Gempa Nepal, ACT Siapkan Tim Bantuan Susulan

Reporter : Amrikh Palupi
Kamis, 30 April 2015 11:45
Gempa Nepal, ACT Siapkan Tim Bantuan Susulan
Aksi Cepat Tanggap (ACT) mempunyai target khusus yakni bisa menyalurkan bantuan ke Nepal dengan baik

Dream - Belum lama ini Negara Nepal berduka dengan musibah gempa dengan kekuatan 7,9 SR pada 25 April 2015. Ribuan korban tewas dan luka-luka. Banyak dari mereka kehilangan tempat tinggal akibat gempa yang begitu dahsyat merobohkan permukiman di sana.

Dari kejadian tersebut Aksi Cepat Tanggap (ACT) langsung memberikan kontribusinya membantu negara Nepal yang sedang mengalami musibah. ACT telah berkomitmen dan mengambil sikap akan segera mengirimkan tim untuk membantu Saudara kita yang menjadi korban di Kathmandu Nepal dan tidak menutup kemungkinan akan mengirim timnya lagi.

" Tidak menutup kemungkinan ada tim berikutnya melihat besarnya dampak dan banyaknya korban yang ada di Kathmandu Nepal," kata Senior Vice President ACT N. Imam Akbari kepada Dream.co.id.

Dana bantuan akan terus dikumpulkan baik uang tunai sampai kebutuhan medis yang dibutuhkan oleh warga Nepal. " Kita kirim bantuan natura seperti kantung jenazah dan lainnya cash untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kultur setempat. Misal soal bahan pangan tiap negara punya selera dan kultur yang berbeda," ujar Imam.

Menurut Imam, pihak ACT  mangalami tantangan dan rintangan ketika ingin menyalurkan bantuan. Tantangan awal bandara Kathmandu sempat ditutup. Selain itu lokasi gempanya yang pegunungan dan rusak parahnya sebagian besar sarana publik termasuk Rumah Sakit.

ACT mempunyai target khusus yakni bisa menyalurkan bantuan ke Nepal dengan baik. " Target kita bisa memberikan bantuan yang terbaik dari masyarakat Indonesia baik dalam negeri maupun diaspora untuk saudara-saudara di Nepal yang menjadi korban. Karena sebaik baiknya amal itu di awal waktu dan ini sesuai dengan semangat yang tersemat dalam nama Aksi Cepat Tanggap," ujar Imam.

" Selain itu, ini sekaligus jadi awalan kami untuk menjajaki program lanjutan recovery di Nepal. Sebelumnya kami berencana tim kedua yang berisi tim medis," tambah Imam.

Beri Komentar