Transformasi Sophy Ron, Pemulung yang Jadi Mahasiswi Cantik di Kampus Beken

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 18 Juni 2019 14:01
Transformasi Sophy Ron, Pemulung yang Jadi Mahasiswi Cantik di Kampus Beken
Sophy kini bersiap menjalani pendidikan sebagai mahasiswi Universitas Melbourne.

Dream - Gadis cantik asal Kamboja, Sophy Ron, tengah menyedot perhatian publik. Kisah hidupnya membuat banyak orang terispirasi sekaligus terharu.

Sophy merupakan salah satu dari sekian anak Kamboja yang kurang beruntung di masa lalunya. Dia tidak pernah mengenyam bangku sekolah sejak kecil hingga usia 11 tahun.

Waktunya habis untuk membantu orangtua mencari uang dengan memungut sampah. Saban hari, dia berada di tempat pembuangan sampah Kota Phnom Penh untuk memulung.

Sophy Ron

Nasib malang Sophy berubah setelah berjumpa dengan lembaga donor nirlaba Cambodia Children's Fund. Lewat lembaga ini, Sophy meraih mimpinya untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin.

1 dari 5 halaman

Nasib Malang Berubah Jadi Keberuntungan

Di akun Facebooknya, Sophy membuat sejumlah unggahan mengenai kehidupan sosialnya. Dia memajang beberapa foto saat merayakan kelulusan dari Trinity College, jenjang pendidikan sebelum masuk ke Universitas Melbourne, Australia.

Sophy Ron

Dalam foto tersebut, Sophy tampak cantik dalam balutan gaun putih. Rambut terurai dan sepatu hak tinggi membuat penampilannya terlihat anggun.

Sophy merupakan salah satu anak muda yang mengikuti program CCF untuk mempersiapkan pemimpin di masa depan. Sophy menempuh pendidikan di Trinity College dengan beasiswa penuh dari lembaga donor tersebut.

 

2 dari 5 halaman

Masa Kecil Sophy

Gadis ini lulus pada Mei lalu dan kini tengah bersiap masuk ke Universitas Melbourne. Yang membanggakan, dia lulus dengan predikat valedictorian, gelar yang diberikan untuk lulusan terbaik pada suatu institusi pendidikan.

Sebelum di Trinity College, Sophy bersekolah di Sisowath High School dan lulus pada 2017. Dia juga merupakan lulusan Chaktomok Hall pada 2014.

Sophy Ron

Penampilan Sophy saat ini jauh berbeda dibandingkan saat dia berusia 11 tahun. Foto lamanya, Sophy tampak tersenyum dengan pakaian dekil sembari membawa karung berisi barang rongsokan. 

Sejak kecil, Sophy hanya menghabiskan waktu untuk memulung sampah. Dia tak memiliki kesempatan untuk merasakan bangku pendidikan. 

Sepanjang hari, Sophy harus membantu orangtuanya mencari uang dengan memulung sampah. Tidak jarang, Sophy dan keluarganya terpaksa makan dari makanan sisa yang ditemukan di tempat pembuangan sampah. 

3 dari 5 halaman

Dulu Bocah Pemulung, Kini Jadi Mahasiswi Cantik Kampus Ternama

Dream - Akhir Mei lalu jadi momen penuh bangga bagi Sophy Ron. Gadis asal Kamboja ini merayakan kebahagiaan diterima menjadi mahasiswi di University of Melbourne, Australia.

Tidak ada yang menyangka gadis lulusan Trinity College ini dulunya adalah bocah pemulung. Sophy bahkan hampir kehilangan mimpi bisa menempuh pendidikan.

Dikutip dari World of Buzz, Senin 17 Juni 2019, Sophy melewatkan masa kecilnya di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kota Phnom Penh. Dia bekerja sebagai pemulung sejak kecil hingga berusia 11 tahun.

Sophy Ron

Waktunya habis untuk memungut sampah. Dia hampir tidak punya kesempatan merasakan bangku sekolah.

4 dari 5 halaman

Membanggakan

Berkat Cambodian Children's Fund (CCF), Sophy akhirnya bisa tersenyum bangga. Dia akhirnya bisa mewujudkan mimpi untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya lewat beasiswa dari lembaga donor tersebut.

Dulu, Sophy menghabiskan tujuh hari sepekan untuk duduk dan memilah-pilah sampah. Dia pun terpaksa menghirup asap beracun demi membantu kedua orangtuanya mengumpulkan uang untuk kebutuhan hidup.

Gadis ini dan keluarganya harus bertahan dengan hidup yang keras. Tidak jarang mereka makan makanan sisa yang didapat dari tumpukan sampah.

Sophy Ron

5 dari 5 halaman

Tak Lupa Masa Kecil

Kini, Sophy berdiri dengan bangga di panggung di hadapan teman-temannya. Dia pun memberikan pidato dalam bahasa Inggris yang lancar, berbeda jauh dengan masa lalunya yang menyakitkan.

Meski begitu, Sophy tidak melupakan masa kecilnya. Dia telah kembali ke lingkungannya untuk sementara waktu, merayakan keberhasilan bersama orang-orang sekitarnya, untuk kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Sumber: worldofbuzz.com

Beri Komentar