Selamatkan Ibu Yang Kritis Covid-19, Gadis Ini Lakukan Resusitasi Mulut Ke Mulut. (Foto: Cuplikan Video Jam Press/Newslions)
Dream - Berbagai kisah memprihatinkan terus bermunculan dari India yang dilanda tsunami Covid-19. Negeri Hindustan ini harus berhadapan dengan gelombang besar kasus baru Corona yang bisa mencapai ratusan ribu orang dalam satu hari selama dua pekan terakhir.
Salah satunya video yang memperlihatkan seorang gadis tengah berusaha sekuat tenaga menyelamatkan ibunya yang kritis akibat tertular virus corona. Yang membuat pilu, gadis yang tak menghiraukan nasih sendiri itu memberikan napas buatan dari mulut ke mulut.
Dalam video memilukan itu, tampak seorang wanita tua terbaring lemah di atas tandu. Sementara kedua anak perempuannya berdiri di sampingnya.
Pemandangan yang sangat menyentuh hati ini direkam di sebuah rumah sakit di negara bagian Uttar Pradesh utara pada hari Sabtu.
Suasana dalam rumah sakit tersebut terlihat hiruk pikuk. Salah satu anak dari wanita tua itu mengeluhkan sedikitnya tabung oksigen yang ada di rumah sakit.
Seorang petugas ruang darurat rumah sakit mengatakan wanita tua itu tiba di rumah sakit dalam kondisi sesak napas parah dan kritis.
Namun karena pasien yang tertular Covid-19 jumlahnya banyak, wanita itu belum juga mendapat penanganan tim medis rumah sakit Maharaj Suheldev Medical College.
Merasa penanganan ibunya lambat dan tabung oksigen juga tidak tersedia, salah satu anak perempuannya yang memakai baju merah bertindak nekad dengan memberikan napas buatan.
Hal itu terpaksa dilakukan demi bisa menyelamatkan hidup ibunya yang dalam kondisi kritis akibat tertular virus corona yang mengganas di India.
Sayang sekali, usahanya untuk membantu sang ibu agar bisa bertahan dari ganasnya Covid-19 gagal. Wanita tua itu akhirnya meninggal dunia.
Namun Kepala RS Maharaj, AK Sahni, membantah jika pihaknya mengalami kekurangan tabung oksigen.
Menurutnya aksi yang dilakukan putri dari pasien yang meninggal tersebut hanya karena emosional saja.
" Putri dari wanita yang meninggal itu memberikan resusitasi mulut ke mulut karena mereka emosional saja," kata AK Sahni.
Seperti diketahui 'tsunami' Covid-19 di India begitu mengerikan. Varian baru virus corona yang tersebar di negara itu telah menyebabkan lebih dari 300 ribu penularan setiap selama 12 hari berturut-turut.
Hingga Senin, 3 Mei 2021, total kasus positif di India sejak pandemi menghantam negara tersebut mencapai 19,93 juta kasus. Setidaknya 3,4 juta orang yang positif Covid-19 pada hari itu dirawat di India.
Akibatnya, rumah sakit penuh, pasokan tabung oksigen makin menipis dan kamar mayat serta krematorium tidak mampu menampung jenazah korban Covid-19.
Sumber: Mirror.co.uk
#CoronaVirus: ?? ????? ???? ??? ??????? ?? ??? ?? ??? ??? ?????????? ?? ??? ?? ???? ????? ?? ????? ?????? ????? ? ??? ???? ?????? ?? ?? ??????? ??? ?????? ???????? ????? ?? ?? ??????? ???? ???? ?? ????? ???? ?? ???? ?? ???? ???? ?? ?????? ????? ?? ?????? ????? ????? ?? ???? pic.twitter.com/cODPxzT64o
— amit singh (@Join_AmitSingh)May 2, 2021
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang