Penampakan Bumi Dan Matahari Dari Luar Angkasa. (Foto: Magnus Manske/NASA)
Dream - Seperti yang diajarkan di sekolah, Bumi tempat kita berpijak ini tidak diam, tapi berputar pada porosnya sambil mengelilingi Matahari.
Sebab itulah bisa terjadi perubahan waktu dari siang ke malam. Sekali Bumi mengelilingi Matahari, maka genaplah 365 hari di mana kita akan bertukar tahun.
Sementara itu, di permukaan Bumi sana terdapat pelbagai lapisan atmosfer yang akan turut berputar dengan kecepatan 1.689 kilometer per jam.
Tapi pernahkah terbayang dalam pikiran Sahabat Dream tentang apa yang akan terjadi seandainya Bumi ini berhenti berputar?
Dilansir dari Siakapkeli.my, inilah deretan peristiwa yang akan terjadi jika Bumi tidak lagi berputar seperti sekarang.
Gerakan atmosfer sejalan dengan rotasi Bumi. Tetapi ketika rotasi Bumi melambat, setiap lapisan atmosfer juga akan melambat pada tingkat yang berbeda hingga terjadi gesekan.
Jika ini terjadi, hanya akan ada empat titik di tengah garis lintang Bumi yang bisa didiami manusia.
Bumi terdiri dari tiga lapisan yaitu pusat, mantel dan kerak. Jika Bumi melambat akan terjadi gesekan di antara ketiga lapisan tersebut.
Gesekan ini akan menyebabkan terjadinya gempa, bahkan di tempat-tempat yang tidak pernah terjadi sebelumnya gempa.
Letusan gunung berapi juga akan terjadi di dasar laut. Gangguan geologi ini akan terus terjadi sampai Bumi berhenti berputar sama sekali.
Jika gerakan Bumi berangsur-angsur melambat, air dari laut akan bergerak ke kutub.
Ketika Bumi berhenti berputar sepenuhnya, air laut akan membanjiri sebagian besar Bumi dan hanya meninggalkan satu pulau di tengah Bumi.
Cuaca akan tergantung sepenuhnya pada Matahari, ketika Bumi berhenti berputar.
Kondisi yang demikian ini menyebabkan cuaca akan sangat mudah diprediksi.
Sementara itu di bagian Bumi yang terang, akan ada badai yang sangat kuat.
Perubahan siang dan malam terjadi saat Bumi berputar pada porosnya, sementara mengelilingi matahari.
Ketika Bumi berhenti berputar, perubahan siang-ke-malam akan memakan waktu enam bulan.
Bayangkan saja kalian akan hidup dalam siang atau malam selama enam bulan. Suhu pada siang hari akan mencapai 57 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari -19 derajat Celcius.
Dalam rotasi normal seperti sekarang, Bumi bergerak lebih cepat dari Bulan. Karena itu Bulan akan menjauh dari Bumi. Ketika Bumi berhenti berputar, Bulan akan bergerak sebaliknya.
Bulan akan terus mendekati Bumi hingga keduanya bertabrakan atau gravitasi Bumi menghancurkannya.
Meski diprediksi sebagian besar manusia tidak akan mampu bertahan saat Bumi berhenti berputar, namun mungkin beberapa akan selamat.
Begitu juga dengan dunia hewan. Banyak yang akan punah jika ini terjadi. Tetapi hewan laut, terutama yang tinggal di iklim dingin, dapat bertahan hidup.
Advertisement
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern