Pembunuh Mirna Pakai Serbuk Sianida?

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 2 Februari 2016 06:41
Pembunuh Mirna Pakai Serbuk Sianida?
"Sianida dalam bentuk cair sulit dalam pengemasan, harus dikemas khusus dan aroma sianida cair itu menyengat".

Dream - Meski telah dipastikan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, misteri bentuk sianida dalam kopi Wayan Mirna Salihin belum banyak diketahui.

Toksikolog (Ahli Racun) Universitas Indonesia Budiawan meyakini, sianida yang digunakan untuk meracun Mirna berbentuk serbuk.

Sebab, paket serbuk lebih mudah dibawa pembunuh dan tak menimbulkan kecurigaan.

" Sianida dalam bentuk cair sulit dalam pengemasan, harus dikemas khusus dan aroma sianida cair itu menyengat," kata Budiawan, Senin 1 Januari 2016.

Dengan kemasan serbuk, kata Budi, pembunuh cukup mengaduk racun dengan kopi yang akan dinikmati.

Diketahui dari hasil uji laboratorium Puslabfor Polri, ada 15 gram kadar sianida dalam kopi yang diseruput Mirna. Tetapi, Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti menyebut sianida yang digunakan 2-3 gram.

Budi mengatakan, bercampurnya sianida serbuk dengan kopi sangat mungkin dilakukan dengan mempercepat pengadukan.

Sebab, sianida adalah senyawa yang mudah larut seperti garam. Senyawa kimia tersebut pun tak mengubah warna kopi yang hitam pekat.

" Berat jenisnya hampir sama dengan garam dan mudah larut, apalagi dalam air panas. Serbuk seberat itu pelaku pasti perlu upaya lebih mempercepat proses pelarutannya," ucap Budi.

Dalam rekaman kamera Closed Circuit Television (CCTV) terungkap, Jessica Kumala Wongso yang menjadi tersangka kasus ini, dua kali memindahkan posisi gelas kopi dari posisi awal yang diletakkan pramusaji.

Gelas dipindahkan ke arahnya, lalu dikembalikan ke arah kursi tempat Mirna akan duduk.

Saat memindah-mindahkan itu, tas kertas milik Jessica menghalangi gerak CCTV memantau gerak lengan teman Mirna itu di gelas kopi. Tak berselang lama, Mirna datang dan mulai meminum kopi yang dihidangkan.

Usai meminum kopi itu Mirna kemudian diketahui mengalami kejang-kejang. Dia meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Abdi Waluyo. 

Pihak Jessica, melalui pengacaranya, berkali-kali membantah kliennya melakukan pembunuhan terhadap temannya sendiri.

" Jessica maupun keluarga tak pernah akui kalau Jessica adalah pelakunya," kata salah seorang pengacara Jessica, Yayat Supriatna. (Ism) 

1 dari 4 halaman

Reaksi Jessica Saat Berpapasan Keluarga Mirna

Reaksi Jessica Saat Berpapasan Keluarga Mirna © Dream

Dream - Tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, keluar dari ruang pemeriksaan Direktorat Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya pada pukul 16.50 WIB, Senin 1 Februari 2016.

Jessica dikawal sekitar tujuh petugas polisi berseragam dinas dan putih ketika hendak dikembalikan ke ruang tahanan.

Jessica yang memakai baju tahanan berwarna oranye, tampak menunduk. Senyum yang biasanya tersungging di bibirnya tak nampak. Jessica pun tak memberikan komentar apa-apa.

Menurut pantauan, Jessica menjalani pemeriksaan selama hampir tujuh jam. Dalam pemeriksaan yang berlangsung tampak ditemani ibundanya Imelda Wongso dan salah seorang tim kuasa hukumnya, Yayat Supriyatna.

Imelda Wongso terlihat terus menundukkan kepalanya. Dia terus menutup mulutnya ketika ditanyai puluhan wartawan tentang kehidupan pribadi keluarganya.  Wajahnya yang sudah terlihat tua, terus saja dipalingkan dari kamera wartawan.

Menurut Yayat, kunjungan Imelda untuk menjenguk Jessica. Dalam kunjungannya itu mereka sempat menyantap makan siang bersama. Dia melihat kondisi Jessica juga tampak bugar.

" Jessica sehat. Tadi kami sempat makan bareng," kata Yayat, Senin, 1 Februari 2016 mewakili pihak keluarga.

Tolak Minta Maaf

Menanggapi keinginan permintaan maaf keluarga Mirna, kuasa hukum Jessica menolak itu. Sebab, mereka mengaku tak mempunyai masalah apapun sehingga tidak memiliki kewajiban untuk mengajukan permohonan maaf.

" Jessica maupun keluarga tak pernah akui kalau Jessica adalah pelakunya. Buat apa kami minta maaf, kan tidak bersalah," ucap dia.

Yayat menambahkan, meski sempat berpapasan di ruang pemeriksaan Direskrimum Polda Metro Jaya dengan Darmawan Salihin, ayahanda Mirna, kedua keluarga ini tampak dingin. Satu sama lain tak bertegur sapa.

" Tadi sempat berpapasan di dalam. Tapi tidak berkomunikasi," kata dia. (Ism)

2 dari 4 halaman

Permintaan Keluarga Mirna untuk Jessica

Permintaan Keluarga Mirna untuk Jessica © Dream

Dream - Darmawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin, berharap tersangka pembunuhan putrinya, Jessica Kumala untuk mengakui perbuatannya.

Dengan pengakuan itu, proses hukum dapat berjalan lebih mudah.

" Jessica itu sebenarnya cukup terus terang aja sama saya kenapa bunuh. Salah anak saya apa? Kalau muter terus gini, repot kita," kata Darmawan saat mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin 1 Februari 2016.

Menurut Darmawan, selain mempermudah proses hukum, pengakuan Jessica juga sangat penting untuk meringankan hukuman yang akan diterimanya.  

Bahkan, Darmawan akan bantuan proses keringanan hukuman tersebut. " Mungkin saya bisa pertimbangin gitu," ucap dia.

Lebih lanjut, Darmawan tak ingin berandai-andai mengenai masa hukuman yang harus diterima Jessica. Mengenai masa hukuman itu dia menyerahkan sepenuhnya kepada hakim.

" Saya nggak bisa ngomong. Tergantung bapak hakim kan?" kata dia.   (Ism)

3 dari 4 halaman

Ogah Tatap Muka dengan Jesicca

Ogah Tatap Muka dengan Jesicca © Dream

Dream - Darmawan Salihin, ayah dari Wayan Mirna Salihin mengaku enggan berkomunikasi dengan pihak keluarga tersangka Jessica Kumala. 

Darmawan tidak mau berkomunikasi karena keluarga Jessica karena tidak mengenal mereka.

" Nggak kenal saya. Dan tidak akan pernah mau berkomunikasi. Mereka seperti musuh sama kami," kata Darmawan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Senin, 1 Februari 2016.

Dia pun menolak andai kata keluarga Jessica mengajaknya berkomunikasi atau bertemu. Dia mengatakan jika ketemuan akan terjadi di pengadilan.

" Nggak mau ah (bertemu). Udah begini mau ngapain. Suruh ngomong ke polisi aja. Ketemunya di pengadilan," ujar dia.

Pemanggilan Darmawan ke Direskrimum, bertepatan dengan pemeriksaan Jessica. Saat ditanya apakah nanti mau berbincang empat dirinya menjawab singkat.

" EmohEmoh," kata dia.

4 dari 4 halaman

Ayah Mirna: Jessica Itu Banyak Bohongnya

Ayah Mirna: Jessica Itu Banyak Bohongnya © Dream

Dream - Darmawan Salihin, ayah dari Wayan Mirna Salihin, kembali dipanggil ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya.

Kedatangan Darmawan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait kasus yang kematian Mirna, putrinya.

Darmawan yang datang menebar senyum di depan awak media. Dia terlihat puas dengan penetapan Jessica sebagai tersangka.

" Setelah apa yang saya katakan waktu itu, kan saya bilang, Jessica itu banyak bohongnya. Ternyata polisi benar. Polisi sedang melakukan pemeriksaan lagi dan saya dipanggil," kata Darmawan, Senin 1 Februari 2016.

Menurut dia penetapan Jessica sebagai tersangka memang sesuai prediksinya.

Sebab, saat mendengar cerita mengenai materi tayangan CCTV dari komisioner Komisi Kepolisan Nasional (Kompolnas) Edy Hasibuan, ia memiliki prediksi tersangka pembunuhan putrinya.

" Kalau enggak tukang bikin kopi ya dia kan? Ya tinggal siapa nanti," ucap dia.

Dia sangat bersyukur tersangka pembunuhan Mirna dapat ditetapkan. Menurut dia, inilah bukti dari kebesaran Tuhan.

" Insya Allah begini ya. Allah itu kan maha besar. Sekarang terbukti toh. Ya kan. Tinggal nanti kelanjutannya gimana saya belum tahu," kata dia.

Dia pun menilai kinerja kepolisian dalam kasus ini patut diapresiasi. Pengungkapan kasus yang dilakukan Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti sesuai dengan prediksinya.

" Sangat profesional. Pak Krishna, itu kan dulu di United Nations. Top. Makanya saya langsung kasih anak saya diotopsi," ucap dia. (Ism) 

Beri Komentar