R80 ini, kata Habibie, akan diisi oleh para teknisi N-250. Usia mereka rata-rata sudah memasuki masa pensiun.

Meski begitu, akan ada sejumlah teknisi muda di proyek besar ini. Habibie berharap para teknisi muda mendapat transfer ilmu dan pengalaman yang bermanfaat besar dalam membangun industri dirgantara nasional.

" Kalau gagal tidak ada SDM terbarukan, tidak ada motivasi," kata dia.

1 dari 6 halaman

5 Fakta Kehebatan R80, Pesawat Anyar Besutan Habibie

Dream - Pada usia senja mantan presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie, 78 tahun, siap membuat dunia dirgantara Indonesia kembali bergairah.

Ya..., pria yang pernah menjabat menteri riset dan tehnologi itu berencana membuat suksesor pesawat N250 produksi IPTN (saat ini PT Dirgantara Indonesia) yang pernah berjaya saat lahir pada 1995.

Pesawat kali ini diberi nama Regio Prop 80 (R80). Dia mengklaim teknologi yang diadopsi lebih efisien dan canggih, baik dari segi desain dan mesin.

© Dream

Pesawat R80 dikembangkan oleh PT Ragio Aviasi Industri (RAI), perusahaan perancang pesawat terbang komersil milik Habibie." Penerbangan itu sangat penting. Kita membutuhkan pesawat terbang N250 yang pernah berjaya di masanya," kata Habibie bersemangat.

Nah, berikut ini adalah rangkuman fakta-fakta menarik pesawat R80 yang siap membanggakan Indonesia. Simak halaman berikutnya;

2 dari 6 halaman

Kapasitas Lebih Besar

Dream - R80 merupakan pesawat generasi penerus N250. Proyek N-250 sempat dihentikan oleh International Monetary Fund (IMF) karena krisis ekonomi 1998.

© Dream

Setelah dimodifikasi, badannya dibuat lebih besar, maka lahirlah R80. Jika kapasitas N250 hanya 50-60 krusi, R80 memiliki kapasitas yang lebih banyak, yakni 80-90 kursi. Pada 2018 pesawat ini sudah siap diproduksi dan didaftarkan sertifikat layak terbang.

3 dari 6 halaman

Lebih Efisien dari Airbus dan Boeing

Dream - Beberapa keunggulan R80 yakni lebih ekonomis, baik murah dari segi harga, biaya pemeliharaan, juga irit bahan bakar karena merupakan pesawat terbang berbaling-baling (turboprop).

Pesawat ini juga dapat dikendalikan secara elektronik atau dikenal istilah fly by wire. R80 memiliki perbandingan antara angin yang dingin dihasilkan dari udara di body pesawat dengan angin yang dikeluarkan pada engine di belakang pesawat lebih tinggi (Bypass ratio). 

" Saya menyampaikan bahwa Airbus atau Boeing itu bypass rationya 12, makin tinggi bypass ratio makin sedikit konsumsi bahan bakar dan lebih cepat, ini (R80) bypass rationya 40, kami perhitungkan pesawat terbang ini sasarannya lebih sedkit 30 persen (penggunaan bahan bakar)," kata Habibie 

© Dream

Baling-baling yang ada di sayap juga termasuk teknologi baru, karena dapat menentukan antara angin dingin dan angin panas yang dihasilkan dari mesin. Dengan teknologi ini pesawat dapat melaju dengan kecepatan tinggi.

Didesain untuk rute pendek dengan jarak tempuh kurang dari 600 km dan mampu diakomodasi oleh bandara dengan landasan pendek. Sangat cocok untuk negara kepulauan seperti Indonesia. Diharapkan R-80 ke depan bisa menghubungkan pulau-pulau terpencil.

4 dari 6 halaman

Modern & Asli Buatan Anak Bangsa

Dream - R80 dikembangkan sepenuhnya anak-anak bangsa. Desainnya dikerjakan oleh 50 ahli, termasuk para ahli dari PT Dirgantara Indonesia.

Komisaris PT RAI Ilham Akbar Habibie mengatakan saat ini pengembangan R80 sudah memasuki fase akhir pengembangan. Untuk produksi tahap awal diperlukan dana USD 400 juta.

© Dream

Pesawat itu rencananya akan diproduksi bersama PT Dirgantara Indonesia, yang saat ini juga tengah mengembangkan pesawat baru N219.

Diharapkan kelahiran R80 mampu mengangkat pamor industri dirgantara nusantara, setelah tenggelam hampir 17 tahun lebih.

5 dari 6 halaman

Terbang Perdana di Majalengka

Dream - Pesawat R80 akan terbang perdana menjajal bandara baru di Majalengka pada 2018, tepatnya bulan Agustus. Kemungkinan besar di Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.

© Dream

Kata Habibie, keputusan memilih lokasi penerbangan perdana pesawat itu di Majalengka dilakukan setelah mendengar pemerintah Jawa Barat yang sedang menyiapkan bandara baru di sana.

6 dari 6 halaman

Sudah Laris di Pasaran

Dream - Tiga maskapai telah menandatangani LoI (Letter of Intent) pembelian pesawat R80.

" Dari 7 maskapai yang menyatakan minat, sudah 3 yang menandatangani Letter of Intent, bahwa mereka akan membeli pesawat sebanyak 145 unit," kata Ilham Habibie, Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI).

Dua dari tiga maskapai yang sudah menandatangani Lol adalah Nam Air (Grup Sriwijaya) dan Kalstar Aviation.

© Dream

Ilham, yang juga anak dari BJ Habibie, meyakini, nanti akan ada lebih banyak lagi pesanan dari maskapai lain. Sebab kebutuhan pesawat sejenis R80 akan terus meningkat, menyusul gencarnya pembangunan bandara di daerah-daerah.

Namun, hingga saat ini mereka belum menginformasikan lebih lanjut kisaran harga pesawat R80.

Beri Komentar