Ayah Syazwan Majid Bersiap Untuk Bertugas Usai Sahur. (Foto: Freepik / Facebook Syazwan Majid)
Dream - Selama ini banyak yang memuji dokter dan perawat sebagai pekerja penting. Apalagi di tengah merebaknya wabah virus corona Covid-19.
Tapi bagi pria Singapura ini pekerja penting tidak hanya dokter dan perawat. Petugas kebersihan juga merupakan pekerja penting.
Baru-baru ini, Syazwan Majid mengungkapkan rasa terima kasih kepada petugas kebersihan yang telah bekerja keras agar jalan dan taman tetap bersih.
Postingan berisi ucapan terima kasih yang lain daripada yang lain di tengah pandemi Covid-19 ini mendapat pujian dari netizen.
Majid memulai postingan viral itu dengan mengatakan bahwa ayahnya adalah pekerja penting, tetapi bukan sebagai dokter atau perawat.
Ayahnya adalah petugas kebersihan, yang tidak bisa membaca atau menulis. Tetapi ayahnya adalah pekerja keras yang menjaga kebersihan jalan dan taman Singapura selama 40 tahun terakhir.
Ayahnya, bersama dengan driver ojek online, operator transportasi umum dan karyawan swalayan, memainkan peran penting dalam menjaga negara terus bergerak.
Mereka semua terus beraktivitas di luar sana, sehingga memiliki potensi untuk tertular virus corona. Karena itu, Majid cukup khawatir karena ayahnya adalah orangtua yang rentan terhadap Covid-19.
Pada hari keempat Ramadhan, Majid mengambil foto ayahnya yang harus berangkat kerja pagi-pagi sekali setelah Sahur.
Tidak ada yang lebih indah daripada memandang ayahnya melangkah keluar rumah untuk menunaikan tugas menjaga kebersihan kota Singapura.
" Saya merasa terharu melihat betapa luar biasanya ayah saya, dan betapa bangga dan beruntungnya saya menjadi anaknya - tidak peduli apa yang orang lihat tentang dia," tulis Majid.
Majid bercerita bahwa dulu dia sering diolok-olok karena pekerjaan ayahnya sebagai petugas kebersihan.
Sekarang dia ingin orang-orang tahu, petugas kebersihan sama pentingnya dalam berkontribusi pada perekonomian negara. Semuanya bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka.
" Ayah saya melakukan pekerjaan yang mulia, sangat dihormati dan bermartabat; bahkan jika sebagian masyarakat berpikir sebaliknya - itu tidak masalah," kata Majid.
" Sekarang saya merasa bangga terhadap apa yang dikerjakan ayah untuk membesarkan keluarganya dan semua itu tidak berubah selama ini," katanya.
Pekerja seperti petugas kebersihan memang sering dianggap rendah. Padahal, seperti halnya dokter dan perawat, petugas kebersihan juga dibutuhkan.
Sumber: World of Buzz
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia

10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah


Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!

Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu


Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud

AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
