Dapat Gusuran Tol, Warga Kampung di Sleman Mendadak Jadi Miliarder

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 3 September 2021 13:01
Dapat Gusuran Tol, Warga Kampung di Sleman Mendadak Jadi Miliarder
Puluhan warga mendapatkat uang ganti untung pembangunan tol Jogja-Bawen dengan jumlah miliaran rupiah.

Dream - Sejumlah warga di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendadak menjadi miliarder. Mereka baru saja mendapatkan dana ganti untung proyek pembangunan Jalan Tol Jogja-Bawen.

Seperti warga di Padukuhan Sanggrahan dan Pundong, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati. 96 persen warga yang lahannya terdampak pembangunan jalan tol telah menerima dana ganti untung tersebut.

Nilainya pun tidak main-main, mencapai miliaran rupiah. Sedangkan nilai tertinggi yang diterima warga mencapai Rp12,5 miliar.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengingatkan warga untuk memanfaatkan dana ganti untung tersebut sebaik mungkin untuk modal usaha atau kegiatan produktif lain. Dia menekankan agar warga tidak boros dan menggunakan dana tersebut untuk keperluan tidak terlalu penting.

" Penggunan uang harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing warga. Tentunya akan ada warga yang memiliki uang banyak, kami berpesan gunakan uang itu sebaik-baiknya, jangan boros," ujar Kustini, dikutip dari Merdeka.com.

1 dari 4 halaman

Warga Langsung Beli Mobil

Menurut Kustini, ganti untung diprioritaskan kepada warga yang rumahnya terdampak pembangunan jalan tol sehingga perlu hunian baru. Setelah punya tempat tinggal pengganti, warga dapat memikirkan kebutuhan lain.

Kustini juga mengaku sudah mendapat laporan ada beberapa warga yang membelanjakan ganti untung untuk kebutuhan konsumtif seperti membeli mobil. Dia kembali mengingatkan agar warga memprioritaskan kebutuhan utama.

" Tidak apa-apa beli mobil, motor, atau kebutuhan sekunder lainnya, asal kebutuhan primer seperti tempat tinggal dan usaha sudah terpenuhi," kata dia.

 

2 dari 4 halaman

Dapat Rp4,5 Miliar

Warga Pundong 3, Kamidi, menjadi salah satu penerima uang ganti untung tersebut. Dia memiliki dua lahan dengan total luas hampir 1.000 meter persegi.

Lahan itu dia dapat dari kerja kerasnya saat merantau ke Sumatera. Dari dua lahan tersebut, Kamidi menerima ganti untung masing-masing Rp2,1 miliar dan Rp2,4 miliar.

" Pun nikmat jan jane (sebenarnya sudah nikmat), tapi kena tol, dibutuhkan Pemerintah, gimana lagi," ujar Kamidi, dikutip dari Harian Jogja.

Kamidi mengatakan uang tersebut akan dia bagikan kepada enam anaknya. Dia berpesan agar uang itu dibelikan lahan atau rumah, dan melarang dibelikan mobil.

" Saya larang, kalau mobil jangan lah. Mobil itu cuma barang apa. Tapi kalau lahan, perumahan, bisa berguna untuk masa depan anak," ucap dia.

 

3 dari 4 halaman

45 Lahan Terdampak di Pundong

Di Kadukuhan Pundong sendiri yang terbagi dalam Pundong 1, 2, 3, dan 4, terdapat 126 bidang lahan yang terdampak pembangunan tol Jogja-Bawen. Total ganti untung mencapai Rp162 miliar, dengan besaran yang diterima berbeda tiap warga.

Lahan terdampak tol terbanyak berada di Pundong 3. Jumlahnya mencapai 45 lahan yang semuanya adalah pekarangan.

Dukuh Pundong 3, Pekik Basuki, mengatakan terdapat sekitar 20 keluarga yang lahannya terdampak pembangunan sudah menerima ganti untung. Meski begitu, masih ada warga yang belum mendapatkan ganti untung tersebut.

" Bukan karena penolakan, tapi masalah data, pemberkasan, ada yang meninggal setelah pemberkasan," kata Pekik.

 

4 dari 4 halaman

Di Atas Harga Pasaran

Pekik sendiri juga termasuk warga dengan lahan terdampak tol. Dia mengaku dana yang diterima atas lahannya jauh di atas harga pasaran.

Pekik mengaku mendapat total Rp9 miliar dari dua lahannya yang terdampak. Satu lahannya dengan luas 2.400 meter persegi dihargai Rp4 juta per meter persegi karena berlokasi di pinggir jalan dan ada bangunan.

Sementara satu lahannya dihargai Rp2,5 juta per meter persegi. Lahan tersebut tidak berada di tepi jalan dan tidak terdapat bangunan di atasnya.

Beri Komentar