Ilustrasi Hemolacria (Shutterstock)
Dream - Seorang gadis cilik berusia 11 tahun di India harus menjalani kehidupan dengan kondisi mata yang tak dialami banyak orang. Gadis itu saban hari mengeluhkan matanya yang sering meneteskan darah setiap hari. Ya, bukan tetesan air mata tapi darah.
Prihatin dengan kondisi putrinya, sang ibu akhirnya mendatangi sebuah klinik untuk mengetahui penyakit yang dikeluhkan buah hatinya tersebut.
Ibunya menceritakan anaknya menderita penyakit langka yang membuatnya meneteskan darah dar matanya. Darah tersebut terus mengucur dalam waktu beberapa menit dan terjadi berulang kali dalam sehari.
Menurut sang ibu, meskipun darah mengalir dari mata sang gadis, ia tak merasakan sakit. Bahkan kejadian tersebut bisa terjadi dalam dua atau tiga kali dalam sehari.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata gadis itu menderita hemolacria yakni suatu kondisi langka di mana darah terdapat dalam air mata.
Kasus ini telah didokumentasikan dalam The BMJ, jurnal medis peer-review mingguan, yang mengatakan penyakit ini jarang terjadi, tetapi ada banyak contoh yang didokumentasikan sepanjang sejarah.
Ibu yang tidak disebutkan namanya dilaporkan memberi tahu staf tentang bagaimana peristiwa itu membuat mereka merasa takut dan khawatir.
“ Saya takut dengan kesehatan anak saya. Darah yang keluar dari matanya mengerikan,” katanya dikutip Daily Star.
" Aku harap tidak akan ada kejadian serupa di masa depan."
Para ahli di klinik tidak mengetahui penyebab kondisi tersebut dan terus mengamatinya selama beberapa hari.
Ini umumnya dianggap tidak berbahaya, meskipun mungkin dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan karena sifat aneh dari kondisi tersebut. Hal ini tidak bisa diketahui secara pasti lantaran terbatasnya literatur yang ada.
" Haemolacria adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya darah dalam air mata," kata BMJ.
“ Haemolacria pertama kali disebutkan dalam buku medis ilmiah, Aetius dari Amida, pada abad keenam,” tambahnya.
“ Satu milenium kemudian, pada abad ke-16, ada seorang biarawati yang mengalami perdarahan auricular dan okular setiap bulan alih-alih menstruasi, dikutip oleh Brassavola.
Dijelaskan pada tahun 1581, seorang gadis berusia 16 tahun dikutip oleh Dondonaeus yang memiliki tetesan air mata berdarah alih-alih keluarnya menstruasi.
Haemolacria adalah kondisi yang jinak dan sembuh dengan sendiri.
(Sah, Sumber: Dailystar)
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas