Warga Jabodetabek Siap-Siap! Pemerintah Bakal Bikin Hujan Buatan untuk Atasi Polusi Udara

Reporter : Dinda Permata Sari
Selasa, 22 Agustus 2023 11:33
Warga Jabodetabek Siap-Siap! Pemerintah Bakal Bikin Hujan Buatan untuk Atasi Polusi Udara
Berdasarkan prediksi BMKG ada potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah DKI Jakarta dan bagian selatan Jawa Barat pada 19-21 Agustus 2023.

Dream - Pemerintah mulai melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) untuk mengatasi polusi udara.

Koordinator Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca BRIN, Budi Harsoyo, mengatakan, pemerintah telah menaburkan garam semai sebanyak 800 kilogram di Kabupaten Cianjur, Depok, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat, pada ketinggian sekitar 10.000 kaki.

" Teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi polutan sudah pernah dilakukan oleh beberapa negara yaitu China, Korea Selatan, Thailand, dan India. Sementara di Indonesia baru pertama kali dilaksanakan di wilayah Jabodetabek," ujar Budi dikutip dari Merdeka.com.

1 dari 5 halaman

Berdasarkan prediksi BMKG,nkata dia, ada potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah DKI Jakarta dan bagian selatan Jawa Barat pada 19-21 Agustus 2023.

Pada 19 Agustus 2023 sore, BMKG melaporkan wilayah Ciomas ke arah Gunung Salak terpantau mendung. Hujan dengan intensitas ringan berkisar pukul 17.27 hingga 19.51 WIB di Bogor Barat, Bogor Selatan, Bojong Gede, Kemang, dan Tenjolaya.

Sedangkan daerah Dramaga, Ciomas, Tamansari, Cijeruk, dan Cigombong, juga dilaporkan mengalami hujan dengan intensitas sedang. Daerah lain Cibungbulang, Pamijahan, Leuwiliang, Nanggung terjadi hujan ringan pada pukul 19.00 - 21.00 WIB.

2 dari 5 halaman

Warga Jabodetabek Siap-Siap! Pemerintah Bakal Bikin Hujan Buatan untuk Atasi Polusi Udara

Kata Budi, cara paling efektif untuk mengurangi polusi udara adalah air hujan. Jika tidak memungkinkan karena kemarau, maka memodifikasi cuaca bisa dilakukan dengan mengganggu stabilitas atmosfer.

Upaya menabur bahan semai berupa es kering pada ketinggian tertentu dapat mengganggu stabilitas atmosfer, karena tidak adanya perbedaan temperatur di titik ketinggian tersebut atau isotherm yang kemudian menimbulkan lapisan inversi.

" Sehingga kumpulan-kumpulan polutan yang terkungkung di sekitar wilayah Jakarta bisa terus naik ke atas," papar Budi.

3 dari 5 halaman

Sementara Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengungkapkan peluang untuk memodifikasi cuaca masih terbuka.

Walaupun cukup berat dilakukan karena kondisi musim kemarau yang minim awan kumulus yang menjadi target penaburan garam semai.

Dia menjelaskan, relatif humidity lapisan atas kering dan convective available potential energy rendah. Dari hasil pemodelan atmosfer selama dua hari ke depan ada peluang hujan di Bogor dan Tangerang Selatan.

4 dari 5 halaman

Warga Jabodetabek Siap-Siap! Pemerintah Bakal Bikin Hujan Buatan untuk Atasi Polusi Udara

Di kesempatan lainnya, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyampaikan KLHK akan terus mengevaluasi hasil dari modifikasi cuaca berupa hujan buatan secara berkelanjutan. Evaluasi itu akan dilakukan tanggal 28 Agustus, dan 2 atau 4 September.

Menurut Siti, penanganan polusi udara di Jakarta melalui hujan buatan mengalami sedikit kesulitan karena letaknya berbentuk kipas aluvial atau jenis tanah yang terbentuk dari hasil endapan, sehingga membuat bentuk wilayahnya menjadi cekung.

5 dari 5 halaman

Karena itu, hambatan hujan buatan itu kadang-kadang keburu jatuh di laut. Apalagi Jakarta memiliki banyak gedung tinggi, yang menyebabkan beberapa daerah rendah sirkulasi udaranya terganggu, sehingga susah untuk dibersihkan.

" Jakarta itu kan bentuknya agak menyempit ke bawah dan lebar ke laut ya, secara geomorfologi itu namanya kipas aluvial, di pinggir-pinggirnya kan menyempit, jadi bentuknya seperti kipas, bergelombang, ada yang ke atas dan ke bawah.” tutur Siti.

“ Di daerah seperti ini secara teori ketika ada polusi dari bawah datang ke atas, itu bergeraknya tidak mudah karena terhambat oleh tekanan angin dan lain-lain dari perbukitannya," tambahnya.

Beri Komentar