Wanita Di Turki Mengenakan Hijab (theguardian.co.uk)
Dream - Turki mencabut larangan bagi tentara wanita mengenakan hijab. Padahal, lembaga militer negara itu secara resmi menganut paham sekuler.
Militer merupakan institusi puncak di Turki. Meski negara itu dipimpin rezim Presiden Recep Tayip Erdogan yang berpatokan pada hukum Islam, militer tetap mempertahankan paham sekuler.
Secara umum, militer dipandang sebagai benteng pertahanan sekulerisme di Turki. Militer acapkali memusuhi upaya-upaya Islamisasi yang dijalankan di sejumlah lembaga negara itu.
Menurut laporan kantor berita Anadolu, kebijakan baru tersebut dikeluarkan oleh menteri pertahanan pada Rabu 22 Februari 2017. Kebijakan tersebut membolehkan semua tentara wanita berpangkat rendah hingga pejabat pemegang kendali markas besar sampai cabang mengenakan hijab.
Para tentara wanita dapat mengenakan hijab di bawah topi atau baretnya sepanjang berwarna sama dengan seragam mereka, serta tidak menutup wajah.
Reformasi ini berlaku setelah dikeluarkannya surat edaran resmi. Kebijakan ini juga berlaku pada tentara wanita yang masih dalam masa pendidikan, tetapi belum ada kepastian apakah juga berlaku saat mereka sedang dalam misi pertempuran.
Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) --yang didirikan oleh Erdogan-- yang berkuasa di Turki telah lama mendorong penghapusan larangan hijab bagi wanita.
Harian yang pro pemerintah, Yeni Safak, melaporkan, Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim, mengaku sangat yakin penghapusan larangan itu sangat positif.
Sumber: theguardian.co.uk
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
