Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Pemuda asal Boyolali, Jawa Tengah, WAP, tak akan menyangka perbuatannya pada Selasa dini hari, 10 September 2019, menjadi hari tersialnya. Berniat menggasak telepon genggam di sebuah rumah mewah di Jalan Pantai Indah Utara, Pantai Indah Kapuk (PIK), Kapuk Muara, Jakarta Utara, dia justru tersesat di dalam rumah.
Kanit Reskrim Polsek Penjaringan Kompol Mustakim melaporkan, WAP beraksi sekitar pukul 4 subuh. Pelaku diketahui berprofesi sebagai tukang bangunan sebuah proyek.
WAP awalnya masuk ke rumah mewah itu melalui pintu di lantai tiga. Dia dapat masuk setelah meloncat dari rumah tetangga.
" Kemudian pelaku masuk ke rumah tersebut melalui pintu yang ada di lantai 3, setelah berhasil masuk pelaku langsung turun ke lantai 2," kata Mustakim.
Saat beraksi, WAP membuka pintu kamar tidur yang ada pemiliknya. Pelaku melihat ponsel di atas meja yang headsetnya masih tersambung ke pemiliknya.
WAP berusaha mengambil ponsel dan mencabut headsetnya. Tindakan itu membuat si pemilik ponsel terbangun dan berteriak.
Pelaku segera kabur dan membuka sejumlah pintu. Tapi, karena semua terkunci, pelaku masuk garasi.
Di ruang itu dia juga tak bisa keluar. Dia kebingungan dan menuju ke lantai 3 untuk mencari pintu keluar.
WAP akhirnya kabur dari lantai tersebut. Polisi menangkap WAP berdasar rekaman CCTV.
" Pelaku sudah diamankan di Polsek Penjaringan," kata Mustakim.
(Sah, Sumber: Liputan6.com)
View this post on Instagram
Dream - Akun Twitter @hendralm sempat membuat heboh dunia maya dengan cuitannya terkait dugaan jual beli data KTP-elektronik dan Kartu Keluarga ilegal. Cuitan tersebut mendapat reaksi dari Ditjen Dukcapil Kemendagri dan sempat akan dipolisikan.
Pemilik akun, Hendra Hendrawan, akhirnya bertemu dengan Dirjen Dukcapil, Zudan Arif Fakrulloh, pada Kamis kemarin. Hendra pun memanfaatkan kesempatan itu untuk membongkar modus jual beli data KTP-el dan KK di media sosial.
Dikutip dari setkab.go.id, Jumat 2 Agustus 2019, Hendra mengatakan data yang dijual bukan berasal dari Dukcapil melainkan hasil pencarian pelaku yang disebutnya pemulung data. Modus yang dipakai ada tiga macam.
Modus pertama, pelaku membuat akun di situs jual beli. Sebagai pembeli, pelaku berpura-pura melakukan verifikasi dengan cara meminta foto selfie pemilik barang dengan memegang KTP-el.
Pelaku juga mengirimkan foto selfie. Tetapi, foto yang digunakan adalah milik orang lain.
Modus ke dua, pelaku membuka lowongan kerja di situs jual beli. Pelaku mensyaratkan data KTP-el dan KK bagi pengunjung yang ingin melihat informasi lowongan kerja.
Sedangkan modus ke tiga yaitu melalui pinjaman dana. Pelaku mensyaratkan data KTP-el bagi orang yang ingin meminjam uang.
" Bahkan, ada yang mendatangi langsung masyarakat di kampung-kampung memberikan sembako dengan imbalan foto KTP-el dan KK," ucap Hendra.
Pada kesempatan itu, Zudan mengatakan, Hendra telah berjasa membongkar praktik jual beli data kependudukan tersebut. Dia menyampaikan terima kasih kepada Hendra.
Menurut Zudan, Hendra menjelaskan banyak sekali modus yang dipakai pelaku jual beli data.
" Tadi saya sudah mendapat banyak informasi dari Mas Hendra, menjelaskan bagaimana cara jual beli di dalam grup Facebook itu," ucap dia.
Terkait berita pelaporan Hendra ke polisi, Zudan mengklarifikasi pihaknya tidak pernah melakukan itu. Tetapi, yang dilaporkan adalah dugaan jual beli data kependudukan di media sosial seperti yang diungkap Hendra.
" Saya sampaikan bahwa kami dari Direktorat Jenderal Dukcapil Kementerian Dalam Negeri melaporkan adanya peristiwa jual beli data kependudukan, tidak melaporkan Mas Hendra, tidak melaporkan pihak lain," kata Zudan.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah

UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini

Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun

Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000


Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!

Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025

Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025

Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta

75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal