Video Viral Tenaga Medis Pingsan Akibat Kelelahan (Sumber:Twitter@sayangbolekok)
Dream - Jagat dunia maya kembali dihebohkan oleh sebuah unggahan akun twitter @sayangbolekok. Dalam unggahannya tersebut, ia menceritakan kondisi ayahnya yang jatuh pingsan akibat kelelahan mengantar pasien covid-19 dari Puskesmas ke rumah sakit.
Sang ayah yang bertugas sebagai tenaga medis penanganan covid-19 ternyata dehidrasi dan kelelahan menangani pasien. Ia jatuh pingsan dengan pakaian APD lengkap.
Akun tersebut menceritakan kondisi sang ayah yang tetap berjuang membantu pasien Covid-19 di tengah kondisi sedang melaksanakan puasa dan harus mengenakan pakaian APD lengkap yang cukup tebal.
" Siapa yang ga ancur liat orang tua sndiri sampe pingsan gara-gara dehidrasi? Puasa, bolak-balik nganter pasien covid dari puskesmas ke rumah sakit," begitu keterangan yang ditulis di akun twitternya.
Video yang diunggah tersebut memperlihatkan seorang petugas medis yang tergeletak pingsan. Sementara seorang tenaga medis lainnya terpaksa merobek APD yang dikenakan untuk menyelamatkan sang ayah.
Setelah APD dibuka, terlihat kondisi yang menyedihkan karena pria tersebut basah dengan keringat karena memakai APD dalam waktu yang cukup lama.
Setelah video tersebut diunggah, kemudian sang pemilik akun pun melaporkan kondisi sang ayah yang telah membaik.
" Alhamdulillah sekarang bapak aku udah mendingan, udah buka puasa juga tadi siang. hehe Doain sehat terus ya. Buat kalian juga yg masih menahan diri buat keluyuran, makasihhh bangett. Semoga kalian sekeluarga juga sehat terus"
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada para netizen twitter yang telah mendoakan sang ayah. " Kagettt bgttt banyak yg doain bapakk, Makasihhhh semuanyaaa, udah aku sampeinn langsung ke bapak doa2 dan supportnya :'))) Dia seneng dan sampe bingung mau balesnya gimana(aku juga bingung mau bales 1 1Dia udah sangat sehatt ini, udah puasa juga sehariann" Sang pemilik akun pun meminta masyarakat untuk terus mendukung upaya pemerintah dengan menjalankan protokol kesehatan dan tidak bepergian. " Semoga doanya bisa blik ke kalian juga yaa. Aku share kaya gini biar orang2 pada sadar. Orang2 yg belum sadar ini pengen tenaga kesehatan harus berjuang mati2an kaya gini sampe kapan? Pasti bakal capek juga, butuh istirahat. Dan yg pasti butuh support banyak dari semuanya, ini bukan pekerjaan yang enteng. Resikonya gede. Kalo gabisa bantu, seenggaknya jangan menyusahkan :)"
Siapa yg ga ancur liat orang tua sndiri sampe pingsan gara2 dehidrasi? Puasa, bolak-balik nganter pasien covid dari puskesmas ke rumah sakit. Trs masi aja ada oknum dengan otak normal yg ngeremehin tenaga kesehatan? ngeremehin virus ini dgn masi santai keluyuran, belanja serombo- pic.twitter.com/zL9cDHwut7
— dipanggil (@sayangbolekok)May 20, 2020
Dream - Pandemi Covid-19 telah memicu kecemasan bahkan kepanikan bagi segelintir orang. Di tengah kondisi seperti saat ini, para tenaga medis tetap berupaya merawat para pasien positif Corona meski menyadari nyawa adalah taruhan mereka.
Pengorbanan para dokter, perawat, dan tenaga rumah sakit ini diapresiasi banyak orang di berbagai negara dengan cara berbeda. Namun sayangnya, masih ada saja masyarakat yang tidak menghargai pengorbanan yang telah dilakukan para tenaga medis tersebut.
Dilansir dari World of Buzz, seorang perawat di Singapura mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan di lingkungan tempat tinggalnya. Para tetangga kerap menjauhi dan melecehkannya setelah mereka mengetahui perawat tersebut bekerja untuk menangani pasien Covid-19.
Kejadian tersebut diungkapkan melalui video singkat yang diunggah oleh akun Facebook The Online Citizen Asia pada 17 Mei 2020. Unggahan tersebut kemudian menjadi viral.
Dalam video berdurasi 1 menit tersebut, terlihat para tetangga yang dikenalnya selama lima tahun terakhir terus mengejek, menghina bahkan menyemprotkan cairan yang diduga disinfektan ke tubuh si perawat dan anaknya.
Sambil menyemprotkan cairan dari balik pintu besi yang terkunci, para tetangga yang seperti tak punya hati nurani itu meneriakkan 'Virus, virus, virus' berulang kali kepada sang perawat yang tak disebutkan namanya tersebut. Untungnya, cairan tersebut tidak mengenai mata sang anak.
" Ini adalah situasi saat saya pulang ke rumah sekarang. Saya ragu itu akan berhenti selema kita masih bertetangga dan saya bekerja sebagai perawat," tulis perawat proa dalam video tersebut.
" Apa yang terjadi pada 'tepuk tangan untuk garda depan' dan lagu 'home'?! Ini ada kenyataan yang garda depan alami saat ini," tambahnya.
Perawat tersebut kemudian mengajukan laporan kepada pihak berwenang atas insiden tersebut. Namun sang perawat masih sangat menyayangkan karena ternyata dirinya masih tetap menghadapi pelecehan walaupun sudah melaporkan.
Hingga saat ini belum ada kejelasan yang diambil otoritas Singapura. Namun banyak warga Singapura yang memberikan dukungan dan semangat kepada perawat pria dan anaknya tersebut.
Patut diingat bahwa selama masa-masa sulit ini, diskriminasi pekerjaan tidak dapat diterima di masyarakat. Kita semua sebagai makhluk sosial harus menghargai dan menghormati frontliner yang terus mempertaruhkan hidup mereka untuk orang lain.
(Sah, Sumber: Worldofbuzz.com)
Advertisement
Berawal dari Perasaan Senasib, Komunitas Kuda Klub Eksis 10 Tahun Patahkan Mitos `Mobil Malapetaka`

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir


Konflik Panas di PBNU: Syuriah Bikin Surat Edaran Pemberhentian, Ketum Gus Yahya Sebut Tak Sah


Dulu Hidup Sebagai Tunawisma, Ilmuwan Ijeoma Uchegbu Raih Gelar Tertinggi dari Raja Inggris

Kuliner Ekstrem asal Islandia Ini Pakai Daging Beracun Ikan Hiu Greenland, Berani Makan?




Lima Anak Meninggal Akibat Flu Babi di Riau, Kemenkes Soroti Buruknya Sanitasi dan Gizi di Pedalaman

Tak Muluk-Muluk! Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Ternyata Cuma Mohon 1 Harapan dari Rayyanza