Tolak Minum Obat, Jawaban Dokter Muslim Buat Pasien Melongo

Reporter : Sugiono
Rabu, 24 Januari 2018 10:02
Tolak Minum Obat, Jawaban Dokter Muslim Buat Pasien Melongo
Pasien bersikeras menolak obat itu karena menganggap buatan Yahudi.

Dream - Seorang dokter dalam membantu pasien tidaklah sederhana. Dokter harus berusaha menentukan jenis penyakit, memberikan gambaran kondisi kesehatan pasien serta obat yang harus dikonsumsi sesuai diagnosa. 

Tugas dokter bisa menjadi sulit apabila pasien tidak mau bekerja sama dengan baik. Dokter akan sulit mendiagnosa serta memberikan resep obat yang tepat untuk pasien.

Seperti yang dialami seorang dokter Malaysia, Iman Azlan. Dia membagi pengalamannya menangani pasien yang menderita anemia dan asma yang menolak menolak diberi obat-obatan.

Bagaimana pengalaman Iman saat berurusan dengan sikap pasien yang keras kepala. Mari tengok di halaman berikut.

1 dari 2 halaman

Kedatangan Pasien Anemia dan Asma

Kedatangan Pasien Anemia dan Asma © Dream

Dream - Di suatu pagi, Iman kedatangan pasien penderita anemia dan asma. Tetapi, pasien tersebut menolak minum obat dan tidak mau diperiksa.

Iman begitu kaget mengetahui alasan penolakan dari si pasien. 

" Ini semua obat Yahudi! Saya hanya makan makanan Islam saja!  Madu dan zaitun!" kata pasien kepada Iman.

Iman benar-benar tidak menyangka pasien tersebut begitu keras kepala. Padahal, apa yang sudah dikatakan justru merugikan diri pasien itu sendiri.

2 dari 2 halaman

Bungkam Saat Diajak Bicara Bahasa Arab

Bungkam Saat Diajak Bicara Bahasa Arab © Dream

Dream - Dokter Iman kemudian menjawab omongan pasien tadi dalam Bahasa Arab. Begini kira-kira yang disampaikan Iman.

" Pak, saya sudah lama belajar di Mesir, dengan para Syeikh dari Arab yang jadi dokter dan guru agama juga. Tak ada fatwa semacam yang Bapak bilang itu," kata dokter Iman.

Pasien tersebut hanya bisa berdiam tanpa berkata-kata lagi. Dia tidak mengerti sama sekali Bahasa Arab, sehingga tidak tahu apa yang disampaikan dokter Iman.

Sebagai manusia biasa, dokter Iman juga merasa kesal. Penyebabnya, pasien menggunakan alasan agama untuk menolak obat.

Apalagi, bagi dokter Iman, pendapat pasien yang menyatakan semua obat adalah produk Yahudi sudah menyimpang jauh dari kebenaran.

" Tapi sudahlah. Terserah pasien saja. Saya sudah 24 jam tidak tidur di rumah sakit ini. Saya tak punya waktu melayani pasien itu terlalu lama. Entah sampai kapan ketidaktahuannya itu," ujar dokter Iman.

(Sah/Sumber: SiakapKeli.my)

Beri Komentar