Rian D'Masiv Gagas Gerakan Jangan Menyerah (Istimewa)
Dream - Tidak semua masyarakat Indonesia hidup dalam ketercukupan. Ada sebagian dari mereka yang harus berjuang keras demi bisa bertahan hidup.
Fakta ini menghadirkan inspirasi bagi musisi Rian Ekky Pradipta. Vokalis grup musik D'Masiv ini menggagas gerakan filantropi dengan tajuk 'Jangan Menyerah' untuk menebarkan semangat berbagi kepada sesama.
" Jangan Menyerah buat saya sebenarnya adalah pengingat bagi diri sendiri," ujar Rian melalui keterangan tertulis diterima Dream.
Tajuk gerakan filantropi yang digagas Rian diambil dari salah satu lagu ciptaannya dengan judul sama. Rian mengaku lagu tersebut merupakan penyemangat ketika sedang jatuh dan mengalami banyak masalah.
" Alhamdulillah apa yang saya pikirkan sejak lama, pingin punya gerakan, pingin punya wadah yang bisa bermanfaat untuk orang lain, untuk lingkungan, dan untuk alam semesta," kata dia.
Salah satu aksi dari gerakan ini difokuskan pada bidang kesehatan, terutama untuk mendampingi mereka yang mengidap kanker.
Fokus lainnya pada bidang kemanusiaan, gerakan Jangan Menyerah hadir kepada mereka yang kurang beruntung khususnya di kalangan musisi, olahragawan, serta mereka yang berjasa untuk negeri.
" Intinya kita membantu orang-orang yang berkontribusi besar untuk Indonesia. Tapi tidak menutup kemungkinan nanti akan lebih luas lagi. Di kemudian hari mungkin bisa ikut membantu korban bencana alam," kata dia.
Rian menggandeng PPPA Daarul Quran untuk untuk mewujudkan gerakan ini. Pilihan dijatuhkan Rian kepada Daarul Quran karena lembaga ini dinilai memiliki visi yang sama.
" Saya merasa nyaman dan aman bisa satu keluarga dengan Daarul Quran, karena mereka sudah punya sistem yang kuat. Sudah punya izin juga dari Kementerian Agama dan Departemen Sosial untuk bisa melakukan kegiatan penghimpunan donasi," ucap dia.
Founder Gerakan Jangan Menyerah, Tarmizi As Shiddiq, mengajak masyarakat untuk terlibat dalam gerakan ini. Gerakan ini, menurut dia, bisa menjadi jalan untuk menebarkan virus-virus kebaikan.
" Kalau ini menjadi amal jariyah, maka ini baik buat kita, baik buat budaya kita, dan ini akan menjadi amal saleh bagi kita semua," tutur dia.
Gerakan ini disebarkan lewat laman janganmenyerah.id. Dia berharap platform tersebut dapat menghadirkan keberkahan bagi semua pihak.
" Semoga menjadi amal soleh kita semua hingga yaumil kiamah. Semakin banyak yang kita bantu dan yang membantu mudah-mudahan JanganMenyerah.id menjadi inspirasi untuk kita semua," ucap dia.
Dream - Generasi kekinian menyimpan banyak potensi untuk masa depan. Tidak bagi masyarakat, melainkan hingga negara dan agama.
Menyadari potensi itu, PPPA Daarul Quran mulai mendekatkan generasi kekinian dengan wakaf. Dengan mengangkat Wirda Mansur sebagai duta wakaf, Daarul Quran ingin mengajak anak muda bersemangat untuk menyiapkan rumah di surga lewat wakaf.
" Kami berharap dengan dijadikannya Wirda Mansur sebagai duta wakaf, semakin banyak generasi milenial yang memahami pentingnya berwakaf," ujar Ketua Yayasan Daarul Quran Nusantara, Muhammad Anwar Sani, melalui keterangan tertulis diterima Dream.
Wakaf merupakan kebaikan yang manfaatnya dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT sekaligus dirasakan umat. Selain itu, wakaf adalah amal jariyah yang pahalanya tidak terputus.
Anwar mengatakan pengangkatan Wirda sebagai duta wakaf berdasarkan sejumlah pertimbangan. Salah satunya, putri sulung Ustaz Yusuf Mansur itu merupakan motivator yang dinilai dapat mengajak anak muda lebih dalam mengenal wakaf.
Pada kesempatan yang sama, Wirda mengatakan kaum muda tidak perlu menunggu usia untuk bisa berwakaf. Karena, kata dia, cita-cita seseorang bisa terwujud ketika memulai berbagi kebaikan.
" Wakaf bisa jadi jalan kemudahan kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Jadi wakaf itu adalah investasi akhirat masa kini dan dimulai dari usia muda," kata Wirda.
Daarul Quran resmi terdaftar sebagai nadzir wakaf pada Badan Wakaf Indonesia (BWI). Ke depan, lembaga ini akan fokus mengelola dana wakaf untuk pembangunan Institut Daarul Quran, lembaga pendidikan setara perguruan tinggi ditujukan bagi para penghafal Alquran.
" Institut ini didirikan sebagai salah satu ikhtiar mewujudkan cita-cita membumikan dunia dengan Alquran. Insya Allah pahala wakaf para pewakif akan terus mengalir seiriring bertambahnya para penghafal Al-Qur’an yang lahir dari Idaqu," kata Anwar.
Dream - Pemuda asal Cyberjaya, Selangor, Malaysia, viral di media sosial. Di usianya yang masih sangat muda, pemuda bernama Syazwan Basli ini dan menjadi imam masjid besar.
Syazwan ramai menjadi perbincangan netizen setelah videonya saat menjadi imam sholat viral di Facebook. Video itu sudah dilihat 1,4 juta penonton dan dibagikan sebanyak 29 ribu kali.
Dikutip dari Siakapkeli, Syafwan mengaku video itu direkam saat sholat Tarawih di Masjid Raja Haji Fi Sabilillah Cyberjaya. Dia berstatus sebagai imam rawatib (tambahan) di masjid tersebut.
Yang lebih mengagumkan, Syafwan juga sudah hafal Alquran 30 juz. Proses menjadi hafiz dia jalani ketika menempuh pendidikan agama di Darul Quran sebelum kuliah.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN