Mantan Jenderal Polisi Beri Petunjuk Cara Pecahkan Teka-Teki Penembakan Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Reporter : Nabila Hanum
Selasa, 26 Juli 2022 07:01
Mantan Jenderal Polisi Beri Petunjuk Cara Pecahkan Teka-Teki Penembakan Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Eks Kabareskrim Komnjen Pol (Purn) Susno Duadji angkat bicara soal kejanggalan kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J.

Dream - Pengungkapkan misteri tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J  di rumah dinas Kadiv Propam (non-aktif) Irjen Ferdy Sambo masih terus berlangsung. Berbagai teka-tekia yang jadi pertanyaan masyarakat seputar kasus tersebut mulai perlahan-lahan dibuka tim independen.

Perjalanan kasus ini telah masuk ke tahap penyidikan dan akan dilaksanakannya autopsi ulang jenazah Brigadir J oleh tim forensik independen pilihan keluarga.

Seiring dengan penyelidikan yang terus berlanjut, masyarakat menemukan sejumlah kejanggalan dari kasus tewasnya Brigadir J. Salah satunya keberadaan Ferdy Sambo saat terjadi penembakan di rumahnya.

Saat kerjadian, Ferdy Sambo disebut sedang tidak berada di rumah karena tengah menjalani tes PCR. Ketika Sambo kembali, Brigadir J sudah tewas tertembak.

1 dari 5 halaman

Eks Kabareskrim Komnjen Pol (Purn) Susno Duadji pun menyinggung soal kejanggalan kematian Brigadir J tersebut. Menurutnya, kasus baku tembak sesama polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo merupakan hal yang mudah diungkapkan.

“ Yang sulit itu nemu jenazah yang hanyut di sungai, pertama kita mengidentifikasi siapa jenazah ini, kedua kita harus bertanya meninggalnya ini karena apa,” ujar Susno Duadji, dilansir dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Senin 25 Juli 2022.

Untuk mengungkap kasus ini dengan jelas, polisi harus menyita ponsel sejumlah orang yang ada di TKP. Tujuannya adalah untuk mengetahui pembicaraan, kiriman gambar hingga video dan lainnya.

2 dari 5 halaman

“ Timbul pertanyaan kalau itu hilang, kan Polri tidak menyerah. Kan ada provider, minta kepada provider. Karena ini kasus kriminal, pasti provider akan berikan kok, akan terlacak semua. Dari handhone juga bisa diketahui posisi masing-masing pemegang telepon pada jam itu,” katanya.

Susno Duadji kemudian menyinggung lokasi tes PCR Ferdy Sambo saat peristiwa berlangsung.

“ Jadi dengan handphone bisa terjawab posisi, antara tempat PCR dengan lokasi itu bisa ketahuan. Kenapa bisa ketahuan? pasti BTS di sana, BTS itu tiang tinggi, bisa menunjukan itu di mana kita,” ungkapnya.

3 dari 5 halaman

Susno Duadji juga memberikan tanggapan soal hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi dalam insiden baku tembak Bharada E yang disebut menembak sebanyak lima kali dengan senjata otomatis. Di pihak lawan, Brigadir J melepas tujuh tembakan.

Lebih Jauh Susno Duadji menjelaskan, apabila empat peluruk masuk, maka begitu ditembak dengan senjata otomatis posisi korban pasti langsung tergeletak.

" Dor kalau kena jantung, korban tergeletak, peluru berikutnya kalaupun tembus tidak kena dinding lagi kena lantai. Kecuali kalau peluru pintar ya, ditembak gitu naik lagi dia kena dinding," terangnya.

4 dari 5 halaman

Diperiksa Polisi, Kekasih Brigadir J Ungkap Percakapan Terakhir

Dream - Kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terus bergulir. Vera, kekasih Brigadir J, menjalani pemeriksaan di Mapolda Jambi, terkait kasus kematian sang pacar.

Vera menjalani pemeriksaan pada Minggu, 24 Juli 2022, pukul 11.00 WIB dan berakhir hingga pukul 18.50 WIB dengan didampingi dua kuasa hukum, yakni Ramos Hutabarat dan Ferdi.

" Dalam pemeriksaan yang dilakukan selama dua hari, penyidik menanyakan terkait percakapan terakhir mereka," kata kuasa hukum Vera, Ramos Hutabarat, di Mapolda Jambi, dikutip dari Liputan6.com, Senin 25 Juli 2022.

Ramos mengatakan, Vera dicecar 32 pertanyaan selama pemeriksaan. Selain itu, katanya, handphone milik Vera juga disita oleh penyidik untuk dijadikan sebagai barang bukti.

5 dari 5 halaman

Kuasa hukum Vera, Ferdi, menambahkan, kliennya terakhir kali berkomunikasi dengan Brigadir J pada Jumat, 8 Juli 2022 pukul 16.43 WIB, sebelum insiden penembakan.

Sementara itu, Vera mengatakan bahwa isi komunikasi dirinya dengan Yosua sebelum kejadian, biasa saja. " Sebelum kejadian itu tidak ada kejanggalan, kami berkomunikasi seperti biasa," kata Vera, seraya mengatakan Brigadir Yosua merupakan orang yang baik.

Sebelumnya, jenazah Brigadir J akan diautosi ulang demi mengetahui secara pasti penyebab kematiannya. Kapolda Jambi, Irjen Polisi A Rachmad Wibowo juga telah meninjau langsung persiapan lokasi autopsi ulang (ekshumasi) jenazah Brigadir Yosua di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, Minggu 24 Juli 2022.

" Saya sudah bertemu langsung dengan Kepala Rumah Sakit Daerah Sungai Bahar dan mengecek seluruh lokasi dan persiapan ruangan. Sudah tersedia dengan baik, semoga pelaksanaan autopsi hari Rabu, 27 Juli 2022 berjalan lancar," kata Rachmad Wibowo.

Untuk personel pengamanan, dikatakannya, segera dipersiapkan. Lokasi-lokasi untuk pekerja media juga telah dipersiapkan agar tidak menghalangi seluruh proses yang berjalan.

Beri Komentar