Ilustrasi Pohon Angker Di Depan Rumah. (Foto: Google Image)
Dream - Dalam berbisnis, banyak sekali tantangan yang terpaksa dihadapi. Selain risiko untung rugi, pebisnis juga berhadapan dengan rasa iri dan dengki dari orang-orang di sekitar.
Perasaan tersebut bahkan sampai menimbulkan niat yang jahat hingga tega mengirim ilmu hitam untuk menghancurkan bisnis seseorang.
Begitulah yang dialami oleh pengguna Facebook Asri Sparepart yang mengaku tokonya sering diganggu makhluk halus akibat ulah orang iri dengan bisnisnya.
Lebih menyedihkan, gangguan tersebut cukup serius hingga mengakibatkan bisnisnya terpaksa tutup begitu saja. Kisah seram pria Malaysia ini dibagikan di Kelab Cerita Hantu Malaysia (KCHM).
Sebelum bercerita, Asri mengatakan dia sebelumnya bekerja di Kuantan. Selama tinggal di sana, dia sering melihat penampakan makhluk yang orang lain tak bisa melihatnya.
Kemudian, pada awal 2019 dia pindah ke Gemas dan membuka toko, berjualan makanan di pinggir jalan. Tapi dia jualan dari pagi hingga sore hari.
Toko tersebut berada di depan rumahnya. Dia jualan berbagai macam kue dan minuman bersama dengan tetangga. Awalnya jualan mereka laris, banyak yang beli.
Namun masuk bulan keempat, rezeki Asri dan tetangganya mulai seret hingga lama-lama merosot. Modal bahkan tidak balik.
Tapi kejadian aneh mulai menimpa istrinya. Saat istrinya hendak membuka toko, badannya tiba-tiba terasa sakit-sakit. Sementara badan anaknya merah dan gatal-gatal.
" Saya bawa pergi ke klinik cuman dapat krim saja. Gatalnya makin parah, sementara istri mengeluh badannya juga semakin sakit," ujar Asri.
Asri pun mengusulkan kepada tetangga untuk tutup toko sementara. Ajaib, Asri melihat istri dan anaknya membaik.
Saat masa libur jualan itu, satu malam Asri iseng duduk di teras rumah sambil minum kopi sendirian.
Sambil memandang ke arah tokonya, tiba-tiba dia melihat ada sosok bertenggek di celah pohon yang ada di sebelah kanan toko.
Sekadar informasi, toko Asri memang diapit oleh dua pohon besar di kiri dan kanan. Awalnya Asri berpikir itu cuma bayangan daun dan batang karena pancaran redup lampu jalan di balik pohon.
" Tak puas hati saya masuk rumah ambil lampu senter. Saya kemudian arahkan ke pohon tempat dia melihat penampakan sosok itu.
" Saat saya sorot pakai senter, Allahuakbar ternyata itu seekor beruk raksasa. Dengan gigi taring panjang dan mata merah, makhluk itu memandang ke arah saya. Rasanya mau pingsan melihatnya.
" Saya kemudian arahkan senter ke pohon sebelah kanan, ternyata ada makhluk lain, pocong. Kepalanya bergoyang-goyang, dia berdiri di celah dahan," cerita Asri.
Melihat pemandangan seram itu, Asri langsung lari lintang pukang ke dalam rumah tanpa pedulikan deretan pot di teras yang hancur terinjak-injak kakinya.
Esok paginya, Asri demam dan badannya menggigil. Istri terpaksa panggil kakaknya Asri yang tinggal di Jementah dan menceritakan kejadian seram semalam.
Kakaknya Asri datang lepas Maghrib dengan membawa empat orang termasuk seorang kawannya bernama Pak Abu. Dia bisa mengobati orang yang diganggu makhluk halus.
Asri hanya terlihat mulutnya komat kamit, dan seperti berbincang-bincang dengan seseorang. Lama juga Pak Abu berdiri di depan toko Asri.
Dalam setengah jam barulah Pak Abu masuk rumah, dan dia bilang ada tiga makhluk yang menghuni pohon dekat toko Asri.
" Yang pertama 'Mbak Kunti'. Rupanya dia ikut ke sini setelah saya bekerja menyadap karet di Felda Jelai. Ingat tidak?
" Sementara yang dua lagi adalah kiriman orang yang berniat mengganggu usaha saya bersama tetangga. Santet itu bikin orang tak mau beli dan tak lihat toko saya," kata Asri.
Pak Abu kemudian mengobati dan meruqyah Asri beserta keluarganya. Saat diruqyah itu, Asri mengalami hal aneh.
Matanya melotot seperti mau keluar dan dia juga batuk-batuk. Pak Abu bilang di antara keluarga, Asri yang paling parah kena santet.
Selain itu, atap rumah Asri seperti kena lemparan batu besar. Bunyinya sangat kuat. Sementara pohon di dekat tokonya bergoyang kuat seperti kena tiup angin.
Yang lebih menyeramkan lagi, di sela-sela suara angin itu terdengar bunyi mengerikan dan seperti ada orang menangis.
" Pak Abu kemudian pesan agar saya jangan berjualan dulu. Kalau mau jualan sebaiknya cari tempat lain yang jauh dari rumah.
" Saya pun ambil keputusan langsung berhenti berjualan. Begitu juga dengan para tetangga," katanya.
Menurut Asri, kedua makhluk itu sampai sekarang masih ada di pohon tersebut, kecuali kuntilanak sudah pergi entah ke mana.
Mungkin dia sudah bosan hidup bersama beruk besar dan pocong yang ada di pohon besar itu.
Sumber: Siakapkeli.my
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib