Dream - Program KAVAS (Kawasan Vanamei STP) mendapatkan apresiasi karena mampu membuat petambak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, berpenghasilan lebih dari Rp20 Juta sebulan.
" Petambak bisa panen dengan hanya 20 are saja bisa panen 2 ton, hasil penjualannya bisa 135 juta," ujar Wakil Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri saat panen raya di area KAVAS, Praya Timur.
" Kalau biaya operasional selama 3 bulan sekitar Rp 40-an juta. Petambak untung bersih Rp 60-an juta. Itu per bulan Rp20 juta sudah kaya gaji manajer level menengah di Jakarta" .
Dia mengatakan petani yang berhasil dalam KAVAS karena bersedia mengikuti model budidaya yang diajarkan pendamping dari JAPFA.
" Petambak jika mau berhasil harus terbuka terhadap ilmu yang baru. Jangan merasa sudah tahu. JAPFA sudah memberikan pendamping yang standby 24 jam untuk petambak patut diapresiasi tidak ada perusahaan yang melakukan hal tersebut untuk petambak kita di lombok tengah," imbuhnya.
Para petambak awalnya engganan bergabung dengan KAVAS STP. Karena cara budidaya yang diajarkan oleh STP berbeda jauh dari yang mereka ketahui sebelumnya.
" Tapi begitu diikuti caranya, Insya Allah hasilnya bagus. Dahulu tidak mungkin bisa budidaya udang selama lebih dari 90 hari. Biasanya 40 hari sudah panen, kalau tidak pasti terkena penyakit dan merugi," kata Bandi, salah satu petambak anggota KAVAS.
Budidaya udang dengan masa lebih lama, berarti kesempatan bagi petani memperoleh keuntungan lebih besar, karena mampu memproduksi udang dengan ukuran lebih besar dan harga jual lebih mahal . Udang yang berkualitas nantinya dapat memenuhi kebutuhan cold storage (pabrik processing udang).
" Kalau mau berhasil ikut KAVAS, syaratnya cuma satu, ikut aturan dan SOP yang ditetapkan oleh JAPFA. " Kalau ikut aturannya Insya Allah akan berhasil," kata Bandi.
Menurut Sarwana, Head of Shrimptech STP, mengubah pola budidaya merupakan pekerjaan mendasar dalam model pendampingan petambak yang dilakukan STP.
" Awalnya memulai tidak terlalu baik, tetapi petambak tidak merugi. Namun pada putaran kedua sudah mulai mencapai keuntungan dalam budidaya," ujar Sarwana.
Advertisement
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal