Zakir Naik
Dream - Warga Malaysia marah dengan ucapan pendakwah Zakir Naik. Pria berpaspor India itu meminta etnis Tionghoa diusir dari negara itu.
Dilaporkan Al Jazeera, Naik diberi izin tinggal permanen di Malaysia oleh pemerintahan Najib Razak. Beberapa waktu lalu, dalam acara ceramah, dia mengemukakan pendapat kontroversial.
Dia menyebut umat Hindu di Asia Tenggara punya `hak 100 kali lebih banyak` daripada minoritas Muslim di India.
Dia mengklaim umat Hindu di Asia Tenggara lebih mendukung " perdana menteri India dan bukan perdana menteri Malaysia" .
Naik juga membidik komunitas Tionghoa di Malaysia. Naik meminta, etnis minoritas Tionghoa harus pergi terlebih dahulu karena mereka hanya " tamu" Malaysia.
" Kamu tahu, seseorang memanggilku tamu. Jadi aku berkata, sebelum aku, orang Tionghoa adalah tamu. Jika kamu ingin tamu baru pergi dulu, minta tamu lama untuk kembali," kata Naik.
" Orang Cina tidak dilahirkan di sini, kebanyakan dari mereka. Mungkin generasi baru, ya," kata Naik dalam ceramah di negara bagian Kelantan, 8 Agustus 2019.
Akibat ucapan ituersebut, empat menteri di kabinet Perdana Menteri Mahathir Muhammad meminta Naik dideportasi. Selain itu, empat menteri itu meminta Naik membatalkan izin tinggal permanen yang diberikan kepada pria yang kerap berkopyah putih itu.
" Kami telah menyatakan posisi kami. Tindakan harus diambil dan bahwa Zakir Naik seharusnya tidak lagi diizinkan untuk tetap berada di Malaysia," kata Menteri Komunikasi dan Multimedia, Gobind Singh Deo dan Menteri Sumber Daya Manusia, M Kulasegaran.
" Perdana Menteri telah memperhatikan kekhawatiran kami. Kami menyerahkan kepadanya untuk mempertimbangkan posisi dan memutuskan, secepat mungkin apa yang akan dilakukan untuk menangani masalah itu," kata pernyataan itu.
Masalah Naik ini juga muncul dalam pertemuan kabinet. Sumber tentang pertemuan kabinet mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Mahathir " akan menyelesaikan masalah ini" .
" Tapi dia tidak memberi perincian," kata sumber itu.
Dream - Direktorat Penegakan Pajak India menyebut, ulama terkemuka Zakir Naik diduga menggunakan dana hasil pencucian uang untuk berdakwah.
Dalam persidangan Prevention of Money Laundering Act (PMLA) dana sebesar 79 croce rupee, setara Rp162,5 miliar, digelontorkan Global Broadcasting Company (GBC) yang berbasis di Dubai ke televisi dakwah milik Zakir, Peace TV.
Pada persidangan Jumat, Direktorat Penegakan Pajak India menangkap Direktur GBC, Abdul Najmudin Sathak. Sosok Abdul diduga sebagai orang dekat yang aktif membantu Zakir mencuci uang.
Dilaporkan Times of India, Abdul berada di India sejak Januari 2018. Dia bekerja dengan menjual perhiasan. Penasihat Direktorat Penegakan Pajak India, Hiten Vanegaonkar, mengatakan, kecurigaan sumber dana GBC.
Abdul mengklaim, pada Januari 2018, sumber dananya dihasilkan dari sumbangan perusahaan milik putera mahkota Uni Emirate Arab (UEA) atau keluarganya.
" Tampaknya, UEA dan Emirate lain mendanai Peace TV dan memproduksi konten yang melampaui aktivitas keagamaan," kata Hiten.
Meski begitu, Hiten enggan menjelaskan secara spesifik model bisnis, sumber pendapatan, dan sifat serta cara pendanaan GBC. Dia hanya menyebut, GBC dan HMPL dikendalikan Zakir.
" Terdakwa (Abdul) hanya bidak. Perusahaan menerima sumbangan...yang ditransfer ke HMPL dengan kedok transaksi bisnis. Abdul dengan sengaja membantu Zakir membuat lapisan dan menerima uang hasil kejahatan," ujar Hiten.
Hakim Khusus Pengadilan PMLA meminta seluruh data transaksi dikumpulkan demi penyelidikan.
Dream - Penceramah, Zakir Naik mengucapkan terima kasih ke pemerintah dan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad atas diberikannya izin tinggal. Zakir mengatakan, keputusan itu menegaskan keyakinannya pada keadilan dan toleransi di Malaysia.
" Saya merasa rendah hati untuk menjadi bagian dari keragaman ini dan saya juga mengakui sensitivitas (masalah) ini," kata Zakir naik, dikutip dari The Star Online, Rabu, 11 Juli 2018.
" Saya tidak akan pernah ingin mengganggu atau membahayakan keseimbangan ini dengan cara apapun atau melanggar aturan di negara ini," ujar dia menambahkan.
Zakir berharap, bisa mendapatkan keadilan dan perdamaian yang sama di negara asalnya, India.
" Saya berdoa agar Allah terus memberkati bangsa Malaysia dan pemimpinnya yang tak kenal takut Mahathir (Mohammad) dan menjadikan negara ini negara adikuasa," kata dia.
Zakir mengklaim, dalam beberapa tahun terakhir kerap dikaitkan dengan `pernyataan mengerikan` yang tidak dia perbuat.
" Bagi siapa saja yang tidak ingin Islam dijadikan sebagai agama damai, ini adalah cara cepat dan kotor untuk mendiskreditkan iman," ucap dia.
Bagi pemerintah India, Zakir naik merupakan buronan atas dugaan pencucian uang dan terorisme.
Mahathir dalam pernyataannya, menyebut, Zakir tidak akan dideportasi selama " tidak menciptakan masalah apapun" di Malaysia.
(Sah)
Dream - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, tak akan mendeportasi pendakwah Zakir Naik ke negara asalnya, India. Meskipun, India pernah menyebut Zakir terkait aktivitas teror dan ujaran kebencian.
" Selama dia tidak menciptakan masalah apapun, kami tidak akan mendeportasinya karena dia telah diberi status kependudukan permanen," kata Mahathir, dikutip dari Times of India, Jumat, 6 Juli 2018.
Zakir Naik meninggalkan India pada 2016. Dia kemudian pindah ke Malaysia dan mendapat status kependudukan permanen.
Sempat beredar informasi, New Delhi akan mengekstradisi Zakir Naik pada Januari. Upaya itu disebut-sebut akan dilakukan karena India dan Malaysia punya perjanjian ekstradisi.
Laporan media India menyebut, Zakir telah menghasut pemuda untuk terlibat kegiatan teror.
Namun Zakir menampik anggapan itu. Dia mengatakan permintaan itu tidak berdasar dan salah. Dia pun tak punya rencana kembali ke India sampai merasa " aman dari tuntutan yang adil."
Salah satu pernyataan kontroversial Zakir Naik ialah saat menyebut Al Qaeda tak bertanggung jawab atas serangan ke World Trade Center pada 2001. Pernyataan itu disiarkan melalui televisi pada 2008.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR