KSAL: Kapal Selam Nanggala-402 Alami Keretakan Besar

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Sabtu, 24 April 2021 17:15
KSAL: Kapal Selam Nanggala-402 Alami Keretakan Besar
Keyakinan itu didapat setelah ditemukan peralatan yang berasal dari kapal selam tersebut.

Dream - Kapal Selam Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Bali diduga mengalami keretakan. Sebab, telah ditemukan beberapa serpihan milik kapal berisi 53 orang tersebut.

" Tentunya dengan peralatan yang sudah keluar ini terjadi keretakan, karena memang terjadi tekanan kedalaman," kata Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, dalam konferensi pers, Sabtu 24 April 2021.

Kapal Selam yang hilang saat latihan penembakan torpedo itu memang diduga berada pada kedalaman 700 hingga 800 meter. " Ini tentunya akan terjadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," tambah tentara kelahiran Madiun, Jawa Timur, tersebut.

Keyakinan itu didapat setelah ditemukan peralatan yang berasal dari kapal selam tersebut. " Terbukti barang-barang ini bisa keluar, yang mana barang ini sebenarnya ada di dalam," tutur Yudo.

" Apalagi Teflon yang untuk penahan atau pelurus torpedo ini sampai keluar berarti terjadi keretakan yang besar," tambah dia.

1 dari 3 halaman

Panglima TNI Ungkap Bukti Otentik Tenggelamnya Kapal Selam Nanggala-402

Dream - Proses pencarian kapal selam TNI Angakatan Laut, KRI Nanggala-402, yang hilang kontak pada Rabu 21 April 2021, akhirnya menemukan titik terang.

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menyebut, kapal selam yang membawa 53 ABK itu dinyatakan tenggelam. Tim pencari menemukan bukti otentik berupa tumpahan minyak dan serpihan.

" Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelammnya KRI Nanggala," kata Hadi dikutip dari kanal YouTube Puspen TNI, Sabtu 24 April 2021.

Hadi menuturukan, TNI dibantu instansi terkait dan armada militer negara sahabat telah melakukan berbagai upaya pencarian KRI Nanggala-402.

" TNI AL bersama Polri, Basarnas, KNKT dan BPBD, serta aset-aset negara sahabat seperti Australia, Amerika Serikat, Singaura, Malaysia telah berupaya dan semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan KRI Nanggala. Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir life support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam," jelas Hadi.

2 dari 3 halaman

Bukti Otentik

Di tempat yang sama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, menegaskan, kepingan yang ditemukan merupakan bukti otentik kepemilikkan KRI Nanggala-402. Keyakinan itu diperkuat dengan keterangan para ahli dan prajurit TNI mantan awak kapal selam KRI Nanggala 402.

" Barang-barang ini tidak dimiliki kapal lain, dan di radius 10 mil tidak ada kapal yang melintas. Berdasarkan keterangan ahli dan para mantan awak kapal selam, diyakini ini adalah barang KRI Nanggala," kata Yugo.

TNI Angkatan Laut menerjunkan KRI Rigel 933 untuk mendeteksi penemuan area kemagnetan tinggi yang diduga kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak. KRI Rigel 933 sudah meluncur ke Perairan Utara Pulau Bali.

" Ini KRI Rigel lagi menuju ke arah (kemagnetan) itu untuk memastikan bendanya apa," ujar Kadispenal Laksamana Pertama Julius Widjojono, Sabtu 24 April 2021.

3 dari 3 halaman

Titik Keberadaan

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengungkap temuan terbaru dari sinyal dugaan keberadaan Kapal Selam KRI Nanggala 402.

" Jadi tadi baru kita temukan, saat Panglima TNI ke sana ditemukan kemagnetan yang tinggi di kedalaman 50-100 meter melayang dan kita sudah coba pastikan degan sonar," kata Yudo saat jumpa pers di Bali yang disiarkan secara daring, Kamis 22 April 2021.

Namun demikian, Yudo belum dapat memastikan apakah kemagnetan kuat dari temuan itu adalah berasal dari KRI Nanggala 402. Menurutnya, perlu konfirmasi lebih rinci lagi dengan bantuan armada tambahan akan segera diterjunkan.

" Jadi KRI Rigel nanti sore datang dan akan memaspastikan lagi kemagnetan apa yang tinggi itu," jelas dia.

 

Beri Komentar