Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Wabah rusa zombie sedang menghantui warga Amerika Serikat (AS) beberapa pekan ini. Beberapa pejabat di Tennessee mengatakan wabah ini sebagai `masalah besar` yang diprediksi akan bertahan dalam waktu lama.
Tentu saja rusa zombie yang dimaksud bukan mitos tentang sosok manusia atau binatang yang hidup kembali setelah mati seperti dipercaya warga Negeri Paman Sam.
Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit AS menyebut penyakit kronis (CWD) ini terdeteksi menjangkiti rusa-rusa di 251 wilayah di 24 negara bagian. Sementara itu, dilaporkan News Channel 3, di Tennessee, 183 rusa positif mengidap penyakit itu.
Seorang pemburu dari Tennessee Barat dari Bolivar, Anthony Landreth, menemukan seekor rusa sedang berburu di wilayah barat daya Hardema memiliki CWD.
" Ketika saya pertama kali melihatnya, saya berpikir, ya ampun, benda ini sakit, buruk," kata Landreth tentang rusa yang dia bunuh pada 20 Januari lalu itu.
Meski menghebohkan secara nama, nyatanya banyak pemburu dan ahli margasatwa tak terlalu terkejut dengan kondisi yang dialami rusa-rusa itu. Sebab, penyakit semcam itu permah muncul dalam beberapa tahun dan disebut tidak menggambarkan sesuatu yang menyerupai `zombie`.
Dilaporkan USA Today, Direktur Komunikasi, Quality Deer Management Association, Lindsay Thomas, mengatakan, banyak rusa yang terinfeksi tidak mencapai level akhir wabah itu. Pada tahap akhir wabah, rusa akan kehilangan berat badan, mengeluarkan air liur, dan tersandung.
Lindsay justru membandingkan penyakit itu dengan demensia. Hewan yang terinfeksi wabah itu tampak kebingungan.
" Hewan-hewan ini bukan zombie," kata koordinator penyakit berbahaya di Pusat Kesehatan Satwa Liar Survei Nasional AS, Bryan J. Richards.
" Mereka siap mati. Mereka sangat sakit," ucap dia.
CWD pertama kali diidentifikasi pada 1960-an. Penyakit ini menular, namun kemungkinan tidak akan memicu kiamat.(sah)
Dilaporkan Health, tidak ada alasan untuk panik menghadapi wabah ini. Direktur Penyakit Pusat Patologi Nasional di Case Western Reserve University, Brian Appleby, mengatakan, tidak ada gejala baru dari tersebarnya wabah ini.
" Dan nomor dua, kami tidak memiliki bukti bahwa itu dapat ditularkan ke manusia," kata Appleby.
Satu-satunya cara masuknya penyakit itu dituluarkan ke manusia dengan cara mengkonsumsi daging hewan yang terkontiminasi.
Meski begitu kondisi ini jarang terjadi. Selama ini hanya ada empat kasus yang pernah dilaporkan di AS.
Kekhawatiran terbesar saat ini, kata Appleby, adalah besarnya ketidakpastian seputar masalah ini.
" Kita tidak hanya tidak tahu apakah penularan ke manusia mungkin terjadi, tetapi kita juga tidak tahu seperti apa itu nantinya," ujar dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR