Gigit Warga, Ular Piton Raksasa di Riau Akhirnya Digoreng

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 4 Oktober 2017 09:00
Gigit Warga, Ular Piton Raksasa di Riau Akhirnya Digoreng
Warga `balas dendam` dan menjadikan ular piton itu santapan.

Dream - Ular piton sepanjang tujuh meter yang menyerang Robert Nababan akhirnya digoreng beramai-ramai oleh warga di Riau. Ular itu berakhir di piring, dijadikan lauk.

" Menurut laporan yang kami terima, ular itu digoreng dan dimakan ramai-ramai oleh warga," kata Kapolsek Batang Gangsal, Iptu Sutarja, Selasa, 3 Oktober 2017.

Peristiwa penyerangan itu berawal saat Robert ingin menangkap ular piton di ladang kelapa sawit, Sabtu malam, 30 September 2017. Terjadilah pergulatan antara Robert dengan piton raksasa ini.

" Robert awalnya berhasil menangkap kepala ular itu dan mencoba untuk memasukkannya ke dalam karung. Tapi ular itu tiba-tiba meronta dan menggigit tangan korban sehingga dia cedera parah," ucap Sutarja.

Dengan tenaga yang tersisa, Robert berusaha melepaskan diri dari gigitan dan lilitan ular tersebut. Robert akhirnya selamat dan dibawa ke rumah sakit karena cedera parah.

1 dari 2 halaman

Duel Seru Robert dengan Piton Raksasa

Duel Seru Robert dengan Piton Raksasa © Dream

Dream - Kisah pertarungan manusia dengan ular ternyata bukan hanya adegan di serial film laga saja. Di Perbatuan, Pematang Reba, Riau, pekerja sawit bernama Robert Nababan harus bertarung dengan ular piton sepanjang tujuh meter.

Peristiwa itu terjadi Sabtu malam, 30 September 2017. Dituturkan Robert, kejadian itu berawal ketika dia pulang bekerja dari perkebunan milik PT SSK.

" Waktu itu saya sedang di jalan pulang. Bersama saya kebetulan jalan beriringan ada beberapa orang pekerja lainnya. tiba-tiba ular besar itu melintas," kata Rober.

Robert menghentikan sepeda motornya. Merasa penasaran dengan ukuran ular tersebut, Robert pun mendekatinya.

Tiba-tiba saja, ular tersebut menjadi beringas dan langsung menyerang Robert.

Ular tersebut langsung menggigit tangan robert dan menarik tubuh pria itu. Ular itu sempat berupaya melilit tubuh Robert.

Dengan tenaga yang tersisa, Robert berusaha melepaskan diri dari gigitan dan lilitan ular tersebut.

Beberapa rekannya yang melintas pun berupaya menolong Robert. Dia dilarikan ke RSUD Indrasari dan mendapat perawatan intensif.

Ular piton raksasa itu lantas dikeroyok rekan-rekan Robert. Kini, bangkai ular itu terpajang di halaman salah seorang rumah warga.

Dari foto yang diunggah Risdawaty Nababan, beberapa anak tampak menduduki bankai ular piton tersebut.

2 dari 2 halaman

Ular 7 Meter Makan Manusia

Ular 7 Meter Makan Manusia © Dream

Dream - Kasus seorang petani Indonesia ditelan bulat-bulat oleh seekor ular piton tidak hanya membuat heboh warga lokal tapi juga menjadi perhatian dunia internasional.

Sebelumnya, polisi mengatakan seorang petani di Sulawesi Barat telah ditelan oleh seekor ular piton. Hal itu diketahui ketika penduduk yang menangkap dan membunuh ular itu ramai-ramai membelah perutnya.

Mereka menemukan korban masih dalam keadaan utuh saat perut ular raksasa itu dibelah.

Akbar, petani berusia 25 tahun itu kemungkinan diserang dan ditelan di sebuah perkebunan kelapa sawit di dekat desanya di Sulawesi Barat.

Kejadian yang sangat langka tersebut menimbulkan sejumlah pertanyaan di kalangan netizen. Banyak yang heran bagaimana petani tersebut bisa sampai tertelan secara utuh.

Berikut ini penjelasan bagaimana seekor ular piton menelan mangsanya hingga tetap utuh di dalam tubuhnya.

Ular piton yang memangsa petani itu termasuk jenis piton retikulasi. Artinya ular tersebut menggunakan belitan untuk melemahkan mangsanya sebelum menelannya.

Ular jenis ini biasanya sangat panjang dan kuat. Menurut laporan, ular tersebut panjangnya sampai tujuh meter.

Dengan tubuh yang panjang dan besar, ular itu mampu membelit dan menghancurkan bagian dalam tubuh mangsanya hingga mati karena lemas atau serangan jantung.

Namun cara makan ular piton yang membuat mangsanya bisa utuh saat berada di dalam perutnya.

Ular tidak mengunyah makanannya, tapi harus menelannya secara utuh. Rahang ular dihubungkan oleh ligamen yang sangat fleksibel yang dapat meregang saat menelan mangsa yang berukuran lebih besar. Meski begitu, ada batasnya.

" Faktor yang membatasi itu adalah tulang belikat manusia yang tidak bisa dilipat," kata Mary-Ruth Low, petugas konservasi dan riset untuk Wildlife Reserves Singapura dan pakar ular piton kepada BBC, dikutip Dream, Kamis 30 Maret 2017.

Beri Komentar