Apotik Tidak Jual Obat Sirup Anak (Foto: Merdeka.com/Arie Basuki)
Dream - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan penambahan kasus gagal ginjal akut menjadi 255 per 24 Oktober 2022. Bertambah 10 kasus dari data sebelumnya per 23 Oktober 2022 sebanyak 245 kasus.
Dari jumlah tersebut, angka kematian mencapai 56 persen dengan 143 pasien yang dinyatakan meninggal dunia. Meskipun demikian, Juru Bicara Komunikasi Kemenkes M. Syahril mengungkapkan kasus kematian tersebut merupakan kasus lama.
" Ini adalah kasus lama yang terlambat dilaporkan. Jadi bukan kasus baru ya," kata Syahril dalam konferensi pers, dikutip dari Merdeka.com, Selasa, 25 Oktober 2022.
Syahril juga mengatakan, Kemenkes telah telah mendatangkan 26 vial obat penawar gagal ginjal akut yaitu Fomepizole. Sepuluh vial obat Fomepizole didatangkan dari Singapura dan 16 vial dari Australia.
Selain itu, Kemenkes juga akan mendatangkan sekitar 200 vial dari Amerika Serikat dan ratusan vial dari Jepang.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap penyebab anak menderita gagal ginjal akut. Disebabkan senyawa kimia berbahaya dari pelarut obat sirop.
Penyakit gagal ginjal anak awalnya masuk dari obat sirop yang dikonsumsi. Menurut Budi, dalam setiap obat sirop digunakan pelarut tambahan.
" Ini adalah pelarut tambahan yang memang sangat jarang ditulis di senyawa aktif obat dan pelarut tambahan sebenarnya tidak berbahaya. Tapi kalau kualitas produksi pelarut tambahan buruk, dia menghasilkan cemaran cemaran," jelas Budi saat konferensi pers di Kemenkes, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022.
Cemaran tersebut yakni ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG) danethylene glycol butyl ether (EGBE).
Budi mengatakan, tiga senyawa tersebut masuk ke tubuh dan terjadi proses metabolisme tubuh.
" Metabolisme mengubah jadi asam oksalat, nah ini berbahaya asam oksalat itu kalau masuk ke ginjal bisa jadi kalsium oksalat. Jadi kaya kristal kecil tajam. Sehingga kalau ada kristal kecil tajam di Balita kita ya rusak ginjalnya," kata Menkes.
Kemenkes juga sempat menguji beberapa Balita yang terkena gagal ginjal akut. Seperti pengujian patologi, namun rupanya gagal.
Kemudian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menginformasikan bahwa penyebab gagal ginjal akut karena ada zat kimia berbahaya. Di mana pernah terjadi di negara Gambia.
" Kalau ada logikanya kalsium oksalat masuk ke ginjal, ginjalnya rusak," ungkap Menkes.
" Meningalnya gara-gara ini," ujar Menkes lagi.
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak yang terkait tidak menganggap sepele kasus gagal ginjal akut pada anak. Presiden menegaskan kasus yang sedang menjadi perhatian dunia in merupakan masalah besar dengan fokus perhatian pada mengutamakan keselamatan masyarakat.
“ Jangan menganggap ini masalah kecil. Ini adalah masalah besar,” ujar Presiden dalam rapat bersama sejumlah menteri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Selasa, 25 Oktober 2022.
Presiden menginstruksikan agar pelayanan kesehatan untuk pasien yang dirawat bisa ditangani dengan gratis. Termasuk pengadaan obat-obatan yang dapat mengatasi dan menangani masalah gagal ginjal di tanah air.
“ Saya minta diberikan pengobatan gratis kepada pasien-pasien yang dirawat. Saya kira ini penting sekali,” tegasnya.
Untuk diketahui, gagal ginjal akut saat ini sudah mencapai 241 kasus dengan 133 anak dinyatakan meninggal dunia.
Jokowi sendiri sudah meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk menghentikan sementara peredaran obat sirop yang diduga menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut tersebut.
“ Lakukan ini secara terbuka, transparan, tapi juga hati-hati dan objektif,” ucap Presiden.
Sementara itu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang sedang melakukan investigasi, diminta Jokowi untuk menarik peredaran obat sirup yang secara eviden terbukti mengandung bahan obat penyebab gangguan ginjal.
“ Saya kira akan lebih bagus lagi kalau diumumkan, diinformasikan secara luas mengenai nama produknya,” ungkap Presiden.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga meminta kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan eksplorasi terhadap seluruh faktor risiko penyebab kasus gagal ginjal, baik dari sumber obat-obatan maupun potensi penyebab lainnya.
“ Ini harus kita pastikan betul. Uji klinis harus dilakukan. Laboratorium seluler pada organ ginjal yang terdampak juga betul-betul dilihat betul sehingga kita bisa memastikan apa yang menjadi penyebab dari gagal ginjal terutama pada anak,” ujar Presiden.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?