Ustaz YM Nangis Lihat Imam Tetap Khusyuk Sholat Pas Gempa, Ini Sosoknya

Padahal kata dia, sang imam seharusnya boleh meninggalkan sholatnya saat gempa terjadi.

Dream - Ustaz Yusuf Mansur menangis melihat Imam di Mushola yang tetap melanjutkan sholat di tengah gempa di Lombok.

Di akun instagram miliknya @yusufmansurnew, Ustaz YM memposting video Imam tersebut, Senin 8 Agustus 2018.

Tampak di video yang diposting Ustaz YM, seorang Imam di Mushola Asy-Syuhada tengah membaca surat Al Fatihah saat memimpin sholat berjamaah.

Di akhir ayat bacaannya itu, tampak masjid mulai bergoyang yang ditandai dengan para jamaah mulai bergoyang.

Goyangan terlihat semakin kencang, dan beberapa makmumnya berlarian ke luar untuk menyelamatkan diri.

Namun Imam masjid itu tampak masih terus melanjutkan sholat dan bacaan surat Al Fatihah.

Kemudian terlihat beberapa makmum masih ada yang mengikutinya dan mengucapkan Amiin.

Goncangan terlihat makin kencang, bahkan membuat Imam masjid tersebut harus meletakkan tangan kirinya untuk berpegangan ke tembok.

Melihat imam masjid yang masih berdiri melanjutkan sholat, terlihat beberapa makmum yang berdiri di belakangnya itu maju ke depan menemani sang imam.

Imam masjid itu melanjutkan sholatnya dengan mambaca ayat kursi. Bahkan gempa masih terus terjadi saat Imam masjid membacakan surat pendek dalam sholatnya.

Ustaz Yusuf Mansur mengaku menangis karena melihat keteguhan hati imam masjid tersebut.
Padahal kata dia, sang imam seharusnya boleh meninggalkan sholatnya saat gempa terjadi.

" Yaaa Allah... Nangis nih saya... Yaaa Allah. Yaaa Allah. Yaa Allah. Kasih iman sebesar imam ini yaaa Allah. Bahkan lbh besar lagi. Beliau, imam asy syuhada Bali. Ga bergeming walo boleh meninggalkan shalat saat gempa. Mksh yaa Allah, " tulis ustaz YM di keterangan video itu.

" Kami bertaubat. Kami justru lbh sering ga bergeming dg Panggilan Azan-Mu. Cuek. Ga perduli. Tetap aja kerja, bisnis, beraktifitas. Yaaa Allah. Muliakan imam ini dan jamaah sana. Dan bantu kwn2 dan sdr2 kami di lokasi2 bencana. Selamatkan kami. Ampuni kami. Tolong kami," .