Dream - Kekejaman Israel kepada Palestina mendapat kecaman dari dunia. Lebih 12 ribu warga Palestina tewas akibat serangan sejak 1 Oktober 2023 itu.
Namun, di tengah kejamnya Israel menghancurkan Gaza, Hamas dengan berani melakukan perlawanan.
Hamas memang dikabarkan menyandera ratusan warga dari negara Zionis tersebut di Gaza, termasuk anak-anak.
Belum lama ini, beredar di media sosial video kesaksian tiga wanita yang sedang disandera oleh kelompok pejuang Hamas, Palestina.
Tiga sandera tersebut meluapkan amarahnya kepada Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, lantaran gagal melindungi warganya sendiri.
Video penyanderaan itu dibagikan oleh salah satu akun X (Twitter) @MarioNawfal, menampilkan kesaksian tiga warga Israel yang disandera Hamas.
tulis postingan tersebut
Dalam unggahan, mereka menyampaikan protes yang ditujukan kepada Benjamin Netanyahu selaku pimpinan tertinggi Israel.
" Netanyahu. Shalom! Kami sedang ditawan Hamas sudah 23 hari," kata seorang wanita dalam video tersebut.
Wanita itu menyebut bahwa Israel gagal melindungi warganya sendiri.
Bukannya segera melakukan tindakan untuk membebaskan para tawanan, pemerintah Israel malah terus-terusan melakukan agresi militer yang menyebabkan korban jiwa terus berjatuhan.
" Anda seharusnya membebaskan kami semua. Tapi, Anda justru menyeret kami ke dalam kegagalan politik, kegagalan keamanan, dan kegagalan militer Anda," ungkap sandera dalam video.
Wanita tersebut meminta kepada Netanyahu untuk membebaskan dirinya dan seluruh tawanan dengan cara pertukaran tawanan seperti yang ditawarkan Hamas.
Namun, Netanyahu justru menolak mentah-mentah pertukaran tawanan tersebut.
Sebelumnya, serangan udara Israel yang sangat besar mengakibatkan sekitar 50 tawanan Hamas, yang merupakan warga negara Israel tewas.
Hal inilah yang membuat wanita tersebut menyebut jika Netanyahu memang sengaja membunuh warganya yang menjadi tawanan.
tuturnya.
Dengan putus asa, sambil berteriak dan menangis wanita tersebut meminta agar mereka segera dibebaskan.
Selain itu, dia juga mendesak untuk melepaskan penduduk Palestina yang ditahan oleh Israel dan menghentikan serangan udara di Gaza.
" Tidak cukupkah anda membunuh setiap orang? Tidak cukupkah anda melihat warga Israel dibunuh? Bebaskan kami sekarang, bebaskan mereka (Palestina). Bebaskan para tahanan mereka (Palestina). Bebaskan kami semua," teriak wanita dalam video.
" Kami berhak kembali pada keluarga kami, sekarang!!!," tambahnya.
Di sisi lain, dengan tewasnya para tahanan Hamas itu, dikatakan bisa dimanfaatkan sebagai bahan propaganda dengan menyebut Hamas lah yang membunuh tawanan.
Video yang berdurasi 1 menit 17 detik tersebut memicu beragam komentar dari pengguna X (Twitter).
" Itu sangat buruk. Hamas meminta mereka mengatakan itu semua ya?," tulis akun @WakoClips.
" Benyamin harus mengundurkan diri," tulis akun @Hopelyat.
" Berdoa untuk perdamaian manusia," tulis akun @Udoka_AM.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas