Ilustrasi (Foto: Pixabay)
Dream - Taiwan berencana mengubah simbol yang tertera pada sampul paspornya. Ini lantaran simbol yang ada membuat Taiwan lebih dikenali sebagai China.
Legislator Partai Progresif Demokratik, Chung Chia-Pin, megajukan tiga proposal desain untuk sampul paspor yang direvisi. Hal itu ia sampaikan pada pertemuan Luar Negeri Legislatif Yuan dan Komite Pertahanan Nasional di Taipei.
Proposal tersebut sebagai tanggapan atas perdebatan terkait penekanan nama “ Taiwan” dan tidak menekankan nama “ China” dalam kata-kata di sampul paspor.
Usulan pertama Chung adalah desain paspor tidak menggunakan bahasa Inggris sama sekali. Untuk menjaga keutuhan desain keseluruhan paspor saat ini.
Kedua, mengganti lambang nasional dengan peta pulau utama Taiwan dan menuliskan kata-kata " Paspor Taiwan" dalam huruf besar di bagian atas dan " Republik China" dalam huruf yang lebih kecil di bagian bawah. Baik dalam bahasa China dan Inggris.
Ketiga, mengganti lambang nasional dengan gambar secangkir segelas bubble tea dan hanya memiliki kata " Taiwan Passport" dalam bahasa China dan Inggris.
Selama pertemuan yang dihadiri oleh pejabat dari Kementerian Luar Negeri, Chung mengatakan penggunaan kata " China" pada paspor telah menyebabkan masalah bagi orang Taiwan yang bepergian ke luar negeri. Karena mereka telah dianggap sebagai warga negara Tiongkok.
Chung mengatakan tidak perlu memiliki nama negara tertulis dalam bahasa Inggris atau simbol nasional di sampul paspor.
Ia mengutip contoh-contoh dari negara-negara seperti Jerman dan Swiss, yang memiliki bahasa Inggris hanya untuk kata " paspor”. Juga Perancis, yang sama sekali tidak memiliki bahasa Inggris di sampul paspornya.
Dari 156 negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris di seluruh dunia, 71 tidak menggunakan bahasa Inggris untuk nama negara mereka di sampul paspor. Chung menambahkan bahwa paspor paling awal hanya memiliki karakter China di sampulnya.
“ Mengubah desain paspor akan membutuhkan konsensus publik,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Hsu Szu-chien.
Menanggapi usulan Chung, Direktur Jenderal biro Phoebe Yeh mengatakan kementerian masih memiliki 600 ribu paspor yang tersisa dari tahun lalu. Karena orang-orang tidak bepergian akibat pandemi covid-19.
(Sumber: taipeitimes.com)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya