Piramida Di Mesir (Foto: AFP)
Dream - Guru Besar Egyptology dari University of Liverpool, Roland Enmarch membagikan teori baru teknik pembuatan piramida terbesar di Giza. Teori baru itu muncul dari temuan jalan berundak yang terawat baik sejak era Piramida Besar sekitar, 4.500 tahun yang lalu.
" Kami pikir ini dapat secara signifikan mengubah teori tentang bagaimana para pekerja mampu mengangkut batu-batu besar ke ketinggian," tulis Roland, dikutip dari Newsweek, Selasa, 13 November 2018.
Enmarch mengatakan, selain dapat menentukan proses pembangunan piramida, tangga itu juga dapat mengkontruksi temuan katrol ratusan tahun lalu.
Enmarch menyebut, undakan menyerupai tangga itu diduga dulunya memiliki penyangga kayu. Dugaan itu muncul dari lubang di bawahnya batuan yang tersusun melintang itu.
" Pola dari lubang masa lalu itu cukup baik untuk membuktikan rekontruksi awal sistem katrol yang digunakan untuk mengangkat batuan-batuan besar pualam, hasil penambangan," kata dia.
Enmarch mengatakan, proses pengangkatan batuan itu dilakukan menggunakan tali dengan ukuran yang terbatas. Tali-tali dililit di sepanjang lubang pada blok-blok pualam.
Beberapa penambang berada di atas bangunan, sementara yang lain menarik tali ke bawah untuk mengangkat batuan pualam. Kedua kelompok mengerahkan kekuatan untuk menarik blok-blok keluar dari tambang.
Sistem pengangkutan batu ini menggunakan ruang terbatas yang tersedia secara efisien di undakan.
Sistem katrol pertama dikenal dari peradaban Yunani pada 2.000 tahun sebelum Masehi. Tetapi, temuan dari tambang pualam Hatnub ini memunculkan asumsi bahwa katrol telah digunakan sejak masa Mesir.
" Tuas pengangkutan Hatnub juga jauh lebih curam daripada kebanyakan rekonstruksi sebelumnya di Mesir," kata dia.
Banyak teori lain yang sebelumnya telah diajukan untuk pembangunan Piramida Besar. Enmarch menyebut teori yang muncul misalnya, tanjakan melingkar di sekitar sisi piramida.
Ada juga banyak asumsi yang melibatkan tuas dan mekanisme serupa.
" Dan, tentu saja, selalu ada orang-orang yang kurang imajinatif dan tidak bisa menerima penjelasan manusia, dan bukannya tanpa alasan membangkitkan alien atau Atlanteans," ujar dia.
Advertisement
Lesti Kejora Cerita Rambutnya Masih Kutuan Sebelum `Dirombak` Ivan Gunawan
Kakak Meninggal, Adik Gantikan Wisuda di ISI Yogya Penuh Air Mata
Ratu Ratu Queens The Series, Cerita Seru 4 Perempuan Diaspora di New York
5 Komunitas Khusus Perempuan di Indonesia, Gabung Yuk!
5 Tanda Komunikasi Orang Tua dan Remaja Sudah Berjalan Sehat
Kakak Meninggal, Adik Gantikan Wisuda di ISI Yogya Penuh Air Mata
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Lesti Kejora Cerita Rambutnya Masih Kutuan Sebelum `Dirombak` Ivan Gunawan
Penampilan Iriana Jokowi dengan Berlian yang Total Harganya Rp2,7 miliar
Kenalan dengan India Club Jakarta, Komunitas Orang-orang India di Indonesia
Lesti Kejora Cerita Rambutnya Masih Kutuan Sebelum `Dirombak` Ivan Gunawan
Kakak Meninggal, Adik Gantikan Wisuda di ISI Yogya Penuh Air Mata
Ratu Ratu Queens The Series, Cerita Seru 4 Perempuan Diaspora di New York