Ilustrasi (The Sun)
Dream - Pernah menonton film “ The Man in the Iron Mask” yang dibintangi oleh Leonardo Di Caprio? Dalam film itu menampilkan sosok pria bertopeng besi. Sosok itu menjadi misteri selama 350 tahun. Bahkan, sampai kisah itu difilmkan tahun 1998, identitas pria bertopeng itu masih gelap.
Pria bertopeng itu adalah tahanan di Prancis, yang ditangkap pada 1669. Dia dikurung di penjara hingga nyawanya dicabut pada 1703. Tapi identitas tahanan itu terus jadi misteri, sebab di penjara, selama 30 tahun, topeng besi itu tak pernah dilepas.
Tapi kini, seorang sejarawan, Paul Sonnino, mengklaim berhasil menguak siapa sosok di balik topeng tersebut. Dalam buku baru, profesor dari University of California, Santa Barbara, itu mengungkap identitas pria di balik topeng besi itu.
Sosok ini pernah disebut oleh filsuf Voltaire dan penulis Alexandre Dumas. Tapi, menurut Sonnino, para sejarawan mengabaikan teori yang dipopulerkan oleh Voltaire dan Dumas, yang menyebut bahwa pria bertopeng itu adalah saudara kembar Louis XIV.
Sehingga, sosok itu masih menjadi misteri pada 2014 hingga 2015...
“ Sejarawan lebih sepakat namanya adalah Eustache Dauger, yang tak sengaja memakai topeng, dan ketika dia mengenakan topeng, topeng itu adalah beludru, bukan besi,” kata Sonnino.
Dan para sejarawan yakin sosok di balik topeng itu adalah seorang pembantu. “ Apa yang belum mampu mereka (sejarawan) cari adalah siapa tuan jongos ini, dan untuk apa dia ditahan di bawah perlindungan ketat selama 30 tahun.”
Dalam “ The Search for the Man in the Iron Mask: A Historical Detective Story”, Sonnino menuntun pembaca melalui catatan sejarah, korespondensi mengenai tahanan dan aspek lain dari investigasinya.
Melalui penelitian, Sonnino menyatakan bahwa Dauger merupakan penjaga harta Kardinal Mazarin, menteri utama Prancis selama awal kehidupan Louis XIV. Mazarin mengumpulkan kekayaan besar, dan Sonnino percaya pelayan berpikir bahwa sebagian uang itu curian.
“ Apa yang bisa saya tentukan adalah Mazarin telah mendapatkan kekayaan dari raja sebelumnya dan Ratu Inggris,” kata Sonnino.
“ Dauger pasti buka mulut di waktu yang tak tepat. Dia diberitahu, saat ditangkap, jika membuka identitasnya kepada siapa pun akan segera dibunuh.”
Soal mengapa identitas pria bertopeng besi itu tetap menjadi misteri selama berabad-abad, Sonnino menyalahkan para sejarawan, yang bersikeras membuatnya seolah tak masuk akal.
“ Hidup tidak masuk akal,” lanjut Sonnino. “ Manusia jauh lebih rumit dari itu.”
(Sumber: www.news.discovery.com)
Dream - Beberapa waktu lalu warga Kampung Mojosongo, Solo digemparkan oleh kabar kemunculan babi jadi-jadian alias babi ngepet. Awalnya, seekor babi kecil berkeliaran di sekitar kampung. Lantaran curiga, seorang warga bernama Heri Suling memberanikan diri menangkap babi kecil itu.
Babi itu berhasil ditangkap. Warga gempar karena di sekitar kampung tidak terdapat peternakan babi. Kemudian, berkembanglah opini bahwa babi itu jadi-jadian atau babi ngepet.
" Warga kemudian jadi ramai, karena di wilayah sekitar memang tidak ada peternakan babi," kata Lurah Mojosongo, Agus Triyono, seperti dikutip dari Alamak.id.
Babi yang disangka hewan jadi-jadian itu sampai sekarang masih dibiarkan terikat di rumah Heri. Masyarakat sengaja tidak melepaskan babi karena beranggapan babi bisa berubah menjadi manusia, seperti mitos babi ngepet.
Namun tak berapa lama, misteri babi jadi-jadian itu terkuak. Ternyata babi itu bukanlah jadi-jadian melainkan babi peliharaan yang terjatuh saat hendak dikirim ke Karanganyar, Jawa Tengah.
" Benar babi itu milik salah satu warga Mojosongo juga, bukan babi jadi-jadian, babi beneran," ujar Agus. (Ism, sumber: alamak.id)
Dream - Warga Banggai Laut, Sulawesi Tengah sempat meyakini boneka wanita cantik yang ditemukan nelayan di laut itu adalah jelmaan bidadari.
Mereka percaya boneka itu `penjaga pantai` setempat karena didapat sehari setelah gerhana matahari.
Namun, seiring berjalannya waktu, sekitar 1 bulan lebih usai ditemukan, boneka ternyata cuma mainan belaka. Karena tidak ada tanda-tanda jelmaan bidadari atau unsur mistis yang lainnya.
" Warga akhirnya yakin jika yang disebut penjaga pantai atau jelmaan bidadari itu hanya boneka biasa saja," kata Kapolres Banggai, Ajun Komisaris Besar Polisi Heru saat berbincang denganDream.
Kata Kapolres mengutip penjelasan anggota yang datang ke lokasi, boneka itu hanyut akibat banjir di salah satu tempat, karena laut Pulau Sagu merupakan laut lepas yang berbatasan dengan Selat Maluku.
Heru mengimbau masyarakat untuk tidak percaya isu dan tahayul. " Itu boneka asli. Tidak ada unsur mistis atau yang lainnya," ujar Heru menegaskan.
Cerita lengkapnya...
(Ism)
Dream - Boneka wanita yang ditemukan nelayan di laut bisa disangka jelmaan bidadari oleh warga Banggai Laut, Sulteng ternyata punya jalan cerita yang panjang.
Kapolres Banggai, Ajun Komisaris Besar Polisi Heru menjelaskan, penemuan boneka itu setelah peristiwa gerhana matahari terjadi beberapa waktu lalu.
Pada Februari 2016, salah seorang nelayan pergi ke laut untuk mencari gurita. Begitu sesampainya di salah satu karang dangkal, si nelayan melihat sesuatu yang menyerupai manusia dan tenggelam.
" Awalnya dia kira itu mayat. Setelah dilihat ternyata boneka yang mengambang. Boneka itu kemudian dibawanya pulang," kata Heru saat berbicang dengan Dream, Rabu 27 April 2016.
Sesampainya di kampung, Desa pulau Sagu Kecamatan Bokan Kabupaten Balut, temuan boneka itu langsung menggegerkan warga. Mereka lalu sepakat membuat suatu tempat khusus boneka tersebut.
Dream - Boneka itu dijaga tiap hari oleh aparat desa. Mereka percaya boneka itu penjaga pantai setempat karena didapat sehari setelah gerhana matahari.
Namun seiring berjalannya waktu sekitar 1 bulan lebih, boneka ternyata cuma mainan karena tidak ada tanda-tanda jelmaan bidadari atau yang lainnya.
Warga pun akhirnya yakin jika yang disebut penjaga pantai atau jelmaan bidadari itu hanya boneka, yang hanyut akibat banjir di salah satu tempat, karena laut Pulau Sagu merupakan laut lepas yang berbatasan dengan Selat Maluku.
Dream - Kabar gadis mirip boneka Barbie di Sulawesi Tenggara yang disebut-sebut sebagai anak bidadari ternyata adalah hoax alias bohong.
Kapolres Banggai, Ajun Komisaris Besar Polisi Heru menegaskan, jika gadis yang ramai diperbincangkan itu adalah boneka yang ditemukan nelayan, kemudian dipakaikan baju.
Boneka itu kali pertama ditemukan oleh seorang nelayan di Tangkurung saat kejadian gerhana matahari beberapa waktu lalu.
" Boneka itu ditemukan di karang yang dangkal. Awalnya dikira mayat. Setelah itu dibawa ke rumah nelayan. Warga kemudian mengkait-kaitkan sebagai jelmaan bidadari," kata Heru saat berbicang dengan Dream, Rabu 27 April 2016.
Boneka yang terbuat dari silikon itu dikasih baju, seperti gambar yang beredar di sosial media.
" Kemudian masyarakat sana ada yang foto-foto kemudian menyebar," imbuhnya.
Heru mengimbau masyarakat untuk tidak percaya isu dan tahayul. " Itu boneka asli" . (Ism)
Advertisement
Seasoldier, Komunitas Peduli Lingkungan yang Digagas Nadine Chandrawinata
Dian Sastro Pakai Pin One Piece di Toronto Film Festival, Gunakan Fashion untuk Kritik?
Momen Demonstran Nepal Bantu Evakuasi Istri Disabilitas yang Ditinggal Kabur Suami Menteri
6 Komunitas Lari di Jabodetabek, Tempat Kumpul Seru Para Runner
Curhat Dokter Sering Temui Pasien `Overdosis` Seblak dan Mi Pedas Ekstrem
Mengulik Harga Jam Tangan Keren 3 Menteri Baru Prabowo, Ada yang Miliaran
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bali Banjir Ekstrem, Nana Mirdad Ungkap Seperti Tsunami Kecil
Food Blogger Mukbang Donat Toping Nyeleneh Sambal Hingga Petai
Curhat Dokter Sering Temui Pasien `Overdosis` Seblak dan Mi Pedas Ekstrem
Sudah Tahu Belum Moms? Ini Cara Konsumsi Susu Pertumbuhan Anak
Seasoldier, Komunitas Peduli Lingkungan yang Digagas Nadine Chandrawinata
Dian Sastro Pakai Pin One Piece di Toronto Film Festival, Gunakan Fashion untuk Kritik?